Seminggu telah berlalu, Kezia sudah di boleh kan untuk pulang ke rumahnya. Dan selama seminggu itu pula Saga tidak pernah bertemu dengan gadisnya. Saga menghilang tanpa kabar, bukannya menghilang tapi ia sibuk mengurus rencana yang akan ia jalani dengan Varo.
Sedangkan Kezia uring-uringan karena tidak ada kabar dari kutub kesayangannya itu. Kezia sudah mencoba beberapa kali menelpon Saga, tersambung tapi tidak di jawab oleh pemilik hpnya. Seseorang datang ke rumah Kezia dengan membawa makanan, that'right orang itu adalah Barbara
Barbara beridir di ambang pintu rumah Kezia, "Hello bidadari cantik, udah pulang dari rumah sakit ya?" sambil menyodorkan makanan yang ia bawa.
"Ngapain lo di rumah gw"
"Gak ada gw cuma mau jenguk calon pacar gw," jawab Barbara seadanya.
"Eh lo dengar ya, sampai kapan pun gw akan mau pacaran sama cowok brengsek kayak lo"
"Hmm brengsek ya" duduk di samping Kezia.
"Jangan takut gw ga makan orang kok, tenang aja"
"Jangan pikir lo bisa main-main sama gw, walaupun gw sakit, gw ga segan-segan main kasar ke lo" Kezia berdiri berlagak ingin menyerang makhluk yang ia benci ini.
"Eitss, pacar lo yang bernama Saga itu sudah menyerahkan lo ke tangan gw. Jadi lo harus nurut sama gw karena mulai sekarang yang jadi pacar Lo adalah gw. Ngerti!!"
Kezi benar-benar gak nyangka kalau Saga menyerahkannya kepada laki-laki brengsek seperti Barbara. Sudah ia duga kalau Saga cuma mencintainya karena perjodohan itu. Hatinya sakit, dia lebih suka ketika mereka menjadi sahabat, maka mereka tidak akan pernah merasakan sakit hati yang ia rasakan sekarang.
"Sampai kapan? gw gak mau punya pacar seperti lo yang brengsek ini" menunjuk wajah Barbra
"Lo dengan mudahnya bilang seperti itu, tapi itu tidak akan gw biarkan" Barbara beranjak dan pergi dari rumah Kezia.
Apa salah gw ke tuhan, sehingga ia mengasih gw ujian yang begitu berat. Gw benci sama lo Ga, lebih baik gw dulu tidak kenal lo dari pada gw kenal lo yang akan bikin hati gw sakit. -batinnya.
Nada melihat Kezia yang menangis di dalam kamarnya, menghampiri anak bungsunya itu, "Kezia, kamu kenapa nangis nak"
"Ma, kenapa Saga tega sama Kezia. Kezia tahu Kezia tidak sesempurna wanita di luar sana Ma. Tapi kenapa Saga menyatakan cinta kepada Kezia tapi dia juga menyakiti Kezia, kenapa Ma, hiks.. hiks" Kezia menangis di pelukan Nada.
"Saga ngelakukan ini pasti ada alasannya nak, ia ingin yang terbaik buat kamu" Nada tidak kuat melihat Kezia menangis seperti ini terus, dia mengelus punggung Kezia agar ia menjadi lebih tenang.
"Terbaik? Ck, terbaik yang bikin aku sakit hati" ketawa meremehkan.
"Kamu yang sabar aja ya nak, Mama yakin suatu saat pasti kalian akan kembali bersama lagi" memeluk anak perempuan satu-satunya itu
______+++______
The next day...
Hari ini Kezia sudah mulai masuk sekolah, ia akan di antarin oleh kakaknya. Di sekolah ia sama sekali tidak bersemangat untuk masuk kelas, ia masih ingin di kantin atau di perpus untuk menghilangkan semua bebannya dengan cara tidur di sana.
"Huft, malas banget gw masuk kelas lebih baik gw tidur aja di perpus" keluhnya.
Suara bariton terdengar dari belakang Kezia. "Sejak kapan aku izinin kamu bolos jam pertama"
Kezia yang mendengar suara itu tiba-tiba menghentikan semua aktivitasnya, rasanya ia ingin sekali memeluk orang yang sangat ia rindukan itu.
"Ngapain lo ke sini" Ia sama sekali tidak menatap mata hazel cowok itu.
"Aku pengen lihat kamu, apakah kamu bolos atau tidak. Dan ternyata kamu bolos, dan itu masih jam pertama"
"Apa pedulinya lo sama gw, kan gw bukan siapa-siapa lo lagi. Kenapa lo masih perhatian sama gw"
"Huft iya gw bukan siapa-siapa lo, tapi gw masih anggap lo sebagai lo orang yang spesial di hidup gw"
"Ck bullshit lo, buang-buang waktu aja gw ngomong sama lo lebih baik gw tidur" membaringkan badannya dan menghadapkan ke lemari yang ada di perpus
Tanpa sadar ia menangis di dalam kediamannya, ia sangat tidak tega melihat cowok yang ia rindukan itu ia bentak. Dulu ia tidak ada merasakan seperti ini di saat dia ngebentak Saga.
Saga sebenarnya tahu kalau gadisnya itu sedang menangis, ia langsung mengambil posisi di dekat Kezia, dan meletakkan kepala gadis itu di pangkuannya.
"Gw udah pernah bilang ke lo, kalau gw gak suka lihat lo nangis. Jadi gw mohon apa pun yang terjadi jangan sekali-sekali lo ngeluarin air mata Lo yang berharga itu"
Memeluk perutnya dan menghirup aroma parfume yang sangat ia rindukan itu. "Kenapa lo ngelakuin ini ke gw Ga, gw tahu gw gak sesempurna wanita di luar sana, tapi gw bisa ngejaga hati lo yang udah lo letak di dalam hati gw"
"Sssttt udah, lo tidur biar gw yang jagain lo di perpus" mengelus rambut panjang gadis itu.
"Gw mohon Ga, jangan serahin gw ke cowok brengsek itu. Gw takut"
"Gw bukan nyerahin lo ke dia, tapi gw hanya nitipin lo karena gw ada urusan yang harus gw selesaikan. Kalau udah siap baru gw ambil lo dari dia, lo jangan khawatir gw gak akan pernah nyerahin lo ke cowok brengsek itu"
Hanya terdengar tangisan Kezia yang sudah tidak bisa ia tahan lagi. Kezia masih setia memeluk cwok yang berbadan kekar itu, ia tidak ingin cowok itu hilang dari hidupnya. Cowok itu hanya membiarkan Kezia tidur sambil memeluknya, karena sejujurnya ia sangat rindu juga dengan Kezia.
Gw janji sama lo Zia, gw ga akan membiarkan lo bersama laki-laki brengsek seperti Barbara, bersabar lah sayang gw pasti ambil lo dari tangan cowok itu. -batin Saga.
Hallo guys gmn part skrg,menarik ga??,klau g menarik jg gpp. Tp aku akan bkin part selanjutnya yg sangat,sangat,sangat,sangat menarik lg.
DAN KALIAN JANGAN LUPA DI VOTE AND COMENT,MKSH. SALAM MANIS EVERYONE
KAMU SEDANG MEMBACA
Distance [END]
Teen FictionKetika awal pertemuan membuat jarak itu semakin dekat, dan akhirnya mempertemukan kami. Yang awalnya kami tidak saling mengenal satu sama lain, namun jarak membuat kami saling mengenal dan menjalin hubungan... "Lo udah kenal sama si kutub??" kata A...