Part 37

1.7K 117 3
                                    

Aku mau ngasih tau kalau bsk nggak bisa update jadi sekali lagi aku minta maaf ya 👍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ellina keluar dari kamar dan Kyla sedang menonton tv. " Kak Ellin aku minta maaf karena mengangkat telepon sembarangan" Ellina tersennyum kemudian duduk di sebelah Kyla. "Nggak apa-apa, memangnya tadi dia membicarakan apa?" Tanya Ellina pada Kyla. " Tadi dia hanya mengatakan maaf, eum kalau boleh tau siapa dia kak apa teman kakak?" Tanya Kyla lagi. Ellina sebenarnya enggan untuk menjelaskan semuanya pada Kyla tapi gadis itu setidaknya tau. " Dia orang yang pernah aku selamatkan, sebenarnya dia bukan tipe orang yang suka minta maaf. Aku mengenalnya secara tidak sengaja di jalan. Tapi aku tau dia adalah laki-laki yang sangat baik, suatu hari nanti akan ada perempuan yang mengubahnya menjadi laki-laki yang penuh dengan cinta " jelas Ellina, Kyla bisa melihat bagaimana reaksi yang ditunjukkan oleh Ellina saat menceritakan laki-laki itu. " Kak sebelumnya aku minta maaf, dokter Juna hanya ingin melihat keadaan imo dan dia sudah memastikanya. Saat kakak pergi imo bilang ingin bertemu namun tidak ada kakak akhirnya dokter juna yang masuk. Setelah dokter juna keluar dia mengatakan, jika imo sangat kecewa dengan apa yang sudah dilakukan dokter Juna tapi imo sudah memaafkanya hanya saja nenek melarang dokter juna untuk bertemu dan membiarkan kakak hidup bahagia dengan orang lain. Aku yakin suatu hari nanti akan ada seseorang yang tulus mencintai kakak" Ellina terdiam mendengar perkataan Kyla.

" Jasmine bagaimana? Apa dia bahagia?" Tanya Ellina. " Yang selama ini aku dengar, mereka hidup dengan baik, yah meskipun terkadang dokter tidak ada di rumah karena waktunya dihabiskan dirumah sakit. Aku tidak tau apa yang membuat mereka berdua seperti itu" Ellina memanggutkan kepalanya. " Ya sudah, lagi pula ini bukan lagi urusanku. Kyla ayo kita makan di luar aku sangat lapar" ucap Ellina sambil memegang perutnya yang lapar. " Kak aku tadi membawa makanan banyak dan ada di meja makan " Ellina duduk didepan meja makan bersiap untuk makan. " ayo kamu pasti menunggukukan, maaf ya membuatmu kelaparan " Kyla menggelengkan kepalanya. " Tidak kak, mari makan " Mereka berdua makan dengan santai. Ellina harus berusaha bangkit meskipun hatisnya sakit, dia tidak boleh sedih terus menerus dihadapan Kyla.

Selesai makan Ellina mencuci piringnya. " Kak Ellin nggak ada niat tinggal di sini?" Tanya Kyla di sela-sela mengelap piring. " Maaf, Kyla aku tidak bisa tinggal disini, karena pekerjaanku ada di sana. Tenang saja aku akan baik-baik saja kok. Besok aku akan pulang tidak enak mengambil cuti lama-lama. Kamu hidup yang baik dan jangan sia-siakan orang yang mencintaimu" Ellina mengelap tanganya kemudian menepuk pundah Kyla pelan. Ellina tau keadaan, Kyla berhak bahagia dengan orang yang dekat denganya. Ellina masuk kedalam kamar dan mengambil beberapa barangnya untuk besok pagi. Hari semakin larut menyembunyikan sunyi dibaliknya. Ellina dan Kyla tertidur dalam keheningan serta menyimpan sejuta mimpi dibenak masing-masing.

"Kyla bangun, ayo kita sarapan" Ellina membuka tirai yang ada di kamar Kyla. Nampak foto kecil dengan berbagai macam bingkai. Tak sengaja Ellina melihat foto Kyla dan juga dokter Sean, dia menyunggingkan senyumnya kemudian keluar dari kamar Kyla. Sembari menunggu Kyla keluar dia menaruh barangnya didepan ruang keluarga. Jam sembilan dia akan berangkat dan sekarang masih jam tujuh pagi. Kyla menutup pintu kamarnya dan berjalan menuju kamar mandi sekedar mencuci wajahnya dan juga menyikat giginya. Bau harum menyeruak di seluruh penjuru dapur. Kyla sudah tidak sabar untuk makan. " Maaf ya hanya ini yang bisa aku buat " jelas Ellina. " Wah ini sudah lebih dari cukup, akhirnya setelah sekian lama tidak makan masakan kakak hari ini aku bisa memakanya " Ellina tersenyum lembut. Ellina membersihkan dapur dan peralatan makan sedangkan Kyla menyapu lantai dab mengelap kaca. Setelah semua pekerjaan selesai Ellina mengambil minuman di kulkas. " Kyla ada minuman di depan tv, aku tadi membuatnya" gadis itu berlari menuju ruang tengah dan benar ada minuman disana. Terlihat sangat segar, tanpa menunggu lama Kyla meneguknya hingga habis. " Kak Ellin belajar dari mana? Bukanya yang pintar memasak itu kak Meriana?" Ellina datang membawa gelas ditanganya.

HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang