Part 2 - New World

1K 126 19
                                    

Duniaku dunia merah jambu
Dunia hasil rajutan kasih dan sayangmu
Kau bilang aku permata duniamu
Bagiku kaulah duniaku

-JSP-

🌸🌸🌸

"Ma, besok kesini deh ya" ucap Rafa di telepon.

"Uring-uringan terus. Ini Rafa tidur diluar" Rafa telepon diruang tamu apartemennya, malam itu sudah menunjukkan pukul 11.30 malam.

"Haha" begitu tanggapan Ella, malah menertawai anak lelakinya itu. "Kasiannya anak Mama"

"Terus sering banget demam Ma" ucap Rafa lagi.

"Iya bsok mama ke depok ya" balas Ella masih sambil menahan tawa.

"Mama kok ga cemas malah ketawa?" Bingung Rafa. Sepanjang curhatnya tadi memang Ella sama sekali tak menunjukkan respon khawatirnya.

"Stock obat nyamuk aja kau" suara dan tawa Zara yang kini malah justru terdengar.

Rafa hanya mendengus kesal, tahu bahwa disana Zara mencuri dengar curhatnya pada sang Mama.

"Mah" suara Rafa memelas.

"Maafin mama nak, kalian lucu sih, besok mama kesana ya. Terus besok pagi-pagi atau pas pulang kuliah Rafa ke apotek ya, sama beli sensitif" komando Ella.

"Obat apa tuh ma? Buat mood dia ya?" Tanya Rafa.

Kontan pertanyaan Rafa membuat baik Ella maupun Zara tertawa terbahak. Rafa makin murung mendengarnya.

"Ketawa aja terus" sindirnya.

"Udah beli aja nak. Bsok mama kasih tahu ya" balas Ella.

Akhirnya telepon itu pun berhenti, dan kini Rafa kembali sendiri. Sendiri di ruang tamu apartemen, bersiap untuk tidur disana, karena lagi-lagi Syasya marah padanya, Rafa sampai lupa tadi alasan apa yang membuat sampai Syasya sewot.

Sebelum merebahkan diri, dia mencoba sekali lagi ke kamarnya. Kali ini ternyata tidak dikunci, Rafa akhirnya perlahan masuk. Istrinya ternyata sudah diatas kasur, tampak memunggungi pintu.

Saat Rafa mendekat masih ada air mata di pipinya.

'Yang kamu kenapa sih?' Batin Rafa.

Saat sedang mengusap pipinya, Syasya malah terbangun. Sudah bersiap dengan reaksi Syasya yang akan mengusirnya, lagi-lagi Rafa dibuat terkejut, Syasya malah justru memeluknya.

"Sayang" rengeknya dengan manja.

Rafa bersyukur tidak diusir tapi kejadian ini semakin aneh saja baginya. Syasya seperti bukan Syasya yang dia kenal beberapa menit yang lalu.

Dan sekarang Syasya malah menggoda Rafa, setelah memeluknya dia kini mendekatkan wajahnya pada Rafa dan memberikan ciuman panas padanya. Tak hanya itu, Syasya mulai menciumi hampir seluruh wajah Rafa.

"Sayang, aku kangen" ucapnya lembut dan terdenger sangat menggoda di kuping Rafa.

Tentu saja tindakan Syasya ini langsung membuat Rafa lupa diri, lupa akan kebimbangannya akan tingkah Syasya. Rafa seolah menerima semua kode yang Syasya berikan, dan tingkah Syasya yang justru menggoda Rafa belum pernah Rafa dapati sebelumnya, membuat Rafa semakin lupa diri.

Siluet Jingga di Langit Jelita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang