∞|∞|∞|∞
{>¤<} {¤©¤}
Happy reading guys
Vano is caling
Drrrttt..Drrrttt
|Hmm
|Lo di tempat Jevan kan???
|Yoi, gak usah ngikutin gw
|Lha kenapa Ga?
|Gw pengen sendiri
|Lo gak macam-macam kan Ga?
|Banyak bacot lo
Tut..tut..
"Kak Varo?" Jevan duduk di samping.
"Hmm"
"Kenapa lo larang dia ke sini"
"Gw lagi gak mau ketemu sama mereka"
"Lo sebenarnya ada masalah sama Kezia atau mereka berdua sih kak" raut wajah Jevan dari awalnya biasa saja berubah menjadi serius.
"Kezia." Saga hanya menjawab sepenting nya saja.
"Sama Kezia? Coba cerita ke gw Kak" memaksa Saga agar mau menceritakan masalahnya kepadanya.
"Udah lah malas gw bahas mereka" Saga merebahkan badannya di sofa tersebut.
Jevan sangat prihatin ke kakaknya, dia tau kalau kejadian yang menimpa Kakaknya itu adalah sebuah jebakan. Dia yakin kalau kakaknya itu tidak melakukan hal seburuk itu.
"Gw mau nanya sma lo kak"
"Hm?" jawab Saga masih dengan posisi tadi.
"Gimana sih cerita kejadian lo pas nabrak adik nya Kezia?" berusaha untuk menanyakan kebenaran terhadap masalah itu.
"Malas gw bicara panjang-panjang"
"Yeee gw perhatian salah, gak gw perhatian salah"
Next...
"Kezia kenapa kamu tdur nya di lantai, terus kok banyak tissue" Nada menggoyangkan tubuh ramping Kezia agar ia bangun
Mendengar suara itu Kezia bangun dari tidur nya dengan mata yang bengkak dan sembab.
"Kamu nangis?" membersihkan air mata yang tiba-tiba lolos keluar.
"Ma, ternyata yang mengakibatkan Karin meninggal adalah Saga anak nya Om Gio Ma. Hiks..hiks...hiks" menatap Nada dengan mata sembab nya.
Nada hanya diam, karena Nada dan Alex sudah tahu semua kejadian itu. Cuma mereka tidak mau mengasih tahu Kezia yang masih berumur 5 thun.
"Mama kenapa diam?" tanya Kezia sambil menarik-narik tangan Nada
"Dengar Mama baik-baik, sebenarnya Mama sudah tahu penyebab Karin meninggal. Hanya saja Mama tidak memberi tahu ke kamu, karena kamu masih terlalu kecil." Nada berusaha berbicara tenang agar Kezia tidak begitu drop mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance [END]
Fiksi RemajaKetika awal pertemuan membuat jarak itu semakin dekat, dan akhirnya mempertemukan kami. Yang awalnya kami tidak saling mengenal satu sama lain, namun jarak membuat kami saling mengenal dan menjalin hubungan... "Lo udah kenal sama si kutub??" kata A...