☘️KESEL?☘️

37 7 0
                                    

"intinya dia punya gue!"

-Kang Daniel-

***

Happy reading💕
Warning thypo di mana mana

***

Nayeon menatap kepergian Daniel dengan ekspresi wajah yang kesal.

Nayeon masuk ke dalam halaman rumah dengan kaki yang terus menerus menendang kerikil kecil di pekarangan rumahnya itu.

"Bang Jihoon!!!!!" Pekik Nayeon dengan kuat saat dirinya sudah masuk ke dalam rumah. Bahkan dia tak peduli jika dirinya akan terkena amukan sang nyonya karena membuat keributan.

Jihoon berdiri di atas tangga rumahnya dengan wajah datarnya. Melihat ke arah Nayeon yang terlihat sangat sangat kesal.

"Kenapa?"

"Temen Abang gila!"

"Gila?"

Flashback on

Nayeon keluar dari dalam kelasnya sambil bercanda dan tertawa bersama teman teman baru nya. Bahkan kini Nayeon juga sudah mengenal beberapa cowok di kelas itu. Di sebelah kanannya, ada sungwoon. Cowok ganteng dengan suara melengking itu kini menjadi temannya.

Dengan lawakan lawakan recehnya dia selalu membuat Nayeon tertawa dengan ngakak. Mungkin Nayeon akan awet muda karena terus terusan tertawa.

sungwoon ikut tertawa melihat Nayeon yang terlihat bahagia di dekatnya. Di elusnya puncak kepala Nayeon dengan sayang. Sedangkan yang diusap hanya bertingkah biasa saja, karena dia memang sering di perlakukan seperti itu.

Tiba tiba, seseorang menarik tangan kanan Nayeon dengan kasar. Nayeon tau siapa yang menarik nya itu. Namun dia hanya diam dan membiarkan nya saja.

"She is my mine! You touch my mine i can kill you!" Ucap cowok itu dengan murka.

"Wes, calm down! Oppa!" Ucap sungwoon dengan memberikan jari tengah dan telunjuk nya berbentuk peace.

"Gue cuman temenan kali sama Nayeon. Gak ada niatan mau rebut dia kok dari oppa! Jadi oppa tenang aja!"

"Oppa?" Lirih Nayeon, namun masih terdengar di telinga Daniel dan sungwoon.

"Iya, oppa. Daniel ini Abang sepupu gue, papanya Daniel itu abangnya papa gue." Jelas sungwoon panjang kali lebar.

Nayeon ber-oh ria. Dia mengangguk an kepalanya tanda mengerti.

"Kalau gitu gue pamit ya nay! Bye bye!" Pamit sungwoon sambil mengacak rambut Nayeon dengan gemas.

"Yak! Kang sungwoon! Mau mati!?" Pekik Daniel dengan kuat membuat sungwoon langsung cengengesan tidak jelas, lalu berlalu pergi dari hadapan dua sejoli itu.

"Kenapa?" Tanya Nayeon dengan nada juteknya.

"Pulang"

"Ha?"

"Ayo pulang"

"Ogah"

Daniel menarik tangan nayeon, membawa nya menuju ke arah parkiran tempat dia memarkirkan motor merah kesayangan nya itu.

Setelah sampai Daniel melepas kan pegangan nya itu pada tangan Nayeon.

Nayeon mengelus tangan nya yang di tarik Daniel, terlihat memerah.

"Kasar banget sih jadi cowok!"

"Kalau gak mau di kasarin nurut makanya!"

"Siapa lo, harus di turutin!"

"Kalau Lo lupa, gue itu Daniel! Kang Daniel! Pacarnya park Nayeon!"

"Itu mah, mau mauan nya elo!"

"Naik!"

"Gak!"

"Naik!"

"Ogah!"

"1" tiba tiba saja Daniel mulai menghitung.

Nayeon mengernyit kan dahinya bingung. Namun tetap enggan naik ke atas motor Daniel.

"2"

Tiba tiba saja perasaan takut mulai menghampiri nya.

"Ti--"

"Fine! Aku naik!" Teriak Nayeon sambil naik ke atas motor Daniel. "Dasar pemaksa!" Lanjutnya dengan ketus.

Daniel diam, tidak menjawab. Dia melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Hening. Nayeon sedang malas berdebat dan Daniel yang orangnya memang tidak banyak bicara tampak enggan untuk memulai obrolan diluan.

Nayeon mengencangkan pelukannya di pinggang Daniel saat Daniel secara tidak sengaja menabrak lobang.

Kalau kalian berfikir Nayeon memeluk Daniel karena di paksa Daniel, kalian salah. Memeluk seseorang yang membonceng nya itu adalah hal wajib di diri Nayeon, selain takut jatuh mungkin lebih aman memegang orang itu dari pada memegang motor.

Hal itu terkecuali untuk tukang ojek. Yakali tukang ojek dia peluk. Menang banyak dong tukang ojek itu-_-.

"Pandai bawa kereta gak sih! Sakit tau!" Ucap Nayeon saat dia merasa perutnya sedikit keram akibat terkena lobang. Pasti kalian tau rasanya.

"Sorry," singkat Daniel.

Daniel memberhentikan motornya tepat di depan rumah Nayeon.

Nayeon turun dari atas motor Daniel dengan kesal. Setelah mengucapkan terimakasih dia lebih memilih pergi dari pada berlama lama disitu.

Grep!

Tangganya kembali di tarik Daniel. Wajah Nayeon memerah. Kesal.

"Apa lagi sih!"

"Nanti gue telpon, wajib ngangkat!" Ucap Daniel dengan dingin, lalu berlalu pergi dari hadapannya.

Nayeon memandang kesal kepergian Daniel.

"Astaghfirullah, mimpi apa coba gue tadi malam sampai sampai tadi di klaim cowok sinting kaya gitu. Udah kaku, dingin, irit ngomong, nyebelin lagi! Dia bukan Kyung-soo exo yang dingin nya mengalahkan kutub Utara! Kesel!" Ucap Nayeon sambil mencak mencak gak jelas di depan rumahnya.

Flashback off

"Nayeon kesel pokoknya!"

"Gak papa,"

"Ha?"

"Dia baik"

"Gak! Dia gak baik! Dia jahat!"

"Dia temen Abang,"

Nayeon memutar bola matanya jengah, "iya, aku tau dia temen Abang. Tapi dia jahat! Nayeon gak suka cowok kaya gitu!"

"Pasti suka,"

"Auk ah! Kesel juga sama bang Jihoon!" Teriak Nayeon lalu pergi dari hadapan Jihoon menuju kamarnya.

"PARK NAYEON!!!!" pekik seorang wanita seketika menghentikan langkah kakinya menuju kamar.

"Astaghfirullah, alamatnya di marahin lagi ni gue-_-"

***

Malam semua!

Pada suka sama  cerita ini gak?

Gimana menurut kalian tentang cerita ini?

1-10

Medan, 2 Juni 2019

Salam hangat💕
Tuzuyu

Nothing Without You (wanna one story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang