Di pulau itu, Zee. Tak ada kenangan seperti denting angin dan gemeretak kaca, sayup hening yang memamah ingatan ke lubukmu. Suara yang masih sama kudengar, suaramu itu
Dedaunan menggugurkan diri menciumi pipi tanah, reranting yang tersisa dan ditanggalkan kering daun, menguncupkan hijau-hijau kenangan
Aku serupa dandelion dan Kau adalah angin yang menggoyangkan tubuhku di bukit tempat kita memadu rindu; menggoyah, mengempas
Aku terbangSuaramu yang lembut membuat palapa hatiku, membuat sukmaku terbang menyapa rembulan
dengan mudahnya kau hempas aku sedalam inti bumiUntuk apa kita memandang langit yang sama jika tanpa perasaan yang sama pula?
Kita berbeda Zee, bukan hanya beda rasa. Kita pun beda dimensi.
Aku di dunia nyata sedang kau hanya fatamorganamungkinkah jika aku bermimpi Zee?
Salahkah ku menanti? Akan hadirmu yang terasa sangat mustahil. Kita hanyalah, bukan adalahLalu,
Kutemukan
Semesta membaca namamu
DidadakuBumi Gerbang Salam, 24 mei 2019
#30hariramadhanbercerita
#GTmenulis
#literasiindonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
RATU BUCIN
De Todo-------SELESAI--------- Cek work baru aku : "ORIGAMI HATI" Perfect Cover by: @ahrizfah Karna ga semua orang bisa mengungkapkan isi hati, ga semua orang punya teman untuk berbagi.