Part 14 - Tujuh

495 48 6
                                    


Sebuah kata
Berarti aku dan kamu
Kita
Kini tak sama
Kini kita tak lagi sama
Ada yang juga berdegup didalam dirimu
Jantung hatiku yang bukanlah dirimu
Adanya dia makin membuatku candu pada dirimu
Kita
Kini berisi aku kamu dan dia
Buah cinta kita

-JAA-

🌸🌸🌸

Heboh. Begitulah definisi suasana di rumah Rafa Syasya hari itu. Beberapa orang hadir disana, yang tentu saja dikomando oleh Ella. Ella sang event organizer yang selalu menginginkan acaranya 98% sempurna.

Sudah sejak pagi, dia mengumpulkan team yang akan membantunya menyiapkan acara tujuh bulanan cucu kembarnya. Teamnya termasuk cateringnya sendiri, yang akan menjadi catering inti dalam acara ini. Dirinya menjadikan acara tujuh bulanan ini acara besar, baik teman kerja Adam, teman kerjanya sendiri, tak ketinggalan teman reuni keduanya pun masuk dalam list undangan. Tentu saja rekan kerja dan teman-teman Rafa Syasya menjadi prioritas.

Tempat acaranya pun Ella tidak mau dirumah. Dia sengaja menyewa hotel untuk menjadi vanue eventnya tersebut. Bukan main memang hebohnya nyonya Adam ini.

Rafa Syasya memang hanya menurut saja dengan keinginan mamanya itu. Bagi Syasya dia sandiri tidak masalah, toh semakin banyak yang akan mendokan dirinya dan dua bayi dalam kandungannya. Sedangkan Rafa sendiri, meskipun melihatnya mamanya menyiapkan acaranya saja membuatnya pusing, namun dia tahu mamanya happy, jadi diapun menyetujuinya.

Jangan dipikir Zara akan iri, dia sangat bersyukur karena akhirnya mamanya bisa sehappy ini mempersiapkan acara tujuh bulanan anaknya. Zara juga tahu kesenangan mamanya dalam hal seperti ini, karena sewaktu dirinya mamanya tak bisa seheboh ini. Karena waktu itu acaranya diselenggarakan bareng dengan keluarga Edgar, yang juga punya mau dan konsep sendiri. Alhasil Ella harus mengalah berbagi konsep. Dan kini karena Syasya juga adalah anaknya sendiri, hasrat dan jiwa Ella benar-benar tersalurkan.

"Pusing ga liat orang-orang ramai kayak gini?" Rafa menanyai Syasya yang duduk disebelahnya.

Keduanya sedang duduk diruang makan, menatap Ella yang sedang memimpin meeting kecil di teras lantai dua. Tepat di depan jendela ruang makan.

Syasya menggeleng.

"Sya seneng liat mama kayak gitu! Rempong tapi wajahnya itu loh yang.. happy banget!"

"Haha emang si Mama. Miss rempong"

"Sya bahagia banget tahu Raf. Punya mama, punya kak Za, abah, dan kamu"

Syasya tulus mengatakannya, Syasya tak pernah lupa dalam solatnya untuk mensyukuri mereka. Keluarga baru Syasya. Yang kasih sayangnya, mampu menghangatkan Syasya yang sebenarnya tinggalah seorang diri, tanpa keluarga sedarah lagi.

"Kita semua juga bahagia, punya kamu" Rafa menghadap Syasya, tangannya dengan iseng menoel hidung Syasya.

Tingkah yang pastinya langsung membuat Syasya malu-malu. Masih pagi saja Rafa sudah berhasil membuat Syasya terbang melayang.

Dasar Rafa, nakal!!

"Yang, kamu yakin ga mau tahu jenis kelamin anak kita?" Tanya Syasya mencoba mengalihkan topik, tidak ingin digoda Rafa lagi.

"Kepo sih sebenarnya"

"Apa kita liat aja. Tapi kita rahasiain dulu dari yang lain?" Rafa memberikan idenya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siluet Jingga di Langit Jelita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang