"Kadang berbuat baik,
Nggak selalu menghadirkan kebaikan"Cahaya mentari menembus kaca kamar seorang cewek yang masih tertidur pulas,menyadari cahaya sang mentari masuk ke kamar nya, membuat nya menarik selimut menutupi seluruh tubuh nya.
"Sayang ayo bangun kamu sekolah kan"venia membangun kan anak nya, menarik selimut yang menyelimuti tubuh raib.
"Bentar lagi ma"raib kembali menarik selimut nya menutupi seluruh tubuh nya.
Venia melihat anak nya yang kembali tertidur ya ampun.
"Sayang kamu dah telat"mendengar kata-kata telat yang keluar dari mulut venia, raib tampa fikir panjang menyambet handuk nya,berlari ke kamar mandi, Menyiapkan buku-buku nya dengan cepat."Ma aku berangkat dulu"menyalami mama nya lalu berlari menaiki angkutan umum, raib tak ingin menyusahkan mama nya karna harus repot-repot mengantar nya ke sekolah tepat di depan gerbang sekolah mobil yang di naiki raib berhenti.
... BRUKK...
seseorang tak segaja menabrak raib yang hendak menaiki mobil tersebut.
"Sorry sorry gue nggak segaja"untung saja raib bisa menyeimbangkan berat badan nya, kalau tidak mungkin ia sudah tersungkur di aspal jalanan."Lo nggak papa kan, sorry banget ya"ujar cowok itu lagi dengan nada yang merasa bersalah
"Hmm... "Raib tak ingin memperpanjang masalah nya, karna ini sudah telat .
Untung aja gerbang belum di kunci, raib melangkah kan kaki nya ke sekolah baru nya itu, lapangan kosong seperti nya siswa sudah masuk ke kelas maklum hari senin,siap upacara langsung ke kelas jadi sepi deh lapangan.
Raib kebigungan di tengah-tengah lapangan, karna ia tak tau dimana ruang guru berada, sekolah ini luas mustahil dia akan menemukan ruang guru dengan cepat.
Tiba-tiba mata raib terhenti pada
sosok cowok yang sedang berdiri menghormat bendera yang ada di pingir lapangan, seperti nya itu jalan satu-satu nya."Permisi, boleh numpang nanya nggak? "Tanya raib pada cowok yang masih berdiri menghadap bendera itu
"Lo fikir gue tukang ojek,numpang-numpang"jawab cowok itu ketus
"Sorry, gue cuman nanya ruang majelis guru di mana? "Ujar raib the poin males ngomong lama-lama sama cowok kayak gini
"Lurus, nantik belok kiri, belok kanan, lurus ntar ada perpus belok kiri trus belok kanan dah nyampe"panjang lebar cowok itu menjelaskan jalan menuju ruang guru raib cuman melongo, dan berusaha mengingat petunjuk dari cowok itu
Lalu raib pergi"dasar cewek nggak tau terima kasih "cowok itu menyindir raib yang semakin menjauh tapi raib masih mendengar nya, bagaimana nggak dengar cowok itu teriak.
Akhir nya raib legah karna nyampe juga di ruang guru, salah satu guru membawa nya ke sebuah kelas.
"Assalamualaikum anak-anak"
" Waalaikumsalam buk"
"Kalian akan punya teman baru, raib perkenal kan diri kamu"raib mengikuti perintah dari guru tersebut memperkenal kan diri nya pada teman-teman baru nya.
Raib menjalan kan rutinitasnya apalagi kalau bukan mengeluarkan novel lalu hanyut sendiri di dalam dunia nya yang satu ini.
"Lo udah punya pacar? "
"Kasih nomor hp dong"
"Lo cantik"
Raib tak menghiraukan kata-kata cowok teman satu kelas nya ini, hanya memasang muka datar nya
"Cewek nya dingin bro, sombong, cuek lagi "tambah yang lain, raib tak ingin mengambil pusing, karna ia benci terlalu peduli dengan masalah.
Raib menjalan hari-hari nya seperti biasa tak ada yang berubah, sudah seminggu raib berada di sekolah baru nya, pagi ini dia berangkat memakai sepeda lama nya karna sudah lama ia tak bersepeda.
Kedua kaki raib mulai mengayuh pelan sepeda nya, hembusan angin lembut menerpa wajah nya di pagi ini, cahaya sang mentari teduh, burung- burung berkicau di atas udara di bawah langit biru.
"Ini tempat duduk gue"raib menoleh ke asal suara, mengerutkan dahi nya bigung, bukan kah dia sudah seminggu duduk di kursi ini, tapi raib tak asing lagi dengan wajah orang ini.
"Lo.. "Ujar cowok yang masih menatap raib dengan Ekspresi kaget nya. Raib hanya memasang muka datar, ya ini emang selalu raib lakukan, dia selalu memasang muka datar nya.
"Lo masih marah ya sama gue, sorry pagi itu gue nggak segaja, dan gue juga nggak tau kalau yabg duduk di sini itu lo"
"Hmmm.. "Raib berdiri mengambil tas nya
"Lo di sini aja, gue nggak papa kok"cowok itu menahan raib agar tetap di kursi nya.
"Oh ya, nama gue david " cowok memperkenal kan nama nya sendiri raib hanya membalas dengan menganggukan kepala.
"Kok lo nggak perkenal kan diri lo"tanya david
"Lo kan nggak nanya"
"Oh iya lupa " david tertawa, raib mengerut kan dahi nya "ada yang lucu" ujar batin raib
"Nama lo siapa? "
"Raib"
"Nama lo unik"puji david pada raib, raib tak menanggapi perkataan david, raib hanya terfokus pada novel nya.
Percakapan mereka terhenti oleh seorang guru.raib menyimpan novel nya, dan mengikuti pelajaran dengan semesti nya."Ke kantin yuk"tawar david pada raib ketika jam istirah
"Males"jawab raib asal raib hanya tak ingin meladeni cowok ini.
David pergi meningga kan raib begitu saja."Ni buat lo"sepiring nasgor dan minuman telah berada di atas meja raib, raib menatap cowok itu bingung
"Sebagai permintaan maaf gue karna udah nabrak lo semnggu yang lalu"
"Gue nggak mempersalahkan itu"raib pergi meninggalkan david
"Tapi kan gue udah beliin lo"
"Gue nggak mintak lo beliin gue"jawab raib ketus lalu benar2 menghilang dari pandangan david.
"Ya ela vid, lo nggak usah deh, dekat- dekat sama tu cewek, bikin sakit tau dia ma kulkas lo bisa beku karna dingin nya"ujar alvin teman david.
****
Nb:jangan lupa vote sama komennya ya tem😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy & coolgirl
Teen FictionSiapa yang tak kenal dengan most wanted satu ini vino anggara cowok yang tampan, cukup tinggi, hidung mancung, lesung pipit yang bertengger manis di pipi kiri nya, cewek mana yang tak tergila-gila pada cowok satu ini.vino anggra juga terkenal oleh...