rifa dan febi sedang berganti pakaian di sebuah restarea tol luar kota, pernikahan maul ternyata berada di jakarta dan mengharuskan rifa dan febi memecah jalanan antar kota hari itu. febi yang telah sampai duluan di mobil yang terpakir hanya bisa duduk di kap mobil sambil merapihkan dasi yang di pakainya, febi terlihat rapih dan menawan hari itu, pentopel hitam, dasi hitam, kemeja putih celana hitam selaras dengan jas yang di pakainya itu sukses membuat siapa saja yang melewati febi menatap febi kagum, begitu juga dengan rifa yang baru saja keluar dari pintu toilet tiba-tiba saja berhenti bergerak matanya menatap febi yang begitu gagah bersandar di kap mobil, rifa terdiam pasalnya febi begitu menawan stelan jas dan mobil sedan hitam itu begitu selaras, tidak ada tubuh seorang anak SMA di wujud febi sekarang febi lebih terlihat maskulin dan terlihat seperti lelaki dewasa, febi yang tersadar rifa sudah keluar dari dalam toilet juga hanya bisa memandang rifa dengan senyuman, dress putih dan hells itu membuat rifa terlihat dewasa dan cantik keduanya masih terdiam dengan pikiran mereka masing-masing hingga tiba-tiba saja tubuh rifa terhuyung karna tertubruk pengunjung toilet membuat keduanya tersadar dan mulai tersenyum kikuk, rifa membenarkan poninya malu berjalan sambil menunduk ke arah febi.
"kamu gapapa? di tubruk tuh ga mau marah-marah?" tanya febi saat rifa mendekat ke arahnya
"eh, ga deh ini tempat umum" ucap rifa berdiri di depan febi di tangan rifa ada seragam sekolah dan sepatu sekolahnya
"kalo di sekolah sih iya aku bakal marah-marah itu" ucap rifa
febi hanya tersenyum dan mengeleng, tanpa perintah febi ambil seragam dan sepatu itu di tangan rifa dan berjalan ke pintu pelakang lalu menaruhnya di samping seragam febi, rifa masih berdiri di depan mobil sambil mengaca dari kaca mobil.
"udah rapih yuk," ajak febi mengangkat tangan meminta sesuatu pada rifa
rifa terdiam sambil menatap tangan febi yang meminta sesuatu
"ngapain?" tanya rifa
"kunci mobil lah, udah cantik gitu masa kamu yang bawa" ucap febi
"serius nih mau kamu yang bawa?" tanya rifa mengeluarkan kunci mobil dari tas kecil yang di selendangkan di bahunya
febi menganguk
"serius lah sini," ucap febi mengambil kunci mobil ditangan rifa
"tuan putri duduk aja yang manis, biar mobil aku yang bawa" ucap febi memegang bahu rifa lalu menuntun rifa masuk ke dalam mobil
rifa yang merasa di berlakukan dengan spesial hanya bisa tersenyum dan wajahnya memerah.
"manis banget si" ucap rifa tentu dalam hati
.....
"itu yona ya?" tanya febi kini rifa dan febi sudah berada di ruangan sakral maul dan calon istrinya baru saja mengucapkan janji suci dan kini mulai masuk ke acara menjamu tamu ala moderen, maul dan yona berjalan sebebas mungkin di area ruangan menyapa para tamu
rifa menganguk menjawab pertanyaan febi
"lawan main om maul di film yang kemarin kan?" tanya febi lagi
rifa menjawab dengan anggukan lagi entah mengapa rifa banyak diam sekarang, rifa hanya ingin memandang sang papah lebih lama lagi tanpa memperdulikan hal lain, sudah lama rifa tidak bertemu dengan maul dan hal itu yang membuat rifa banyak diam rifa merindukan sosok papah yang selalu ada untuknya saat kecil dulu.
setetes air mata tiba-tiba menetes dari mata rifa, febi yang menyadari itu segera menatap rifa
"loh ko nangis?" tanya febi mengusap air mata rifa yang turun membasahi pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
i am not a boy
Fanfictioncerita tentang febi dan rifa yang memiliki banyak rahasia namun saling berbagi