3

338 38 0
                                    

"ebie, kak febi mau ke bawah ketemu ayah, ebie mau ikut?" tanya seorang anak lelaki saat membuka pintu kamar seorang anak perempuan yang sedang sibuk dengan buku tugasnya.

"kak febi, ke bawah mau apa? ayahkan lagi kerja" ucap ebie

"ketemu ayah, yuk kita main main ke bawah" ucap anak lelaki itu

febi putra komaril yang sering di panggil dengan sebutan febi adalah anak lelaki dari keluarga itu sedangkan febi putri komaril yang sering di panggil dengan sebutan ebie itu adalah anak perempuan dari keluarga itu, keduanya kembar identik tapi berbeda jenis kelamin.

"ayah gaakan marah emang kalo kita turun?" tanya ebie

"nga kayanya bie, yuu ikut kakak" ucap febi

"kakak duluan aja nanti ebie nyusul, ini tugasnya belum beres" ucap ebie

"okey kakak turun duluan, tapi minjem ini yaa, kakak mau isengin bunda" ucap febi mengambil rambut palsu hitam di gantungan baju ebie.

"kak, jangan suka jailin bunda, nanti bunda kira ebie yang bikin onar padahal kan kakak" ucap ebie

"nga koo nga.. udah ya bieh kakak pergi ke ayah kamu nanti nyusul, tapi susulnya pake rambut palsu juga ya kamu pura pura jadi kakak" ucap febi

"iya kak, nanti ebieh susul kakak" jawab ebie tanpa ambil pusing dan meneruskan mengerjakan tugas sekolahnya..

siang itu cuaca bagus, febi berjalan ke lantai satu dimana di sana bundanya sedang memasakan makan siang untuk keluarga kecil mereka, febi bercanda dengan sang bunda dengan mengunakan rambut palsu dan tak ayal sang bunda menyangka bahwa itu adalah anak gadisnya kedua anak kembarnya itu tidak memiliki perbedaan yang kasat mata kecuali satu kelamin mereka yang berbeda. selang beberapa menit bermain dengan sang bunda, febi kembali berjalan ke lantai besman dimana sang ayah sedang mengerjakan suatu hal terhadap sebuah mesin, karna dasarnya febi yang jahil dan iseng febi lebih memilih mengendap-endap sambil memainkan mesin mesin ayahnya sedangkan di sisi sudut lain vino sedang sibuk dengan tombol tombol. tanpa vino sadari febi mulai masuk ke dalam ruangan yang hanya seukuran dirinya menutup pintu dan menelaah isinya, ebie yang sudah selesai mengerjakan tugasnya mulai berjalan menuruni tangga, tanpa berniat mengusik sang bunda febi segera turun ke lantai besmen, saat kaki febi masuk ke dalam ruangan basmen cahaya kemilau keluar dari dalam pintu ruangan kecil di mesin itu mesin itu menyala.

"kak febi..." tanpa sadar ebie berteriak membuat sang ayah segera melirik anak perempuannya itu

"sayang, ada apa?" tanya vino

"kak febi yah, kak febi. yah matiin mesinnya, kak febi kasian!" ucap ebie mendekati kaca pintu dan menatap febi sendu

"loh, ayah kira mesinnya kosong..." vino segera memijit tombol merah

namun naas dengan vino memijit tombol merah, tubuh febipun lenyap dari dalam ruangan...

"kak febiii!!!" seru ebieh kencang saat menyadari tubuh febi hilang

"eh, kenapa astaga.. gimana ini!" vino panik dan menekan segala tombol yang ada namun naas febi tak kembali.

ebieh menangis, terjongkok di hadapan pintu mesin, kembarannya menghilang karna sebuah mesin yang sedang ayahnya ciptakan. bunda datang dan kaget dengan apa yang terjadi, melihat ebieh yang sedang memakai rambut palsu dan bercosplay menjadi febi itu menangis sendu di depan mesin, sedangkan vino sedang terduduk prustasi di atas meja control.

"bundaaa...." ucap ebieh

"ada apa inii?" tanya shani

"kak febi menghilang..." ucap ebieh..

i am not a boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang