rifa tersenyum miring, ide jahil muncul di benaknya. rifa memposisikan diri kembali tertidur di lantai lalu berteriak.
"berisik banget siiih!! gangu orang tidur ajaa!!" ucapnya kencang membuat febi terkaget, rifa tersenyum simpul ide jahilnya berjalan dengan lancar.
"eh loh!" ucap febi, kaget saat menyadari ada orang lain di tempat itu.
"berisik banget sih elo" ucap rifa kembali bangun dari tidurnya berdiri sambil menepuk nepuk seragam dan rok pendeknya.
"aku kira gaada orang, sorry" ucap febi kikuk sambil mengaruk tengkuk lehernya
tanpa jawaban kini rifa malah duduk di dinding beton sisi febi berdiri. rifa mengeluarkan sesuatu dari balik sweter sekolahnya. febi tau apa yang ada di tangan rifa itu. rifa mengulurkan tangan seolah meminta sesuatu pada febi, febi yang bingung hanya menautkan alis matanya sambil menatap mata rifa
"elo punya korek kan? minjen dong, korek gue ilang" ucap rifa
febi mengeleng lalu mengambil rokok di tangan rifa
"eh lo ngapain si?!" tanya rifa dengan intonasi sedikit tinggi
"aigooo..." ucap febi memotongkan rokok dan menginjaknya.
"loli ko merokok" ucap febi
rifa hanya bisa terdiam, baru kali ini dirinya melihat cowok bukan perokok dan berani mengambil barang langsung dari tangan rifa dan membuangnya begitu saja.
"daripada rokok mending ini nih!" ucap febi merogoh saku celananya dan menyerahkan permen lolly pop rasa colla ke arah rifa.
"ga baik ngerokok" ucap febi membuka permen yang di pegang dirinya lalu mamasukan ke dalam mulut
rifa masih terdiam febi malah mulai sibuk dengan pemandangan kota, febi yang tersadar tak ada pergerakan dari rifa segera kembali mengambil permen lolly dari tangan rifa
"eh, ko di ambil lagi?" tanya rifa
tanpa jawaban febi membukakan permen lollipop colla itu lalu menyerahkan ke bibir rifa
"aa.." ucap febi
rifa masih diam
"udah di bukain, buruan aa..." ucap febi
rifa yang aneh dengan sifat febi segera membuka mulut dan menerima permen yang di suapi oleh febi.
"aigoo.. gitu aja ribet hmm" ucap febi kembali menatap pemandangan kota.
"tumben ga di kelas?" tanya rifa mulai melembut rifa masih duduk di atas beton tembok
"gaada guru, disuruh belajar sendiri sampe jam makan siang, aku iseng ngitarin sekolah ternyata ada tempat seindah ini" ucap febi matanya berbinar melihat hamparan pemandangan kota
rifa menatap mata febi lembut, mata febi sungguh memancarkan aura berbeda, entah sejujurnya rifa juga menyukai sifat baik febi.
"kamu sendiri ngapain disini?" tanya febi pada rifa
"tidur" jawab rifa pelan.
"iya sih, tempatnya emang enak buat dipake tidur" ucap febi.
"eh, mau main sesuatu ga?" tanya febi pada rifa kini mata febi sudah teralih menatap mata rifa
"apa?" tanya rifa
"di tempat ini, kamu boleh jadi diri kamu sendiri, begitu juga dengan aku. aku tau kamu itu baik terbukti sekarang, kamu manis banget, ga kaya biasanya" goda febi pada rifa
"hiih apa sih, gamau ah!" ucap rifa galak.
"ah yaudah kalo gamau, padahal aku tau loh kamu butuh temen saat kamu lagi menjadi diri kamu sendiri kan?" tanya febi
KAMU SEDANG MEMBACA
i am not a boy
Fanfictioncerita tentang febi dan rifa yang memiliki banyak rahasia namun saling berbagi