Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(💚) Park Naya PoV (💚) "Cieee... Baru dibilang begituan doang, lo udah bapernya bukan main. Padahal bercanda" ucap doyoung sambil mengacak rambut gua.
SETAN BANGET LO, KIM DOYOUNG!
"Ck! Gua ga baper, ya! Kepedean banget lo".
"Beneran?" goda doyoung.
Gua mengangguk, "Ya, lah! Gua orangnya tu ga ba-- peummh!"
Gilak! Si doyoung gilak! Lo semua tau apa yang dia lakuin? Dia nyium gua dengan seenaknya! Di bibir gua! Dia ngambil firstkiss gua yang seharusnya buat suga, bias favorit gua tapi malah dia! KESEL BANGET, ANJIR!
Gak lama si doyoung ngelepas ciumannya. Ciumannya cuma sekilas doang sih. Tapi kan.. ITU FIRSTKISS GUA!!
SETAN BANGET LO, KIM DOYOUNG!!
"LO KOK MAIN NYIUM-NYIUM GUE SEGALA SIH?!" teriak gua kesal.
Pasalnya itu firstkiss gua, yang gua bolehin diambil buat suga. Bukan dia, si siluman es!!!
"Apalagi itu-- "
" --Firstkiss lo, kan? Gua yang pertama jadinya, kan? Udahlah! Percuma lo ngomel-ngomel dengan suara yang setara toa di masjid. Apalagi berharap bias lo bakalan nyium lo sebagai firstkiss lo. Ga mungkin banget".
Jleb!
K-kok... Sakit, ya?
"L-lo... "
"Udah, berhenti halu. Ga bagus buat otak lo yang udah bergeser sekarang".
YA, TUHAN! KENAPA ENGKAU MENDEKATKAN HAMBAMU INI DENGAN MAHKLUK JAHANAM SEPERTINYA?!
"Serah gua, lah! Lo siapa coba ngatur-ngatur hidup gua? Yang boleh ngatur cuma gua, keluarga gua, sama yang diatas doang"
"Gua calon suami lo".
Mendengar itu, naya langsung tertawa. "Ahaha! Aduh, doy, lo bilang jangan halu, kan?"
"Gua ga lagi halu. Gua calon suami lo".
"Pft! Ogah banget gua nerima lo jadi calon suami gua. Mending su-- ummph!".
Doyoung mulai nyium gua untuk kedua kalinya lagi. Gua? Dahlah... nge-freeze seketika.
"Lo bilang gitu sekali lagi. Gua makan lo" ancamnya setelah melepas ciumannya.
Gua diam sambil misuh-misuh sendiri di dalem hati. Kalo gua ngeluarin suara, yang ada gua di makan beneran lagi.
Udah siluman es. Jan bilang, sekarang dia siluman karnivora? Hih! Serem!
Lantas setelah itu, tak ada yang membuka suara. Hening kembali menyerang. Masing-masing memilih menyibukkan dirinya sendiri.
