Part 3 - Happy Little Weirdness

1K 115 21
                                    

Berlayar perahu kita
Jelang fajar menjemput senja
Bidukku berkibar-kibar begitu pula senyumku
Setialah bersama bahteraku
Walau badai walau pelangi
Aku cinta kamu
Syasyaku

-JAA-

💓

"Mboook" panggil Syasya pada Mbok Suti di Minggu pagi di Jakarta.

"Ya mba Syayang" jawab Mbok Suti ceria, senyuman tidak pudar dari wanita yang tak muda lagi itu terlebih begitu tahu nona kecilnya kini mengandung.

"Mbook, ini kok warna taplak meja makannya kusem ya, ganti baru ya yang cerah" ucap Syasya dengan muka manyun. "Yang orange aja itu mbok"

"Oh siap mba Sya" dengan sigap mbok Suti bersiap mengambil taplak yang Syasya maksud.

"Hmm trus ini dapurnya kok bau ya. Hmm kayaknya ada bekas makanan yang ga bersih ni" kini Syasya sudah berada di area dapur kotor.

Mbok Suti menoleh dan hanya memberikan senyumnya melihat Syasya yang seharian ini begitu cerewet soal rumahnya. Syasya yang freak soal kebersihan sedang beraksi.

"Bentar lagi mbok bersihin ya mba Sya" jawab Mbok Suti.

"Hmm jangan mbok Sya aja yang gosok, mbok beresin itu dulu" ucap Syasya bersiap mencari peralatan bersih-bersih.

"Eh jangan mbaaak, biar mbok aja, mba Sya duduk aja istirahat" cegah mbok Suti, dia mulai panik dg tindakan Syasya.

"Hmm yaudah deh, Sya mandi dlu deh ya mbok, ni badan aku dah ga enak baunya" balas Syasya yang langsung diangguki dengan cepat oleh mbok Suti.

Syasya akhrinya beranjak pergi menuju kamarnya. Mbok Suti tersenyum lega dan segera mengambil ponselnya, mendial nomor Rafa.

"Assalamualaikum Mas Rafa" sapa mbok Suti begitu nada sambung berhenti.

"Wa'alaikumsalam mbok Sutiii" balas Rafa.

"Mas Rafa sebelum pulang mandi dlu ya, atau begitu masuk rumah langsung mandi aja" instruksi mbok Suti.

"Lah kenapa mbok?"

"Biasa. Lagi ada polisi kebersihan spesialisasi bau mas Rafa" jawab mbok Suti sambil menahan tawanya.

"Hahahha" tawa Rafa. "Oooh, si cantik lagi beraksi ya" lanjut Rafa yang mendapat persetujuan mbok Suti.

🌸🌸

"Hahahaha" suara tawa Ella menggelegar.

Rafa hanya tertawa kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menceritakan kisah-kisah kehamilan Syasya. Kisah-kisah yang cukup membuat bingung pada awalnya, tapi begitu lucu jika diceritakan kembali.

"Rafa harus banyak sabarnya ya nak" komen Adam yang turut mendengarkan kisah anaknya itu.

"Sabar banget dong bah" jawab Rafa.

"Bagus. Mama dulu juga ribet pas hamil Rafa, segala minta main ke Dufan abis itu ke puncak, jadi sekarang kalo anak Rafa rewel, Rafa kudu sabar ya nak" lanjut Ella.

Siluet Jingga di Langit Jelita Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang