#PART 10

65 7 1
                                    


Hey hoy,budidayakan ngevote dan coment sesudah membaca yaa.

Happy reading everyone...

Hari ini Kezia sangat malas untuk masuk sekolah, karena sekarang adalah mata pelajaran matematika. Dan Kezia sangat tidak menyukai pelajaran matematika.

"Kezia kamu gak mau masuk sekolah" Nada kaget melihat anaknya yang masih setia tidur dengan selimut kesayangannya itu.

"Ya tuhan Ma, hari masih jam set 7 juga" ujarnya yang mulai ngigau.

"Itu kamu udah terlambat Kezia" Nada ingin sekali memarahi putri satu-satunya ini, tapi dia tidak bisa melakukannya.

"Iyaa Ma, Kezia otw pergi" berdiri dengan rambut yang acak-acakan.

"Kamu gak mandi dulu?" tanya Nada.

"G usah Ma, aku kan pulang nya cepat nanti" mengambil salah satu seragam sekolahnya.

"Haduh kamu jorok kali, mandi dulu baru pergi!" perintah Nada.

"Ah Mama, iya-iya aku mandi" meletakkan kembali baju seragamnya dan mengambil handuk lalu menuju ke kamar mandi.

Dan seperti biasanya Kezia lagi-lagi datang terlambat.

"Pak-pak setop, ijinkan princes masuk yee pak" mengadahkan tangan di depan dadanya.

"Maap dek, ini udah jam nya bapak untuk tutup gerbang"

"Pak pliss pak, saya telat mandi maka nya telat pak" memohon kepada pak satpam utk di buka kan pintu.

"Gak bisa dek"

Tiba-tiba..

"Pak buka gerbang nya" seseorang tiba-tiba memerintah begitu saja dan anehnya si pak satpam langsung membuka kan gerbang.

"Siap den Saga"

Kezia menatap heran, kenapa tu anak minta di buka in pintu malah di buka si satpam.

"Lha pak, kenapa saya gak bapak bukain" ia ingin masuk tapi  di tahan oleh pak satpam

"Izinkan aja dia masuk pak" Saga menyelamatkan gadis tengil itu.

"Tapi den-"

"Biar saya yang bilang sama Daddy" Saga menatap datar pak satpam itu.

"Y udah baik den, silahkan masuk dek"

"Ah elah dari tadi nape pak"

Pak satpam dan Saga hanya melihat Kezia dengan wajah datar tanpa ekspresi satu pun.

"Permisi buk, saya mau masuk"

Yang dari awalnya semua siswa yang ada di kelas memperhatikan guru,langsung teralihkan oleh suara Kezia.

"Kemana saja kamu, orang udah masuk set jam yang lalu"

Duh betul kan dugaan gw, ni orang galak nya melebihi nenek gw, batinnya.

"Eh knp kamu bermenung aja di sana!" teriak guru matematika yang mengajar di kelasnya itu.

"Owh iya buk, berarti saya boleh masuk dong buk" nyengir dan mulai melangkahkan kakinya tapi...

"Tidak boleh, kqmu harus di luar sampai pelajaran saya selesai" melarang Kezia untuk masuk.

"Haduh buk, saya sangat berterima kasih ke ibuk" berterimakasih kepada guru yang mengajar di kelasnya itu karena ia tidak di izinkan untuk belajar mata pelajarannya.

"Lha knp" guru matematikanya heran.

" Gara-gara ibuk saya gak belajar matematika deh,kepala saya gak sakit jadi nya buk"

Semua orang hanya heran dengan Kezia, kenapa dia sangat berani berbicara seperti itu ke guru yang bisa di bilang paling killer.

"Takdir berpihak ke gw hari ini, ya bagus dong tu orang nyuruh gw di luar, kan gw bisa sarapan dulu" mencari tempat duduk yang nyaman ia tempati.

"Lo gak msk" Bara mengejutkan Kezia.

"Astaga Bara ngagetin gw aja. Gw di suruh keluar sama guru" dengan santainya Kezia menjawab.

"Lha kok bisa lo di suruh keluar?" tanyanya lagi.

"Gw telat" jawabnya sambil mengeluarkan hp nya yang berlogo apel yang di gigit.

"Lo unik Kez" memuji Kezia.

"Uhuk uhuk, apa lo bilang?" keselek air ludahnya sendiri.

"Lo unik"

"Lo baru sadar sekarang yaa, dari dulu kemana?" sifat ke PD-an nya itu kambuh lagi.

"Gw serius, lo tu unik, dan gw sk am lo" Bara menyatakan isi hatinya kepada Kezia.

"Bwahahaha lo mabuk yaa, kebanyakan minum kali tu" gadis itu  tertawa meremehkan.

"Ah lo mah gak percaya sama orang hidup"

"Udah cukup gw percaya sama orang, tu ujung-ujungnya gw dikhianati" malah curhat ni curut.

"Lah lo nya malah curhat"

"Au ah, lo gitu amat sama teman" hiya-hiya kalimat yang di lontarkan Kezia mampu membuat hati Bara sakit, hanya dengan kata "teman".

Asalkan lo tau Kez, gw sakit lihat Lo dekat sama cowok lain, tapi lebih sakit kalau lo tau dan kecewa gara-gara gw. Batin Saga yang sedari tadi mendengar percakapan mereka.

Teng... teng...teng

"Kez, selama lo gak di bolehin masuk, lo kemana aj?" tanya Aurel.

"Gw nongkrong di kantin Rel" mengeluarkan earphonenya dan segera memutarkan lagu kesukaannya.

"Lo kebiasaan ngubah nama panggilan orang yaa" Aurel kesal karena Kezia selalu saja mengubah nama panggilan untuknya.

"Mending gw kasih nama kalian yg bagus" membela dirinya.

"Iyaa deh Kez, semerdeka lo aja dah"

Tidak ada angin, tidak ada hujan Kezia ingat pesan Alex.

"Mik, gw kek nya nanti kagak bisa nemenin lo ke toko buku deh" mengehentikan lagunya, dan mulai bicara serius ke Mikha.

"Lha kok gitu Kez?" memasang ekspresi kecewa.

"Gw di suruh pulang cepat sama bokap gw"

"Tumben"

"Soal nya ada teman bokap gw yang mau ke rumah ntar malem, terus bawa anak nya segala lagi" ia sebenarnya sangat malas untuk pulang cepat.

"Mana tau lo di jodohkan sama anak teman bokap lo Kez, kek di cerita-cerita wattpad itu loh Kez" tebak Mikha.

"Ngaur aja Lo".

Apa benar yang di bilang Bara kalau dia suka sama gw, haduh Kezia kenapa lo mikirin itu sih.

























#
#
#
#

Gimana seru gak cerita nya,
Kalau seru vote and coment yg byk yaa.

Lopeeee uu guysssss 😘😘

Distance [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang