SIDE STORY 1

414 23 0
                                    

Modal gue cuma humoris, semoga lo suka.
—Rey.

Kamu memang bukan cowok sempurna, Rey. Tapi, kamu membuat semuanya menjadi indah.
—Sephora.

MOBIL Ferarri berwarna putih berhenti di depan rumah Sephora. Siapa lagi jika bukan Rey, si cowok humoris yang selalu berkunjung ke rumah kekasihnya setiap malam minggu. Sebelum melangkah turun, Rey mengambil sebuah buket bunga di kursi bagian belakang. Setelah itu, barulah ia turun dari mobil Ferarrinya dan menekan bel rumah Sephora.


Tak lama kemudian, muncullah seorang gadis dengan pakaian rumahan tak lupa masker serum yang menempel di wajahnya. Sephora terkejut dengan datangnya Rey, pasalnya tadi Rey berkata tidak datang ke rumahnya malam ini. Makanya ia tidak berias diri dan menikmati waktunya tanpa Rey untuk memanjakan kulit wajahnya.

"Loh ngapain, Bang? Katanya nggak ke rumah Hora." Sephora berjalan masuk dibuntuti oleh Rey.

Rey duduk di sofa. "Orang rumah pada pergi, sialan bener gue nggak di ajak. Jadi, daripada sepi dan menyepi mendingan gue ke rumah Mbak Pacar." Ia mengeluarkan senyum jahilnya.

"Demen banget pake gituan kamu," ujar Rey bingung ketika melihat masker putih yang basah menempel di wajah Sephora.

"Seger tau, Rey." Sephora mendesis pelan, ia melepaskan maskernya dan membuangnya di tempat sampah. Lalu, matanya menangkap ke arah buket bunga yang Rey bawa. "Wah bunga," ucap Sephora berbinar.

Rey terkekeh, kemudian ia memberikan buket bunga itu ke Sephora. "Ini bunganya, Nyonya."

Sephora tertawa, ia menghirup aroma wanginya bunga yang diberikan Rey. Pacarnya ini memang terkadang berotak miring, namun bisa juga Rey menjadi pacar yang waras.

"Udah makan?" Sephora bertanya.

Rey menggelengkan kepalanya lucu membuat Sephora terkekeh pelan. Kemudian gadis itu berdiri dari duduknya, melangkah menuju dapur. "Aku bikin kaya biasa aja ya? Nasi goreng seafood, kebetulan Mami baru beli udang kemarin."

Gadis itu mengeluarkan setiap bahan yang akan ia pakai untuk memasak. Rey menatap Sephora dengan kagum, beruntung ia dapat bertemu dengan gadis sejujur Sephora, hanya dia yang menerima Rey yang penuh keburukan.

Apalagi Rey termasuk cowok yang berandal dalam geng yang dipimpin oleh Aksa. Namun, Sephora memberikan kepercayaan penuh kepada Rey. Sehingga ia harus menjaganya dengan baik.

Cowok itu berdiri dari duduknya. Lalu, berjalan mendekati dapur dan menempati kursi bar dapur. Ia menatap Sephora yang sedang serius memasak. Otaknya kembali mengingat ketika mereka pertama kali bertemu, yaitu ketika acara anniversary The Bastard ke-5 tahun.

Pada saat itu, Sephora datang bersama dengan Hana. Mengapa mereka bisa datang? Padahal undangan pesta itu hanya untuk orang yang dipilih oleh The Bastard sendiri. Iya, Rey yang mengusulkan untuk mengundang Sephora sedangkan Hana untuk menemani Sephora di sana.

Sephora sudah menarik perhatian Rey sejak lama. Hanya saja, Rey terlalu minder untuk mendekati Sephora. Pasalnya ia sadar diri, Rey terlalu buruk untuk gadis semanis Sephora. Hingga, Vino menyarankan untuk mengundang Sephora di pesta itu dan Rey mengusulkan itu di rapat anggota.

Yang akhirnya, mereka berpacaran hingga saat ini. Ya, walau perjalanan mereka tidak semulus yang terlihat namun hubungan mereka kuat. Keluarga Sephora pernah menolak kehadiran Rey, yang membuat cowok itu terdiam selama beberapa hari dan tidak menemui Sephora.

Iya, seperti itulah hubungan mereka. Every beautiful relationship there must be a stories full of struggles.

•••

Sephora menata makanan yang telah ia masak di atas meja makan. Kemudian ia menarik kursi untuk dirinya sendiri. "Selamat makan, Bapak Rey."

Tanpa basa basi, Rey langsung menyantap masakan Sephora dengan lahap. Sedangkan Sephora yang melihat kekasihnya makan dengan senyum yang terulas.

Karena sadar ditatap terus menerus oleh Sephora, akhirnya Rey mendongakkan kepalanya menatap Sephora.

Sephora mengangkat alisnya. "Gimana? Enak?"

Rey mengangguk. Kemudian, ia menyendokkan makanan tersebut dan mengarahkannya kepada Sephora. "Ayo ikut makan, masa yang masak nggak makan sih. Aaa."

Dengan senang hati Sephora membuka mulutnya dan menerima suapan Rey.

"Besok kamu ulang tahun, mau minta apa sama aku?" tanya Rey ketika mengingat Sephora akan ulang tahun bulan depan.

Sephora berpura-pura berpikir sejenak. "Em, minta kamu kurangin ke club boleh?" pintanya dengan hati-hati takut menyakiti perasaan cowok di depannya ini.

Rey terkekeh, ia mengusap punggung tangan Sephora. "Aku usahain ya? Doain aja bisa."

Jawaban Rey tidak seburuk yang Sephora bayangkan. Senyum manis gadis ini melengkung indah.

Rey memang bukan cowok yang sempurna, namun hanya Rey yang selalu menjaga Sephora. Baik dari sisi rasa saling percaya dan sisi lainnya.

I'm so lucky to have you, Rey.

Aksara [VERSI PDF FULL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang