Jangan lupa baca part ini yah... tetap semangat untuk hari-harinya. Part ini lebih ke kisahnya Meriana da Dave ya
.
.
.
.
" Lia, aku belum memakanya " Meriana memunggungi Dave. " Kamu ambil di meja makan, udah aku buatin " padahal tadinya Meriana ingin buat kejutan tapi keburu Davenya ingin makan ya sudah Meriana harus memberinya. Dave masih saja merecoki Meriana " Oke!!" Meriana menghadap kearah Dave dan memberikan piring yang berisi pancake itu padanya. " Lia!! " Meriana pergi dari hadapan Dave dan mengambil karet rambut di dapur. Meriana kembali lagi dan menguncir rambut Dave yang agak panjang. "Apasih kamu bisa diam tidak? Dari tadi gangguin aku ajah " Dulu perlakuan Dave tidak semanis ini pada Meriana. Laki-laki itu selalu membuat Meriana menangis. Selalu membuat Meriana patah hati karena rasa sakit, tapi sekarang Dave sudah sadar dan dia tidak ingin mengulangi hal yang sama." Dave kamu gak cuci rambut berapa hari?" Tanya Meriana pada Dave. " Mungkin sejak kamu menghilang waktu itu " Meriana menarik tangan Dave dan membawa laki-laki itu ke kamar mandi. "Dave duduk disana " perintah Meriana dengan tegas. Sontak saja Dave langsung duduk di atas bangku kecil di depan washtafel. " Lia" Meriana mengambil shampoo miliknya dan melepas ikatan rambut Dave. Tanpa banyak bicara Dave menurut dengan apa yang dilakukan Meriana padanya. Dituangkannya shampoo di tangan Meriana dan digosokkan pada rambut Dave sampai busa keluar dari sana. Dave melihat kearah Meriana yang sibuk menggosok rambutnya. Bau harum mawar tercium di hidung Dave yang mancung.
Setelah itu Meriana mengeringkan rambut Dave dengan handuk kemudian dikeringkan lagi dengan pengering. " Morrelia, aku belum mandi dan kamu sudah mencuci rambutku " Meriana keluar dari dalam kamar mandi dan meninggalkan Dave disana. Sebenarnya hatinya berdegup kencang, seharusnya Dave tidak bersikap seperti itu. Meriana belum siap dengan sikap Dave yang baik padanya. Menurutnya lebih baik Dave bersikap seperti biasa. "Morrelia? Kamu kenapa?" Tanya Dave setelah mengetahui raut wajah gadisnya yang berubah. " Tidak Dave, hanya saja aku merasa aneh dengan perubahan sikapmu " Dave memeluk Meriana dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Mariana. " Lalu aku harus bagaimana? " tanya Dave.
" Jadilah dirimu yang biasanya Dave, aku lebih suka kamu yang biasanya " Dave hanya diam. Bagaimana mungkin Dave bersikap seperti dulu sikap yang selalu mengacuhkan gadis ini. Dia tidak akan bisa. " Aku tidak bisa Lia, sikapku yang sebenarnya adalah ini. Kemarin aku hanya menolak saja dan belum siap dengan perasaanku padamu, tapi yakinlah aku akan berusaha dengan sebaik mungkin mencintaimu " jelas laki-laki yang belum lama ini melamar Meriana. Dave mengaratkan pelukanya, pernikahanya harus dipercepat tidak tau kenapa Dave hanya tidak ingin Meriana jauh lagi denganya. "Dave aku sangat mencintaimu " ungkap Meriana.
Tiada hari tanpa ungkapan cinta
Selalu begitu
Sekelebat bayangan kebahagiaan
Aku dan Kamu***
Meriana memilih bahan makanan untuk retoranya. Sudah hari kelima dia membuka restoran di Paris. Banyak sayuran yang harus dibelinya. Seperti lobak dan beberapa kentang yang penting untuk masakanya. Meriana mendorong trolinya dan mengambil beberapa buah, sengaja memang dia tidak mengajak pelayanya atau koki di sana. Jika berbelanja Meriana lebis suka sendiri. " Morrelia, biar aku saja yang mendorongnya " Dave mengambil alih troli Meriana. " Kalau begitu aku mau melihat ayam dan daging dulu "Dave menganggukkan kepalanya. Kemudian dia mengikuti Meriana.
Beberapa daging dimasukkanya di dalam troli setelah semua belanjaan dirasa lengkap Meriana pergi ke kasir. Saat mau mengambil uang Dave lebih dulu membayarnya dengan atm. " Dave!!" Cercah Meriana, dia tidak ingin merepotkan Dave lagi pula inikan banyak dan untuk kebutuhan restoranya. " Apa? Aku tidak menerima penolakan " Dave mengangkat barang belanjaan dibantu juga dengan salah satu pengawalnya yang baru saja di panggilnya. Mereka berangkat ke restoran Meriana. Setelah sampai barulah Meriana melewati pintu belakang untuk menyerahkan belanjaan. " Lucas tolong tata semua bahan yang sudah saya beli " ucap Meriana. Dave masuk ke dalam dan menunggu Meriana di dalam ruang kerjanya. " Baik bu " jawab Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
HYLOPHOBIA (TAMAT) #wattys2019
Romance(Sinopsis) Aku hanya bisa tertunduk dibawah pohon tanpa tentu arah, Ku mainkan jariku saat merasa takut mengingat pohon-pohon disekitarku dan saat orang tuaku meninggalkanku sendiri disana. Inginku menangis dengan keadaan yang ada, Imo bilang padak...