febi baru saja sampai di rumah, rumah sepi, bunda dan ayah sudah masuk ke kamar mereka masing masing. waktu memang sudah menjukan tengah malam, febi sengaja mengabari sang bunda dirinya akan pulang tengah malam dan menyuruh sang bunda istirahat duluan dan jangan menunggu febi pulang. langkah febi perlahan menaiki anak tangga berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua, febi membuka pintu dan memijit saklar saat lampu menyala sebuah tangan mendekap bibir febi, febi ingin meronta dan berterika namun nihil orang itu lebih kuat..
"biie... tenang biie" ucap suara lelaki itu membuat febi segera berhenti berontak
kaki febi melemas suara itu suara yang selalu febi rindukan, suara seseorang yang hampir 1 bulan ini hilang dari pendengarannya.
"kak febi" gumam ebie yang berada di wujud febi
"iya ini kak febi, ebie tenang yaa. gausah kaget" ucap febi
ebie melepas tangan febi dari bibirnya dan berbalik memeluk sang kakak begitu erat.
"ebie kangen kakak!!" ucap tubuh lelaki dengan stelan jas itu
"kakak juga rindu ebie, maaf yaa... kakak sudah bikin kekacawan" ucap febi asli
di balik pelukan sang kakak ebie mengeleng
"bukan salah kakak" ucap ebie lebih erat memeluk sang kakak
"jangan hilang lagi..." ucap ebie
"kakak gaakan hilang lagi, kakak udah di sini tapi sut..." ucap febi melepas pelukan ebie dan menyimpan satu telunjuk di bibirnya
"kenapa?" tanya ebie
"bunda belum tau kakak kembali" ucap febi
"ayah takut bunda syok" tambah febi
"lalu aku harus apa?" tanya ebie
"besok ayah akan mencari cara biar bunda ga syok," ucap febi
febi melirik ebie dari bawah hingga atas febi seperti melihat sosok dirinya dalam jiwa yang sedikit kemayu namun benar benar ganteng dan dewasa.
yang berbeda dari febi dan ebie yang berada di wujud febi sekarang hanya ada satu. febi yang asli rambutnya di buat berantakan dengan jambul dan baju santai ala rumahan sedangkan ebie yang berada di dalam wujud febi rambutnya di susun rapi dengan poni ala korea lengkap dengan setelan jas dan dasi. perbedaan yang mencolok seperti melihat satu orang dalam gambaran yang berbeda, gambaran lelaki dewasa dan gambaran lelaki remaja.
"wih, adik kakak ganteng banget..." ucap febi saat menyadari ebie begitu ganteng
"apa sih kaa" jawab ebie malu
"dari mana? ko pake jas?" tanya febi
"oh iya, ada banyak yang harus aku ceritakan ke kakak selama aku menjadi diri kakak sebulan ini" ucap ebie menarik tangan febi duduk di tempat tidur mereka.
ebie bercerita semua yang dia lalui termasuk eli sigit rifa dan freya, ebie pun menceritakan semua tentang rifa, febi terdiam ada rasa ketakutan tersendiri saat menyadari adik wanitanya menceritkan wanita lain dengan begitu mengebu-gebu. apakah ebie mencintai wanita itu? bagaimana dengan wanita itu? entah yang pasti kini febi hanya ingin mendengarkan semua cerita yang adik tersayangnya itu ingin ceritakan karna entah mengapa rasanya febi begitu merindukan ebie sekarang.
.....
keesokan harinya semua masalah beres shani memang cukup syok dengan kejadian itu, tapi semua telah berlalu kini kedua anak kembarnya telah kembali, vino pun sudah kembali menyuruh ebie menjadi diri ebie sendiri dan soal sekolah ebie, shani dan vino akan membicarkannya terlebih dahulu
KAMU SEDANG MEMBACA
i am not a boy
Fanfictioncerita tentang febi dan rifa yang memiliki banyak rahasia namun saling berbagi