6

277 36 2
                                    

"setelah yang dia lakuin ke aku selama ini, liat aja dia gaakan bisa tertawa seperti itu lagi." ucap orang itu lalu pergi dari area pintu roftof

eli yang baru saja kembali dari toilet tiba-tiba saja berhenti bergerak saat ada seseorang yang turun dari atas roftof, eli memang tau roftof adalah tempat rifa, tempat dimana rifa selalu sembunyi selain di uks, eli menatap janggah punggung seseorang yang eli tau tak begitu akur denga rifa itu baru saja turun dari roftof.

"wah, ada yang aneh sih ini" ucap eli

tanpa pikir panjang eli berjalan menaiki tangga mengintip ke balik pintu roftof. febi dan rifa masih terlena dengan dunia mereka saling bercanda dan tertawa eli terdiam lalu ikut tersenyum, akhirnya setelah sekian lama eli bisa melihat rifa tertawa lepas seperti itu dengan febi memang eli mengenal rifa bukan hanya sekedar teman satu bangku di depan rifa tapi elipun peka eli tau rifa orang yang baik namun banyak misteri dari rifa yang membuat eli diam diam memperhatikan rifa, perhatian itu yang awalnya hanya karna sebuah keterpaksaan lama kelamaan menjadi sebuah kewajiban untuk eli mengetahui segala hal yang berbau rifa namun selama ini eli hanya sebatas tau kebiasaan rifa tanpa berniat mengorek lebih dalam.

eli turun dari tangga lalu tersenyum mesam sendiri.

"aneh di kelas so so an ga kenal, saling cuek, kaya orang musuhan eh kalo udah di roftof udah kaya orang di mabuk cinta, aku sama mas sigit aja kalah kayanya" ucap eli bergumam sendiri sambil berjalan menuruni tangga saat kaki eli menginjak area membaca sekolah di sisi tembok sigit bersembunyi dan

"dor!!" sigit mendorong tubuh eli hingga membuat eli kaget berdiri

"sigittt!! eli kaget!!" ucap eli sebal

"haha, kamu dari mana sii aku cariin juga ke toilet ko lama banget?" tanya sigit

"kepo kamu. udah ayo kita ke kelas" ajak eli merangkul sigit

sigit yang di rangkul hanya bisa diam seperti biasa

.....

"ayo balik ke kelas" ajak febi kini febi sudah berdiri dari duduknya di atas penyanggah

rifa yang masih duduk di atas beton penyanggah hanya menggeleng

"loh kenapa?" tanya febi

"kamu duluan aja ya, aku males di kelas" ucap rifa

"ada aku masih males aja?" tanya febi

rifa terdiam

febi ikut diam sambil menatap pungung rifa

"yaudah kalo gamau ke kelas kamu di sini aja, aku turun duluan ya" ucap febi lalu berjalan ke arah pintu

"bih..." panggil rifa sambil turun dari penganggah beton

"iya kenapa?" tanya febi kembali berbalik badan menatap rifa

rifa tersenyum jahil lalu berlari ke arah pintu.

"jangan ikutin aku, tunggu 5 menit baru susul aku ke kelas. " ucap rifa tersenyum lalu terkekeh dan berlari ke arah pintu roftof

"iihh, ko gituuu" ucap febi sebal sambil menginjak injak pijakan kakinya sebal.

rifa menuruni tangga dengan senyum masih mengembang membayangkan wajah sebal febi tapi setelah kakinya menginjak lantai ruang baca senyum itu memudar rifa kembali memasang wajah cuek, angkuh dan menyebalkan sambil berjalan dengan sedikit sombong ke arah kelas.

eli yang melihat rifa masuk ke dalam kelas segera berhenti bercanda dengan sigit mata eli melirik rifa hingga rifa benar benar duduk di bangkunya. pikiran eli menerawang mana febi? kenapa rifa sendiri, rifa menautkan alis saat eli menatap dirinya dari hadapan bangku.

i am not a boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang