Puisi: Kertas

196 8 0
                                    

Atmaku tertanda semat
Kala kenangan menari menanti dayita penyemangat di atas secarik kertas

Meski hanya sebatas kertas
Ia jadi tempat penggibas asa
Dalam atma rasio dahaga
Penerkam imaji sukma

Daku bagai kertas,
Tangan perlahan menyapa,
menggores Tinta  pena
Daku pun terdiam pasrah

Sungguh! Indah nian laksana asmaraloka,
Rela terinjak di rampas noda

Pada sebuah hari yang cerah pernahkah kau bercita-cita jadi sehelai kertas dari yang gugur dan tak tercatat di bumi?

Kertas-kertas sudah habis barisnya tak bisa catat semua kenangan

Bumi Gerbang Salam, 13 Juli 2019

RATU BUCINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang