17.

3.7K 587 198
                                    


VOTE DAN KOMENT WKWKWK
CIPOK MANJA DARI SOOBIN😘

Fyi : Mungkin ada yang gak suka peran Aera muncul. Tapi nanti bakalan tetap ada yang terungkap baik pass alur ceritanya maju atau mundur. Wkwkwk intinya YEONBIN tetap megang alih FF ini.💋




......


Sedari tadi aku berpikir keras meyakinkan bahwa Aera adalah Yeoja yang kutemui diluar cafe kemarin tapi Aera mengatakan itu bukan dia. Tapi kuanggap itu adalah orang yang mungkin saja bisa sedikit mirip bukan? Lagian aku juga tidak mungkin memaksa Aera mengatakan itu dia jika sedari tadi Aera tetap mengatakan itu bukanlah dia.

" Sayang kau tidak ingin makan bersama? " kata Yeonjun masuk kedalam kamar kami.

" Ah apakah semua barangnya sudah beres? " tanyaku pada Yeonjun yang memang tadi membantu Aera berberes.

" Sudah. Biar dia istirahat dulu ya, sekarang kita makan " kata Yeonjun sambil menarik tanganku untuk mengajakku keluar.

Seperti biasa aku mempersiapkan makanan Yeonjun lebih dulu dan dia hanya memandangku.

" Sayang kau tidak ingin berkunjung melihat Seokjin di Amerika? " tanyanya saat makanan sudah siap untuk dilahapnya.

" Kenapa Hyung? Tiba tiba kau mengatakan itu, tidak biasanya " kataku lagi.

" Kau boleh pergi mengunjunginya sesekali jika kau mau "

" Aku akan pergi jika bersamamu " Jawabku langsung.

Yeonjun hanya tersenyum lalu memulai mengunyak makanannya. Aku hanya menunggunya selesai makan, karena memang aku sedang tidak ingin makan.

" Hyung.. apa dia akan bekerja disini? " tanyaku yang teringat lagi tentang Aera.

" Ah iya sepertinya aku mempunyai posisi yang kosong dikantor, kurasa dia bisa mencobanya "

" Hyung namanya juga seperti tidak asing untukku " kataku lagi.

Aku bisa melihat Yeonjun Hyung yang sebentar menghentikan gerakan sumpitnya.

" Ah aku juga pernah mempunyai teman Aera namanya. Tapi ini bukan Aera temanku, ini saudaraku " jelas Yeonjun.

Aku hanya menanggukkan kepalaku untuk mengiyakan apa yang Yeonjun Hyung katakan. Sebenarnya aku yakin pada diriku sendiri bahwa aku tidak mungkin salah mengingat sesuatu, tapi aku juga lebih mempercayai apa yang dikatakan Yeonjun Hyung padaku langsung. Kupikir jika aku mengikuti jalan pikiranku bisa saja membuat aku dihantui rasa curiga.





Hari hari juga berjalan seperti biasanya untukku dan Yeonjun. Benar sehari saja Aera disini Yeonjun sudah memberikannya satu posisi dikantornya, sudah beberapa hari mereka berangkat bersama dari rumah. Sikap Aera juga ramah padaku walaupun kami hanya berbicara untuk hal yang penting saja.

Selagi mereka pergi kekantor aku hari ini ingin membereskan ruang kerja Yeonjun. Kemarin aku masuk dan melihat beberapa buku tidak ditaruh pada tempatnya, Yeonjun memang suka sekali seperti itu.

Aku mengumpulkan buku buku yang tergeletak disebarang tempat lalu menaruhnya kembali ke rak buku. Mataku menangkap sebuah bingkai foto dimeja Yeonjun, aku baru melihat foto itu disini. Fotoku dan Yeonjun yang belum lama kami ambil, ternyata Yeonjun membuatnya disini dan ini membuat hatiku hangat.

Saat kembali berberes meja kerjanya tanganku menangkap sebuah amplop yang mempunyai blangko RS Choi. Aku sedikit mengernyitkan keningku melihat itu ditujukan kepada Yeonjun.
Tanganku langsung membuka amplop itu dan mengeluarkan selembar kertas dari dalamnya.

Dear My Yeonjun || Yeonbin  [ ✅ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang