Jika seorang lelaki mencintai Allah dan Rasul-Nya, pasti ia juga mencintai istrinya dengan tulus.
☘☘☘
Ara menarik nafas kasar "Bismillah, insyaallah Ara mau" ucap Ara lemah, tapi terdengar oleh semua
"Alhamdulillah ya Allah" ucap mereka serempak.
"Akhirnya jantung umi kembali normal" ucap Raisa lega
"Haha, umi ini bisa aja" senggol Rahman.
"Hehe, umi seneng banget" Raisa mencubit pipi Ara.
Ara hanya tersenyum tipis, baginya perjodohan ini hanya semata-mata untuk kedua orang tua nya.
"Yasudah langsung saja kita tentukan kapan pernikahannya" Sinta dengan sangat excited
"Mamah, udah gak usah di tentu- tentuin, minggu depan langsung kita mulai, serahin aja sama W.O" jawab Ridwan yang membuat Ara membulatkan matanya
"Kenapa ra?"tanya Raisa melihat ekspresi Ara
"Hmm, gak kok gak papa tante" jawab Ara sedikit gugup
"Tante?" Raisa bingung "jangan panggil tante sayang, panggilnya umi" Raisa memeluk Ara sebagai tanda harus memanggil umi
"Iya umi" Ara tersenyum malu
"Apa gak ke cepetan bi, kalau minggu depan" Luthfi yang sedari tadi bungkam membuka suaranya
"Loh kok ke cepetan sih fi?, kan lebih cepat lebih baik" jawab Rahman penuh semangat
Telepon Luthfi berdering keras, Luthfi segera mengangkat teleponnya.
"Assalamualaikum, ada apa ente?" jawab Luthfi pada Indra
"Oh iya, astagfirullah ane lupa, yaudah ane OTW sekarang kesana" Luthfi menutup teleponnya dan segera pamit pada keluarganya
"Umi, abi, om, tante, ra, Luthfi ada meeting sama perusahaan dari brunnei, maaf ya Luthfi harus kesana" pamit Luthfi tetburu- Buru.
"Yaudah, hati-hati ya sayang" jawab Raisa melambaikan tangannya
"Assalamualaikum" pamit Luthfi
"Wa'alaikumsalam"jawab semuanya serempak
Semuanya pun pulang masing-masing setelah Luthfi pulang, pernikahan yang ditentukan sudah bulat yaitu minggu depan pada hari Minggu.
☘☘☘
Zahra POV
Bingung, itulah kata yang tepat untukku sekarang, aku sudah mengambil keputusan yang sangat berhubung dengan masa depanku.
Mudah-mudahan dengan mengambil keputusan ini adalah yang terbaik untukku dan keluargaku.
tok tok tok
Pintu kamarku berbunyi menandakan seseorang dibalik pintu
"Masuk bi" jawabku sedikit berteriak
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
SpiritualZahra al-Husna tak tau apa-apa. Dia membenci orang itu, memang kisah hijrah ini tak seindah Zulaika tapi berkat orang itu ia mencintai agamanya. Luthfi Okta Al-fattah seorang lelaki yang mengubah nasib seorang wanita. Tak pernah terbayang olehn...