Setengah Lusin Susu Kotak dan Selusin Pelajaran Kehidupan

4 0 0
                                    

#30HariMenulis_Hari_2

"Wooww.. Banyak banget, Bu, susunya! Ini buat siapa aja?"
Teriak Sulung sumringah.

Dalam hitungan detik, Nengah dan Bungsu ikut nongol, sambil ber-wow ria tak kalah excited.

"Buat Teteh sama Adek Adek, Nak .. Sekali sekali beli yg segini. Abisin gih .."
Kata Ambu pelan, bahagia melihat antusiasme mereka.

Pelan-pelan, Nengah dan Bungsu memegang satu set susu kotak yang belum dibuka itu. Seems still unbelievable for them.

Dengan sigap, Sulung langsung mengambil alih kepemimpinan.
"Bu, gini aja. Ini kan buat sarapan Teteh satu, Ara satu, Zahid satu. Terus Teteh boleh bawa ke sekolah nggak, Bu? Udah lama, kan, enggak .."

Melihat Ambunya cuma senyum mengamini, Sang Ahli Ekonomi melanjutkan.

"Nah, ini sisanya buat sekolah besok, sama besoknya, Bu.. Eh, kan besok jumat, ya? Berarti tinggal sekali lagi, Bu. Eh. Kok sekali, ya? Senin selasa rabu kamis jumat, lima kali, dong? Loh?"

Menengahi Ahli Algoritma yang sedang bingung menghadapi Logika, Ambu cuma berkata,
"Udah .. Buat besok insyaallah gampang. Entar beli lagi, ya .. Sekarang abisin aja, Nak .."

"Iya, Bu, insyaallah gampang. Tapi, kan, bagusan disiapin, disimpen gitu, Bu. Biar nggak keminum Teteh sama Adek Adek. Enggak sengaja, sih, pasti emang diminumnya.. Tapi, kan, kalo udah disiapin, Ambu nggak usah beli lagi. Kasian Ambunya beli beli mulu. Mumpung ada rejekinya, disiapin buat besok aja, Bu.."
Jelasnya panjang lebar, sambil sesekali menahan tangan adik-adiknya yg mulai coba-coba merobek plastik pengaman.
"Bentar, Dek, Teteh nanya dulu, kan."
Jawabnya untuk muka memberengut Nengah dan Bungsu.

"Iya, sayang, nggak papa. Insyaallah besok Ambu beliin lagi, ya.. Ini abisin aja sama Teteh dan Adek Adek hari ini .."
Jawab Ambu, sambil membuka segel dan sedotan masing-masing.

Akhirnya Sulung mau kompromi juga, meski tetap jadi anak yg terakhir minum, dengan alasan, "sayang minumnya, Bu, buat terakhir aja nanti .."

- - -

Nak, kalian tahu?
Dari penjabaranmu saja, haru dan perih hati Ambu mendengarnya.

Maafkan Kami ya, Nak, orangtuamu, belum bisa memberikan berlebih untuk Kalian bertiga.
Sampai hanya setengah lusin susu kotak saja, bisa membuat Kalian sebahagia ini.

Nak, doakan Kami ya..
Agar segera tertunaikan kewajiban Kami atas hak Mereka, dan Kami bisa lebih baik lagi menyampaikan rezeki Allah atas kalian bertiga.
Nak, terimakasih ..
Karena telah mengambil sisi positif dari kekurangan Kami.
Terimakasih telah menjadi baik, dan tak enggan berbagi.
Terimakasih telah merangkum kebersamaan dalam keterbatasan.
Terimakasih telah balik mengajari Kami arti syukur, dan harapan akan esok hari.

Tumbuh besarlah, Nak..
Sambil tetap mengingat kepingan masa kecilmu.
Agar tidak ada rasa sombong maupun jumawa dalam dirimu.
Ingatlah tentang hari ini, Nak..
Tentang setengah lusin susu kotak dan selusin pelajaran tentang rasa syukur, berbagi, dan menyimpan untuk esok hari.

Sungguh Ambu dan Abah mencintai kalian bertiga ..

30 Hari Menulis Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang