💚| Chapter 9 (✔)

1.3K 104 18
                                    

(💚) Park Naya PoV (💚)"Doyiii

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(💚) Park Naya PoV (💚)
"Doyiii... Masih jauh, ya? Sumpah, semuanya gelap banget. Kek gua yang galau mikirin idol gua dating".

Gua ngecilin suara gua ketika bilang kalimat terakhir, sengaja biar ga di dengar mahkluk es di sebelah gua.

"Hm? Ga kok. Ini bentaran lagi, juga sampai" jawabnya.

Gua menghela napas lega sekaligus senang karena dia ga dengar kalimat terakhir yang gua ucapin tadi.

"Nay, lo senyum-senyum ga jelas begitu. Jangan bilang, lagi mikir yang aneh-aneh nih?".

Astaga! Kalo gua lemparin ke jurang piranha, dosa nggak? Ngeselin banget, serius!

"Lo yang aneh. Buruan dah, lepasin ni penutup mata gua! Risih lama-lama makainya!" kesal gua.

Gua kesal bukan main, mata gua isi ditutup-tutupin segala. Risih banget! Kalau buat tidur ya, ga masalah lah!

"Ga boleh! Kita belum sampai tujuan soalnya. Lo harus banyakin sabar, kek lo lagi nungguin idol lo comeback" jawabnya.

Mohon maaf. Agak tertohok, saya mendengarnya.

💚.💚.💚

Akhirnya mereka berdua --naya dan doyoung-- sampai ditujuan. Sebuah bangku taman yang dekat dengan sungai. Tak lupa, ada semak-semak yang berbunga warna-warni dengan kupu-kupu yang bertebangan mengelilingi bunga tersebut.

"Ok. Kita sampai!" ucap doyoung.

"Ha? Apaan?" tanya naya yang tak begitu jelas mendengar ucapan doyoung.

Doyoung berdecak malas, "Kita sudah sampai, park naya" ucapnya malas.

Naya hanya ber-oh-ria sebagai balasan. Ia masih kesal karena daritadi berjalan terus, tanpa bisa melihat sekitar. Gara-gara ditutup matanya oleh doyoung, mood naya langsung ambruk.

Mendengar balasan naya, doyoung menghela napasnya, "Yaudah, lo udah boleh buka penutup mata lo" ucapnya lalu mengeluarkan ponselnya dan memainkannya disebelah naya yang berusaha membuka penutup matanya itu.

Naya pun, langsung membuka penutup matanya. Namun sekeras apapun ia berusaha membukanya, tetap saja tak bisa.

"Kok ga bisa buka? Dia ngiketnya gimana coba?! Pakak simpul mati?! Susah banget bukanya" batin naya mengeluh.

"Bisa?" tanya doyoung yang sempat melihat naya kesusahan membuka penutup matanya, di sela-sela dirinya bermain ponsel.

"Musnah aja lo!" batin naya geram.

Naya berdecak malas, "Bisa!".

Doyoung ber-oh-ria sembari mengangguk lalu kembali bermain ponselnya.

"Yak! Bantuin, ih! Lo ngiketnya gimana sih? Susah amat bukanya!" kesal naya.

"Lo tadi bilang bisa, yaudah. Kan ga perlu bantuan gua" balas doyoung santai.

(🄷🄸🄰🅃🅄🅂) DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang