[𝙷𝚒𝚍𝚞𝚙 𝙽𝚘𝚛𝚖𝚊𝚕]

3.1K 309 105
                                    

Peter melangkahkan kakinya memasuki lift, ia menyiapkan segala mental dan alasan terlogis untuk berdebat dengan Tony nanti. Peter sendiri tak menyangka harus menyelamatkan nyawa orang yang membullynya sejauh ini. Diliriknya Teresa yang berdiri disampingnya, sedari tadi agen cilik ini hanya bergumam tak jelas.

"Tak boleh membunuh, tak boleh membunuh, tak boleh membunuh."

Ok, gumaman Teresa semakin membuatnya takut.

Lift terbuka, mereka disambut oleh senyum manis (namun sadis) para Avengers. Peter dan Teresa melangkahkan kakinya keluar lift dan bergabung dengan mereka.

"Jadi bagaimana sekolah kalian?."

...
Alone

Marvel : Avengers
Disclaimer : Marvel Studios,
Stan Lee.
Fanfic by NixHiems_
Rate : T
Genre : Fanfic
Words : +-1900
.
Bab 11 : Hidup Normal (2)
.
Enjoy
...

"Jadi, bagaimana sekolah kalian?," tanya Tony basa-basi, Peter tau mereka sedang menahan diri untuk tidak meledak, terlebih saat melihat luka diwajah Peter.

"Baik, aku sudah dapat teman baru. Tak ada masalah dalam hal berbaur," jawab Teresa lalu duduk disofa samping Natasha.

Kini Peter diam, ia tak tau harus menjawab apa. Hanya orang bodoh yang mau membohongi 3 mata-mata, seorang bilioner, CEO perusahaan besar, 2 super soldier dengan usia hampir 100 tahun, 2 tentara, mutan, profesor, android dan seorang kriminal belum lagi 2 AI yang sedang memantau mereka. Tentu saja beberapa diantara mereka berpengalaman dalam hal berbohong dan Peter yang jelas tak pandai berbohong hanya bisa pasrah namun ia tetap mencoba.

"Sama seperti biasanya?," jawab Peter yang ia sendiri tak yakin itu pertanyaan atau pernyataan.

"Itu pertanyaan atau pernyataan?"

"Keduanya?"

"Jawab yang benar, kiddo."

"Ned bercerita tentang filem dan hal lainnya, MJ sibuk dengan buku krisisnya dan buku bacaannya," jelas Peter yang tentu tidak menceritakan apa yang terjadi hari ini secara rinci.

Namun nasip Peter tak terlalu baik sepertinya.

"Disekolah Peter kembali dibully oleh teman-temannya sir, gurunya menuduhnya menyontek karena mendapat nilai sempurna lagi dan beberapa orang membawanya kegedung belakang sekolah lalu mengeroyok Peter sir."

Peter membeku, sepertinya AI kesayangannya sangat cerdas hingga bisa mengadu secara rinci seperti itu.

"Dan yang memukulnya hari ini adalah anak bernama Flash Thompson sir. Dia juga menyebarkan rumor jelek tentang Peter dan mencemoohnya setiap hari," tambah KAREN dan Peter semakin mengutuk temuannya itu.

"Saya tak punya rekaman videonya sir, tapi saya punya rekaman suaranya."

Peter terdiam, ia melirik kearah Tony yang sudah mengangguk tak jelas, senyumnya tampak mengembang. Bukan senyum bahagia tapi senyum penuh rencana dan senyum itu membuat Peter tau bahwa akan ada yang mati malam ini.

"Nat, kesimpulannya?," Tony menengok pada assasin wanita, Natasha berdiri dan menyimpan pisau lipat yang sedari tadi ia asah.

"Murder," ucap wanita itu pelan namun dingin dan berhasil membuat Peter merinding. Sedangkan anggota Avengers lain segera menyiapkan senjata mereka.

Clint mencari panah tertajam dan terbaik miliknya, ia dengan sangat niat menyortir panah dengan jumlah ratusan hanya untuk mencari anak panah terbaik.

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang