Part 5 - Degub Pertama

944 118 27
                                    

Dulu aku biasa dengan perpisahan
Kali ini aku bersiap membuka tangan
Menyambut yang akan datang
Dengan degupannya
Yang berdegup didalam diriku

-JSP-

🌸

Syasya menyimak semua penjelasan Rafa sambil memakan ice cream coklat kacang yang terakhir ini menjadi favoritenya. Rafa menjelaskan semua hal tentang Vita dan alasan dibalik pertemuannya dengannya. Semua sampai detail Rafa ceritakan.

"Jadi jangan marah ya?" Kalimat penutup Rafa sambil duduk disebelah Syasya, bermaksut memeluknya. Tapi sayang Syasya malah menjauh.

"Mandi dulu. Rafa bau mobil" komen Syasya, komentar yang langsung menghilangkan semua kekawatiran Rafa.

Si Cantik yang belakangan doyan ngomel ini sudah kembali. Rafa tersenyum kemudian mengacak rambut Syasya. Tak mau lama-lama meninggalkan Syasya, Rafa segera berlalu menuju kamar mandi.

Syasya tersenyum lega setelah Rafa pergi. Syasya baru menyadari bahwa memang banyak sikap anehnya selama hamil ini. Syasya jadi merasa sedikit bersalah pada Rafa, pasti susah sekali menghadapinya akhir-akhir ini.

"Hai Syayangnya mama" tiba-tiba suara mama Ella memecah lamunan Syasya.

"Halo Mama" sambut Syasya ceria bermasut memeluk Ella.

"Eh mama bau asep, soalnya tadi dari dapur catering" Ella mencegah Syasya memeluknya, karena tahu cerita Rafa bahwa Syasya sangat sensitif terhadap bau-bauan.

"Gapapa maa" Syasya malah ngelendot dengan Ella. Ella yang melihat tingkah Syasya hanya tertawa.

"Oooh.. si adek bayi maunya papanya yang selalu wangi yaaaa" komentar Ella yang langsung membuat Syasya ikut tertawa.

"Ssst.. kayaknya gitu sih ma" jawab Syasya merasa bersalah.

"Eh ada Mama" Rafa yang baru selesai mandi langsung mencium tangan mamanya. Tentu saja setelahnya langsung duduk dekat sekali dengan Syasya.

"Udah mandi nih, udah boleh peluk belum?" Tanya Rafa manja. Mbok Suti yang juga disitu menyiapkan makanan senyam senyum melihatnya. Syasya menyikutnya pelan, seolah memberi kode bahwa dia malu ada mamanya.

Sementara Ella tersenyum senang, pemandangan seperti inilah yang dia harapkan akan selalu ada dirumah tangga anak-anaknya.

"Mama mah gapapa lagi yang" Rafa dengan santainya malah sudah memeluk Syasya dari samping sambil dan mengecup puncak kepalanya.

"Iyaaa.. mama bakalan sedih kalo anak mama pada diem-dieman trus bertengkar. Kalo sayang-sayangan mama udah biasaaaa, ya kan mbok Suti" balas Ella sambil menggoda mbok Suti.

Syasya tersipu malu. Rafa memang suka seperti ini, manja dimana saja. Malam itu Ella datang membawakan meraka hadiah. Hadiah liburan baby moon untuk keduanya. Pengalaman pertama ini pastinya membuat keduanya stress, dan Ella merasa mereka butuh berlibur.

🌸🌸

"Nyonya Jingga Arrafa" suara suster memanggil untuk pemeriksaan dengan dokter obgyn.

Rafa dan Syasya segera beranjak. Siang ini mereka untuk pertama kalinya memeriksakan kehamilan Syasya ke dokter. Bukan hanya Rafa dan Syasya, mereka ke rumah sakit membawa rombongan, Ella dan Adam tidak mau ketinggalan, mbok Sutipun turut serta. Bahkan nanti Zara akan menyusul bersama Lula. Tapi tentu saja yang boleh masuk keruang pemerikasaan hanya Rafa dan Syasya.

Siluet Jingga di Langit Jelita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang