1. Aku tidak mengerti

1.7K 185 24
                                    

Makan malam itu aku anggap sebagai perayaan atas bergabungnya aku di keluarga Jeon. Aku benar benar hidup dengan mereka. Aku memiliki kamar dan di anggap agung oleh seluruh pelayan di rumah ini. Aku seperti lahir kembali. Tapi dengan wujud dan identitas yang sama. Aku bahkan tidak merubah marga ku. Tentu saja, sampai kapan pun aku akan tetap menyandang nama belakang keluarga ku. Walau hanya aku yang tersisa saat ini.

Aku tidak banyak bertingkah, bicara atau bertanya. Diam menjadi ciri khas ku sekarang. Walau ibu--wanita gaun hitam itu--sering mengajak ku berkeliling rumah, bermain, dan memaksa wonwoo--putra tunggal nya--untuk berinteraksi denganku. Tapi usahanya tidak selalu membuahkan hasil. Wonwoo masih marah atas kehadiranku. terkadang dia mau berbagi tempat dalam sofa saat menonton televisi bersama, bermain game atau tingkah paling manisnya adalah membantuku bangun saat aku terjatuh dari sepeda.

Hari itu, tak lama setelah aku tinggal di rumahnya. Aku merasa bosan, jenuh dan sekarat karena kesepian. Ibu mengizinkan ku menggunakan sepeda gunung Wonwoo untuk berkeliling di sekitar kompleks. Aku mengunjungi Taman dan danau buatan yang terawat. Orang orang kaya di sini tidak menggunakan fasilitas itu untuk sekedar menghela nafas atau mencari udara segar. Jadi aku pastikan tidak ada satupun orang yang melihatku terjatuh kala sebuah batu membuat sepeda yang aku kendarai tidak seimbang. Aku terjatuh dengan lutut yang dikorbankan. Rasa sakit mulai terasa saat darah segar keluar menetes menodai jalan sempit yang kasar. Aku hampir putus asa untuk bangkit sampai sebuah tangan menarik ku. tangan itu milik wonwoo. Anak menyeramkan dengan wajah datar. Dia tidak bicara, tapi kedua tangannya terus bergerak untuk membawa tubuhku dalam gendongannya.

Saat itu aku melihat wajah wonwoo dengan jarak yang sangat dekat. Dia tampan. Sangat tampan jika di bandingkan dengan ku. Aku merasa iri. Bagaimana bisa Tuhan begitu baik Padanya. Wonwoo hidup bak pangeran. Wajah tampan dan hartanya tidak bisa di abaikan. Aku mengigit bibir bawah ku. Rasa gugup terus mengganggu saat aku sadar telah memeluk leher Wonwoo dengan posesif. Aku takut membuatnya tidak nyaman. Tapi saat itu wonwoo melarang ku untuk bergerak. lebih tepatnya dia ingin aku terus memeluknya.

"Diam! Atau kau ingin kembali terjatuh?" ucapnya tanpa mau menunduk dan menatapku.

Aku tidak tau bagaimana caranya wonwoo bisa menyusul ku ke taman. Tapi dia benar benar menggendongku sampai rumah. Melupakan sepeda gunung nya begitu saja. Aku tidak khawatir, karena aku yakin sepeda itu akan baik baik saja walau aku meninggalkannya selama seminggu di sana.

Kini sudah terhitung 1 bulan sejak tragedi naas yang menimpa ku di taman. Aku tidak pernah kembali lagi ke sana karena sekarang aku memiliki kesibukan. Aku sudah resmi pindah ke Sekolah Menengah Atas yang sama dengan wonwoo. Ayah dan ibunya yang merekomendasikan ku untuk bersekolah di sana. Selain jarak yang cukup dekat. Mereka juga beranggapan wonwoo bisa menjaga ku jika kami terus bersama. Dan aku bersyukur wonwoo tidak menolak argumen itu. atau mungkin dia tidak bisa menghentikan keputusan kedua orang tuanya.

"Hey Kwon! Kau tidak pergi bersama Wonwoo?"

Tepat setelah bel pertanda istirahat berbunyi. Hyesuh, salah satu murid di kelas ku memutar tubuhnya untuk mengajak ku bicara. Aku melirik sekilas ke arah tempat duduk wonwoo yang terlerak 3 baris di depan ku. kursi itu kosong. Aku tidak tau kemana sang pemiliknya pergi. Tapi aku sungguh merasa lega wonwoo tidak mendengar pembicaraan ku dengan gadis ini.

"Hmm apa peduli mu?" ucapku seraya memasang Earphone pada telingaku. Aku berlagak sibuk dengan ponsel, mencari lagu yang hendak aku dengarkan. Hyesuh masih di tempatnya. Mengikuti setiap pergerakan yang aku lakukan.

"Bukankah kalian bersaudara?"

Secara hukum iya. Tapi jika di teliti lebih dalam. Aku dengan wonwoo bahkan tidak pantas di panggil teman. Kami sangat jarang berinteraksi. Bahkan setelah ratusan usaha yang aku lakukan. Dia tetap terasa asing bagiku.

Why Me?🍁 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang