🍀DIA..?🍀

40 7 0
                                    

"Maafkan apa yang sudah kamu dengar dan lupakan apa yang kamu pikirkan"

-KANG DANIEL-

***
🎵Stay with me- chanyeol feat punch

***

Mampus! Mama help me! Pekik nayeon dalam hati saat melihat siapa yang mencekal lengan tangannya.

Seorang cowok yang tampak seperti preman itu mencekram lengam nayeon dengan erat. Cowok itu menunjukan seringaian yang seketika membuat nayeon langsung merinding.

"Le--lepasin," pinta nayeon dengan suara yang bergetar karena takut.

Terlihat cowok itu terkekeh sinis, "apa? Lepasin? Puasin dulu gue baru nanti gue lepasin." Ucap cowok itu, bahkan kini dia memajukan wajahnya seperti ingin mencium nayeon.

Nayeon bergetar. Wajahnya pucat bahkan kini keringat mulai menghiasi wajah putihnya itu.

"Jangan," ucap nayeon dengan kuat. Kemana sih semua orang! Kenapa gak ada yang maj bantuin gue! Batin nayeon ketakutan.

BUGH!

Cowok badboy itu terjatuh saat seseorang memukul wajahnya dengan kuat.

Cowok itu menerjang si badboy dan memberikannya beberapa pukulan di wajah cowok jahat itu sehingga menimbulkan banyak luka di wajahnya. "Jangan pernah ngelecehin perempuan lagi sampai kapan pun. Itupun kalau lo, ingat. Lo itu lahir dari rahim seorang perempuan! Hargai dan hormati mereka!"

Cowok itu mulai takut dan sesegera mungkin pergi dari sana setelah sebelumnya dia mendorong badan cowok yang menimpanya dengan kuat. Cowok yang kelihatan familiar itu dengan cepat berjalan menghampiri nayeon yang sudah terduduk lemas di tanah karena tidak dapat lagi menahan bebannya.

Dia mengulurkan tangannya, membantu nayeon agar berdiri.

Nayeon menerima uluran tangan itu dengan tangan yang bergetar. Sepertinya dia trauma. Dia menepuk nepuk kecil celananya yang sedikit kotor.

"Thanks---?" Nayeon tidak melanjutkan omongannya karena dia tidak tau nama cowok di depannya ini.

"Revo," ucap cowok itu seolah tau apa yang sedang difikirkan nayeon.

"Ah iya, thanks kak revo!"
What? Revo? Kok gue jadi dejavu ya?

Revo tersenyum tipis. Lucu. Batinnya. "Kemungkinan besar cowon itu bakalan balik lagi. Rumah lo dimana? Biar gue antar." Tawar revo.

Nayeon mengetuk ngetuk dagunya tanda berfikir. "Yaudah," jawabnya final.

Revo menarik nayeon, membawanya menuju motor sport biru miliknya. Setelah naik dia memberikan nayeon lengan kirinya agar mempermudahnya untuk naik ke atas motor yang tidak pendek itu.

Nayeon memberi tahukan revo dimana dia tinggal dan revo hanya mengangguk tanda mengerti.

Revo menghentikan laju motornya saat dirinya dan nayeon sudah sampai di depan rumah besar berpagar cream milik nayeon.

Nayeon turun daei atas motor sport biru milik revo. Dia tersenyum manis pada revo.

"Thanks, kak revo. See you next time."

Revo mengangguk, lalu kembali memakai helm full face miliknya. Setelah itu dia melajukan motornya meninggalkan kediaman milik nayeon.

Nayeon menatap kepergian revo dengan jantung yang berdegup kencang. Tidak, dia tidak menyukai revo. Dia seperti takut dengan revo.

Entahlah, dia begitu dejavu seketika mendengar nama revo terucap dari bibir cowok itu. Dia merasa pernah mendengar nama itu.

Bodo amat deh. Yang namanha Revo bukan cuma dia aja kok! Tapi, kok ganteng ya?

***

Malam guys!

Finally ku updet!

Yeay!

Siapa yang suka cerita ini?

See you next time ya!

Medan, 18 juni 2019

Salam hangat💕
Tutzuyu

Nothing Without You (wanna one story )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang