AKSA mengantarkan Ara sesuai permintaan dari kepala sekolah yang sekaligus adalah Om dari Aksa. Selama perjalanan, mereka hanya diam. Tidak ada satu katapun yang terlontarkan dari mulut mereka.
Ara sendiri malah bergulat dengan pikirannya. Bertanya-tanya, apakah cowok yang bernama Aksa ini adalah cowok yang sama dengan insiden berminggu-minggu yang lalu?
Ara sangat tidak suka keheningan, ia harus berbicara dengan cowok tampan di sebelahnya ini. "Aksa."
"Hm."
Ah! Ara dapat menyimpulkan bahwa cowok ini irit bicara.
Ara berusaha mencari topik pembicaraan, tapi hasilnya nihil! Tapi, ia harus memecahkan keheningan ini.
Ara berdehem, "Jangan diem-dieman dong. Gue nggak suka."
Tidak ada jawaban.
"Sa! Lo kelas berapa?" tanya Ara, cewek itu masih berusaha bertanya.
Merasa diabaikan, Ara berdecak dengan sengaja. "Aksa! Tuli ya?!"
"Diem deh! Bacot lo! Noh, kelas lo." Setelah mengatakan itu Aksa pergi meninggalkan Ara yang mematung.
"Tuh mulut nggak pernah TK apa? Kasar bener? Perlu gue halusin pake parutan keju?" gerutu Ara.
"GUE DENGER!"
Mendengar teriakan Aksa, Ara dengan sigap menutup mulutnya, lalu segera masuk ke kelas barunya dan memulai perkenalannya.
•••
"Ra, kenapa lo pake kacamata terus?" tanya perempuan dengan rambut berwarna ungu pastel. Hana namanya.
"Yakin lo mau liat? Tapi janji ya, jangan jauhin gue." Entah mengapa Ara yakin dengan kedua temannya ini
Hana dan Sephora mengangguk yakin. "Janji!"
Ara membuka kacamata hitamnya dengan perlahan, lalu Ara membuka kedua matanya ragu.
Hana dan Sephora menganga tak percaya ketika melihat iris mata Ara yang berbeda.
"Anjir! Kok bisa? Keren!"
"Wow! Unik banget!"
Ara tersenyum ketika mendengar respons dari kedua temannya. Setidaknya mereka tidak mencela kelainan Ara, justru mereka memuji.
"Lo ada keturunan bule apa gimana?" tanya Sephora dengan rasa penasaran.
Ara mengangguk. "Keluarga Bokap."
"Dari mana?"
Ara terlihat berpikir. "Australia. Tapi Nenek gue lahir di Jerman. Bokap gue lahir di Australia. You know what i mean?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara [VERSI PDF FULL]
Teen FictionAksa Arion Adhitama, cowok sarkas dengan tampang datar dan mata setajam cutter. Ketua pentolan anak berandalan, juara nasional lomba memanah membuat popularitasnya sangat tinggi di sekolah. Apalagi, ia adalah anak dari pemilik sekolah. Aranita Quenb...