2~kedua

420 19 0
                                    

"Buat ngenal lebih seseorang  butuh perjuangan yg besar ya,
Apa lagi cewek dingin kayak lo ra"

David tidur sambil memandang langit-langit kamar nya, ntah apa yang di fikirkan cowok itu sekarang.
Sudah sebulan ini ia berusaha mendekati raib, cewek yang bisa menarik perhatian nya karna kedinginan nya, dia sudah baik semaksimal mungkin pada raib, tapi cewek itu masih dingin kepada nya.

Di tempat lain raib melangkah kan kaki nya, dengan santai tak menghiraukan hiruk pikuk nya kota jakarta,ia baru saja pulang dari tokoh buku.

Sekarang raib sudah berada di komplek perumahan nya, sebelum pulang ke rumah ia ingin menikmati sore nya di taman. Duduk di kursi sambil membaca buku yang ia beli tadi.

"Awas lo"usir seorang cowok pada nya, tunggu itu cowok yang menunjuki jalan ruang guru ketika baru pertama pindah sekolah. Tapi raib tak menanggapi nya.

"Lo tuli ya? Awas gue mau duduk" bentak cowok itu.
"Gue yang duduk duluan " balas raib dengan nada ketus.

"Sayangg.... Aku datang "suara itu membuat raib dan cowok itu menoleh, seorang cewek berlari ke arah cowok itu.

"Vino siapa diaa?" suara melengking cewek itu membuat telinga raib ingin pecah.

" nggak tau, orang gila kali"jawaban vino membuat telinga raib ingin mengelurkan api "what dia bilang gue gila"batin raib

Raib muak dengan pemandangan yang ada di depan nya, dia pergi"kalau gomong mikir dulu punyak otak kan lo "

Kata -kata tajam yang keluar dari mulut raib membuat cowok itu medegus kesal, ingin membalas tapi tidak mungkin orang-orang bisa meremehkan nya karna melawan seorang perempuan.

hampir satu jam raib berada di taman,ia harus pulang karna tak ingin terlalu lama di luar akan membuat mama nya bertanya.

"Lo lagi .. Lo lagi, lo gikutin gue ya"ujar vino yang tiba-tiba ada di sebelah raib.
Raib tak menanggapi nya

"Lo diam bearati lo ikutin gue , udah lah gaku aja gue tau kok cewek di sekolah itu naksir gue dan mungkin termasuk elo"kata vino yang membuat raib berhenti melangka.

"Banyak bukan bearati semuanya, di dunia ini banyak hal yang lo nggak perna tau, jadi lo jangan terlalu ke ge-eran "

"Kalau lo bukan gikutin gue, terus gapain ke sini? "

"Rumah gue"raib menunjuk ke arah rumah nya.

"Oh jadi itu rumah lo"raib meninggal kan vino begitu aja

****

Jam olaraga jam yang di sukai oleh raib karna bisa nyantai, belajar tampa berfikir. Tapi olaraga kali ini membuat raib tak ingin olaraga karna materi nya lari, ya lari hal yang paling tidak di sukai raib.

Pluit pak joni membuat semua siswa kelas XI ipa2 ini harus bangkit dan bersiap-siap untuk lari, sunggu melelahkan.

"Nih "raib terkejut karna rasa dingin di pipi nya,david memberi nya sebotol air putih

"Gue bisa beli sendiri"

"Nggak usah gindar lah, lo haus kan, minum aja gue beliin buat lo, hrus di minum" ya bagi raib itu sebuah paksaan, raib mengambil lalu meminumnya.
David masih memperhatikan wajah raib, membuat raib jadi tidak nyaman.

"Napa? "Tanya raib karna merasa tidak nyaman di perhatikan.

"Lo cantik ra"raib hanya memasang muka datar nya tak mengubris jawaban david.

David tau membuat seorang raib menjadi dekat dengan nya sangat sulit, satu bulan belum bisa membuat seorang raibe quenzy menghangat, dia masih menjadi raib yang dingin.
Tiba-tiba raib berdiri

"Mau kemana? "Tanya david yang melihat raib ingin pergi.

"Nganti baju lah, lo masih mau olaragah apa!"raib berlalu meninggal kan david.

David memandang ke sekeliling lapangan benar teman -teman nya satu-persatu telah meninggalkan lapangan.

"Ntar pulang bareng ya"ajak david di akhir pelajaran

"Gue bisa sendiri"raib mengambil buku-buku nya lalu memasukan nya ke dalam tas.

"Sekali aja ra, mungkin gue udah beribu-ribu kali ajak lo pulang bareng, tapi lo nggak mau, pliss... Ya gue mau pulang bareng lo "david memohon kepada raib seperti anak yang memintak mainan kepada ibu nya.

"Gue mau pulang sendiri david"
Mendengar jawaban itu david berlutut sambil mengacuhkan tangan nya

"pliess "melihat adegan itu anak- anak yang ada di kelas menatap mereka ada yang coloceh sendiri, siul-siul.

"Cieee.. Nembak ya vid"

"Gitu nya banget si sama cewek kulkas tu "ujar seorang cewek teman nya.

"Aduh kepengen juga "

Masih banyak kata-kata lain nya yang keluar dari mulut teman- teman sekelas nya. Sunggu raib benci ini, menjadi pusat perhatian

"Ok.. Ok, gue pulang sama lo " raib berjalan terlebih dahulu menuju pakiran.

Di atas motor, mereka hanya diam tak ada suara yang ada hanya suara motor dan mobil yang melewati mereka, david masih mengembang kan senyum bahagia nya karna perjuangan nya tak sia -sia mengajak raib pulang.

"Thanks"raib turun dari motor nya david.

"Seharus nya gue yang berterimah kasih"mendengar itu membuat raib mengerutkan dahi nya bigung.

"Kenapa? "

"Karana mendapat kan ini dari cewek se cuek dan sedingin lo ra butuh perjuangan "

David pergi meninggal kan raib yang masih berdiri memikirkan perkataan david tadi.

Badboy & coolgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang