💚| Chapter 16 (✔)

208 12 0
                                    

Seminggu telah berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seminggu telah berlalu. Uas yang mereka jalani pun sudah selesai, begitupun dengan pengambilan raport.

"Nay, lihat dong hasil raportnya" ucap yera.

Naya hanya mengangguk, lalu memberikan raportnya pada yera untuk dilihat.

"Wih! Gila! Bagus banget ni nilai!" pekik yera begitu melihat hasil raport naya yang bagus semua atau lebih tepatnya mendapat nilai A hampir keseluruhan.

"Lo juga bagus kok nilainya" balas naya yang sempat melihat hasil raport yera barusan tanpa sengaja.

"Ih. Lo liat, ya?".

"Iya, ga sengaja lebih tepatnya".

"Heh!".

"Eh, ayo bikin foto bareng!" ajak yera kemudian.

Yang lain mengangguk dan mencari posisi berfoto bersama.

"Oke, gua foto nih ya. Satu, dua, cheese!".

Ckrek!

(💚) Park Naya PoV (💚)
Di pagi hari yang cerah ini, yang jadi hari libur karena sudah uas. Jadi, karena hari ini libur setelah uas dilaksanakan. Mari kita? rebahan cantik sekaligus melakukan hobi di kamar.

"Kali ini ngapain ya? Nonton drakor sabi kali. List tontonannya masih banyak".

Gua bangun dari ranjang tidur, berjalan menuju meja belajar ku untuk mengambil laptop dan balik lagi ke tempat awal yaitu ✨kasur✨.

"Nonton yang mana dulu, ya? Yang ini deh!".

Gua klik salah satu list tontonan secara acak dan menontonnya. Tentu sambil ditemani beberapa cemilan. Ada yang kurang rasanya kalau nonton itu ga ditemenin sama yang namanya ✨cemilan✨.

Namun tak lama, ponsel gua berbunyi. Banyak notif bermunculan dari beranda ponsel. Tapi gua bodo amat, mending lanjut nonton aja. Palingan juga ga penting.

Tapi semakin lama, notif itu banyak sekali bermunculan bahkan ditelpon juga. Astaga! Serasa diteror aja. Karena malas dengerin suara berisik, gua dengan kesal mem-pause video drama yang gua tonton dan beralih pada ponsel gua.

Tepat ada panggilan telepon masuk, gua mengangkatnya.

"Hal-- ".

"AKHIRNYA PUTRI TIDUR MENGANGKAT PANGGILAN TELPON".

Gua reflek menjauhkan ponsel dari telinga gua. Seriusan dah, sakit banget denger suara yera teriak. Melengking banget, serius.

"Apaan? Ga usah teriak begitu. Gua ga tuli soalnya".

"Buruan turun! Kita pada nungguin lo turun dibawah ni".

"Ngap-- ".

"Park naya, buruan turun sebelum diserbu sama anak dream squad yang udah ngeluh-ngeluh emosi disini".

(🄷🄸🄰🅃🅄🅂) DijodohinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang