Naya langsung berjalan menuju kamarnya dan langsung mengganti bajunya, juga menyiapkan tas kecil sekaligus barang yang ingin dibawanya.
Lantas dirinya berdiri didepan kaca, "Gini bagus ga, ya? Sweater plus jeans panjang gini?"
Naya terdiam sambil berfikir sejenak didepan kacanya, "Yaudah sih, bodo amat. Yang penting ga jelek-jelek amat".
Naya langsung keluar dari kamarnya, tak lupa menutup pintu kamarnya dan pergi menuju ruang tamu.
"Doy, gua udah selesai. Ayo" ucap naya begitu sampai di ruang tamu.
Doyoung menoleh, menatap naya dari atas sampai bawah tanpa sepatah katapun terucap.
Naya yang ditatap seperti itu, sontak bertanya, "Kenapa? Baju gua ga cocok dipakai keluar, ya? Atau perlu gua ganti baju?".
"Nggak. Ga perlu diganti. Udah cocok kok. Ayo, berangkat".
Doyoung beranjak dari sofa lalu keluar dan disusul naya.
💚.💚.💚
"Kita kesini?" tanya naya begitu mereka tiba di tujuan.
Doyoung mengangguk, "Iya. Hari ini ada festival soalnya. Makanya disini ramai".
Naya membalasnya dengan mengangguk. "Tamannya rame banget. Apa yera juga ada disini?" gumamnya
"Mau kesana, nggak?" tawar doyoung.
Naya menoleh ke arah pandangan doyoung, lalu menganggukkan kepalanya.
"Ayo, kesana. Gua mau nyoba mainin lempar-lemparan itu sekalian beli gulali" ucap naya lalu menyeret doyoung mengikuti langkahnya.
Doyoung hanya diam sambil tersenyum dan mengikut kemanapun naya pergi. Toh, dia cuma keluar duit doang. Yang banyak beli sama main itu naya. Eh? Dia juga ikutan dikit.
Mereka berdua berhenti didepan stan permainam lempar gelang.
"Mau nyoba ini?" tanya doyoung agak ragu.
Naya mengangguk, "Iya, mau! Ada hadiah boneka kelinci berwarna cotton candy soalnya disana" ucapnya sambil menunjukkan boneka tersebut.
Doyoung menatap ke arah yang ditunjuk naya dan mengangguk, "Ok. Pak, kalau mau dapetin hadiah boneka itu, harus lempar gelang ini berapa kali?" tanyanya.
Bapak yang ada di stan tersebut menatap ke arah yang ditunjuk doyoung lalu tersenyum kecil.
"Cuma perlu 3 kali seperti biasa. Kalau bisa ketiga gelangnya masuk dalam botol, maka kamu bisa mendapat boneka tersebut. Tapi... ".
