PUISI: TERAS

184 8 1
                                    

Aku merindui tiap perjumpaan kecil kita
Didepan teras. Kita adalah kebetulan yang sengaja semesta pertemukan
Entah sebagai angin, hujan atau sebagai pembelajaran
Entah untuk singgah, saling berbagi masalah atau hanya menjadi pemberi luka yang indah
Kita bukan sepasang kekasih yang saling merindui. Kita hanya sebatas takdir yang Tuhan atur. Aku merindui senyum sapamu tiap kita bersua, namun entah mengapa seperti ada sekat diantara perjumpaan hari ini dan hari-hari sebelumnya. Tiada lagi sapaan khasmu, tiada lagi senyum untukku. Kau seperti angin, engkau ada namun aku tak bisa melihat wujudmu
Seperti yang sudah-sudah

Bumi Gerbang salam, 04 Juni 2019

RATU BUCINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang