Prolog

1K 31 3
                                    

   "Jangan terlalu dingin ra, ntar lo beku"kata-kata cowok itu membuat raib menoleh ke arah nya, di bawah sang rembulan yang di kelilingi oleh seribu bintang.
 
Raib tak berkutib, tidak niat membalas perkataan cowok yang kini berada di samping nya. Raib lebih memilih melihat langit yang ada di atas nya.

  "Lo suka lihat langit malam ya?" tanya cowok itu lagi.

"Hmm... " raib menjawab dengan anggukan kepala. 
  
"Kenapa sih ra langit lebih menarik lo liat,  di banding gue?"

"Hmm... Ya karna gue suka cahaya"jawab raib singkat.
    
"Gue suka lo ra, tapi lo nggak perna respon gue,gue udah lama berusaha hangat agar lo nggak dingin kayak gini" kata -kata cowok itu berhasil membuat raib menoleh ke arah nya.
 
"Ada banyak hal yang lo nggak tau vid"
 
"Gimana gue bisa tau lo aja-"

"Gue pulang duluan"raib memotong perkataan  cowok itu, lalu bangkit meninggal kan nya seorang diri.
 
"Lo nggak perna ngerti ra sakit nya jadi gue, lo nggak perna tau capek nya berjuang sendiri kayak gue,gue sayang lo ra, tapi lo nggak perna peka dengan perasaan gue, gue geluh kayak gini bukan nya gue muak ataupun benci sama lo ra karna nggak balas perasaan gue, gue cuman lelah, gue nggak salah kan buat lelah? Karan bagi gue semua nya begitu sakit"batin cowok itu , ucapan yang tak bisa ia ucapkan pada raib.
    Dia terluka tampa darah.
  
 

Badboy & coolgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang