"Aku benci perpisahan karena perpisahan ,memisahkan aku dan kau, kuharap kau mengerti dengan perasaan ini"
Brukk
Alfa yang tak jauh dari suara hempasan itu berlari kearah gadis yang pingsan itu.
Semua mata siswa beralih ketempat suara hempasan itu, sontak seluruh siswa mengerumuni gadis yang pingsan itu.Semua mata terpesona melihat ketampanan Alfa ketika keluar dari kerumunan dengan mengangkat wanita pingsan itu.
"Ara..." Alfa berbisik dengan nada yang sangat getir.
"Biar saya saja yg menggendong non Ara" tawar Anton supir pribadi Ara yang mengawasi Ara.
Alfa tak menghiraukan tawaran Anton, ia berlari keruang UKS untuk segera mengobati Ara.
Alfa tak sadar jika sepasang mata yang sangat marah padanya. Zio memandangi Alfa hingga keruangan UKS.
Gimana bisa anak baru itu kayaknya khawatir banget sama Ara?-batin Zio.
"Bapak sama ibu guru kalau terjadi apa-apa sama Ara ,bapak dan ibu harus tanggung jawab, terutama bapak" ancam Anton pada guru-guru yang ada diUKS terutama pada pak Joko.
"Baik pak, jangan laporkan hal ini pada ayahnya Zahra, kami akan memanggil dokter kesini pak"jawab kepsek dengan sangat hati-hati.
●●●
"Lo bayangin aja kalau cewek lo dibopong sama cowok lain, pasti lo marah kan?" Zio sangat marah kepada Alfa, dia terus melontarkan kalimat itu pada Gilang.
"Lo sabar dong ,kita cari tau kebenarannya"jawab Gilang menenangkan Zio.
Zio dan Gilang bergegas ke UKS untuk melihat Ara, tetapi apa yang Zio lihat? pemandangan yang sangat menggoreskan hati Zio.
"Kita kekantin aja yuk"ajak Gilang karena tak mau melihat Zio terus-menerus melihat pemandangan Alfa dan Ara.
Zio tak menghiraukan tawaran Gilang, ia masuk keruangan UKS dengan wajah yang sangat getir.
1 menit....
2 menit....
Ara dan Alfa tak menghiraukan keberadaan Zio diruangan itu. Sepertinya mereka tak melihat ada Zio diruangan UKS itu.
"Zio?" Ara melihat kearah Zio dengan kaget.
Zio hanya memandang dengan tatapan kosong pada Ara dan Alfa, seakan zio tak percaya apa yang terjadi, bagaimana tak marah?, kekasihnya yang ia khawatirkan ternyata sedang menangis di atas dada bidang Alfa.
Ara segera menjauhkan kepalanya didada bidang Alfa.
"Kenapa?" tanya Zio mendekati Ara.
Ara tambah menangis tersedu-sedu melihat Zio. Zio sangat khawatir pada Ara dan langsung mendekap badan Ara yang mungil. Tak disadari air mata yang Alfa tahan meluncur dengan cepat.
"Aku bisa jelasin" ucap Ara getir.
Zio hanya terdiam dan menfhela kasar"aku percaya" mengusap Puncak kepala Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Cinta
EspiritualZahra al-Husna tak tau apa-apa. Dia membenci orang itu, memang kisah hijrah ini tak seindah Zulaika tapi berkat orang itu ia mencintai agamanya. Luthfi Okta Al-fattah seorang lelaki yang mengubah nasib seorang wanita. Tak pernah terbayang olehn...