18.

1.8K 284 12
                                    

"Ayah, saatnya membayar biaya sekolah."

Bukan rahasia lagi. Kejadian di luar dugaan seringkali datang saat tidak diharapkan. Payahnya, hidup tidak memberikan pilihan untuk menolaknya.

"Kapan ?"

"Mulai besok sampai tiga hari ke depan, uhm terakhir tanggal 31."

Siwon menghidangkan makanan itu di depan Jaemin. Sekilas Siwon hanya menuangkan nasi lebih sedikit dari kemarin. Hampir kehabisan beras. Terlebih ada wacana kenaikan bahan pokok tak lama lagi. Harus ekstra hemat.

Tapi bagaimana mau hemat jika ada banyak sekali kebutuhan yang mendesak. Biaya sekolah dan uang saku untuk Jaemin naik bus. Belum lagi harus membayar biaya bulanan listrik dan air. Pikiran Siwon hampir berputar saking banyaknya daftar biaya bulan ini. Bukan biayanya sih lebih tepatnya bagaimana ia mendapatkan uang untuk menutup semua itu.

"Enak sekali, ayah pandai memasak,"puji Jaemin," coba saja kalau ayah buka rumah makan mungkin akan laku keras hihihi"

Siwon tersenyum sangat lebar,"mau nambah ?"

"Mauu"

...























Setelah Jaemin berangkat sekolah, Siwon melakukan pekerjaannya untuk mengantar koran seperti biasa. Sebelum melempar koran terakhir Siwon membaca iklan baris yang ada, mencari-cari lowongan yang kira-kira tepat untuknya.

Tidak di luar kota.
Tidak untuk lulusan sarjana.
Tidak untuk prasyarat ijasah diploma.

Satu persatu Siwon mengeliminasi lowongan yang dirinya tidak memenuhi syarat. Cukup banyak hingga hanya meninggalkan beberapa yang mungkin nanti akan ia coba.

1. Waitress cafe
2. Kasir toko pertanian

Bagus.
Selanjutnya

"Koran anda pak"

Siwon menyerahkan koran itu pada satpam yang berjaga di luar rumah. Namun baru beberapa langkah saja Satpam berseragam itu memanggilnya.

"Maaf pak"

Siwon agak menyerit,"iya pak."

"Keluarga tuan saya sedang membutuhkan pengurus kebun dan taman, mungkin bapak atau teman bapak membutuhkan pekerjaan yang-"

"Saya mau pak."

Siwon mengekor satpam masuk ke rumah mewah berarsitektur gaya timur campuran barat itu.Dominan Khas Cina. Kebun yang dimaksud berada di depan rumah yang cukup luas. Ada bambu yang tumbuh apik juga beberapa jenis bunga yang menyatu dengan rumput hijau menutupi tanah.

"Anda nantinya akan mengurus kebun ini dan juga taman yang ada di belakang, o iya lupa.  saya belum perkenalkan diri, nama saya Lee teuk, anda ?"

"Nama saya Siwon, Choi Siwon."

"Tidak perlu seformal itu dengan saya, kita kan setara sebagai pekerja rumah ini. Panggil saja Lee teuk."

"Lee teuk ?"

Leeteuk mengangguk,"siwon"

"Iya Lee teuk"

"Iya Siwon"

"Lee teuk"

"Siwon"

Keduanya terkekeh karena merasa konyol, secara mendadak mengadakan acara saling panggil nama. Memasuki rumah besar itu Siwon terkagum dengan desain interior yang ada. ada unsur Yin dan Yang sangat terlihat di pintu masuk dan di berbagai sudut. Ada foto keluarga dengan frame seukuran tembok tergantung rapi. Keluarga itu hanya terdiri dari seorang lelaki dewasa, perempuan dewasa dan seorang putra. Usia anak lelaki itu mungkin sepantaran dengan Jaemin.

"Nah Siwon, ini adalah kepala maid rumah ini nyonya Kim ia yang akan menjelaskan detail pekerjaanmu. Selamat bekerja cantik hehehe"

"Tutup mulutmu Leeteuk !"tegur wanita itu sambil menyilangkan tangan.

Usai Leeteuk menghilang di balik pintu utama, Siwon memfokuskan diri pada nyonya Kim. Wanita ini juga mengenakan seragam berwarna dominan hitam layaknya jas. Rambutnya tergelung rapi dan kacamata bulatnya membingkai kedua manik itu dengan unik. Ada hiasan ular dan kalajengking di framenya. Jika ditilik lebih dekat, wanita ini memiliki tato ular dan kalajengking pula di leher kirinya.

Wow.

Benarkah dia seorang kepala maid.

"Saya Kim Boa, kepala maid mansion ini dan anda Choi Siwon yang akan bekerja sebagai pengurus kebun dan taman
Silahkan duduk."

Siwon dengan ragu mendudukan diri di sofa, tekstur sofanya sangat lembut dan nyaman. Seratnya tidak kaku. Bibirnya mengatup membayangkan seberapa kaya keluarga ini. Tiba-tiba rasa rendah dirinya kambuh.

"Anda akan bekerja pada pagi dan sore hari, di siang hari anda diperbolehkan pulang namun jika rumah anda terlalu jauh tetap di perbolehkan di sini. Gaji anda akan diterima setiap Hari senin dan-"

"Maaf nyonya, bolehkah saya minta gaji saya untuk seminggu yang akan datang di muka. Terang saja saya tengah sangat membutuhkannya."

"Tapi anda tidak akan menerima minggu depan."

"Tidak apa-apa"jawab Siwon.

Brakkk

Pintu utama terbuka dengan suara bantingan kencang, Siwon yang terkejut berjengit nyaris menjatuhkan diri dari sofa. Sementara kini sosok yang mungkin anak lelaki dalam frame tadi datang dengan setengah berlari. Masih mengenakan seragam sekolah sambil menangis.

"Baba jahat !! Mama jahat !!! Aku tidak mau berpura-pura lagi memanggil ayah pada paman Luhan, kenapa aku harus memanggil paman Luhan sebagai ayah jika ayahku saja dia bukan ! Aku benci kalian semua."

Praaangg

Guci besar berukiran naga berwarna merah disisi tangga kini pecah karena di dorong anak lelaki itu, kemudian dia naik tangga dan membanting pintu kamarnya tak kalah keras.



"Ada apa dengan-"

"Maaf tuan siwon, kita tidak memiliki hak untuk turut campur urusan keluarga ini kan."

Siwon termenung ia menatap pintu tertutup di atas tangga dengan helaan nafas.

Bahkan keluarga kaya sekalipun bukan jaminan kebahagiaan untuk seorang anak bukan.


Andai Jaemin tau hal itu.

RichTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang