05. First Kiss

159 11 1
                                    


Jimin POV.

"Jimin maaf aku...."

Sungguh mendebarkan bagiku bagaimana dia bisa ditolak sepert ini tapi tunggu saja aku akan membuatmu menjadi milikku apa pun itu. Mungkin sarang sudah membangkitkan sifat asli ku jika dia menolak ku kali ini.

"Aku apa sarang?"

"aku tidak bisa menolak lelaki sebaik dirimu park jimin" ucap sarang sambil tersenyum manis. tuhan itu adalah kalimat sudah kunantikan.

Tanpa banyak kata jimin langsung memeluk sarang dengan hangat dan lembut.

"aku akan selalu membuatmu bahagia park sarang"

"hya jangan menggnti marga ku oark jimin ini hari pertama kita berpacaran tapi kau sudah membuatku sangat kesal"

Ya ampun kenapa dia sangat imut sekali ketika marah.

"sudahlah sekarang tutup matamu" perintahku pada sarang.

"apa yang akan kau lakukan? Jangan macam-macam park jimin"

"diam dan tutup mata"

Saat sarang sudah menutup mata aku hanya ingin melakukan ini.

Saat sarang sudah menutup mata aku hanya ingin melakukan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah kenap ku sangat ingin mencium keningnya.

"aku mencintaimu sarang" aku tersenyum tulus padanya.

"aku juga mencintaimu par jimin" tanpa disangka-sangka sarang langsung memelukku dan menyembunyikan wajahnya di dadaku. Boleh kah aku jujur ini adalah saat yang paling membahagiakan bagi ku.

"apa kau malu jangan pernah mau dihadapanku karena aku sekarang adalah kekasihmu"

Entah dorongan dari setan mana aku mendekatkan bibirku pada sarang perlahan-lahan menempel. Aku dapat merasakan tubuh sarang yang menegang. Aku melumat nya mengecap bibir manis itu mungkin itu akan jadi candu ku mulai sekarang.

"apa itu tadi first kiss mu?" tebakanku mungkin benar dilihat dari caranya yang sedikit mamatir tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"apa itu tadi first kiss mu?" tebakanku mungkin benar dilihat dari caranya yang sedikit mamatir tadi.

"ya dan kau sudah mencuri ciuman pertama ku" ucapnya jengkel.

"aku akan mencuri ciuman pertama kedua ketiga dan seterusnya aku akan pasti kan itu"

"terserah padamu park jimin tapi sekarang bisa kah kau antar aku pulang ini sudah sedikit larut oppa ku mungkin sudah pulang"

"baiklah aku akan mengantarmu pulang ayo"

Sarang POV.

Sesampainya dirumah aku baru tau kalau oppa ternyata sudah pulang terlihat dari mobilnya yang sudah terparkir di depan rumah. seketika tubuhku merinding aku takut oppa akan memarahi ku ini sudah lewat dari jam malam ku. aku berjalan mengendap endap membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.

"huuuh syukurlah aku selamat"

aku terus berjalan dengan pelan menuju kamar ku yang berada di lantai dua sampai ditengah tangga tiba-tiba semua lampu menyala dan terpampang segumpal daging yang bernyawa siapa lagi kalau bukan oppa ku dilihat dari tatapan nya sepertinya dia marah.

"oooohhh oppa kau masih belum belum tidur? tidurlah oppa pasti sangat lelah aku akan tidur dulu"

saat aku sudah siap untuk kabur sudah ada yang menarik kerah bajuku ke belakang. aku sudah seperti kucing yang tertangkap basah telah mencuri ikan.

"mau kemana kau? jawab pertanyaan oppa dulu" ucap oppa ku sepertinya dia memang marah karena walaupun aku sudah memberikan tatapan memohon pun sudah tidak mempan.

"aku hanya mau tidur saja tadi oppa" ucapku sambil memberikan puppy eyes.

"darimana saja kau sarang ini sudah malam oppa sangat menghawatirkanmu dan siapa yang mengantarmu tadi?"

oke aku bingung harus menjawab yang mana dulu.

"oppa aku hanya pergi dengan temanku jangan marah dulu" aku mulai membela diri.

"siapa temanmu itu yang sudah bisa membuatmu melewati jam malam mu?"

"kami tadi hanya pergi ke pesta ulang tahun temanku dan maaf karena aku pulang telat, aku tadi terlalu asyik menikmati acara."

"lain kali jika pulang telat hubungi oppa dulu agar oppa tidak khawatir denganmu sekarang coba lihat handphone mu"

aku menuruti ucapan oppa dan langsung membuka handphone ku. astaga 50 pesan dan 118 panggilan dari oppa. apakah karena aku terlalu asyik dengan park jimin samapai tak meneyntuh handphone sama sekali. seketika aku sangat merasa bersalah pada oppa ku.

"maafkan aku oppa aku tidak akan mengulangi nya lagi" aku langsung berhambur kepelukan oppa.

"sudahlah jangan diulangi lagi oke kau tau oppa sangat menghawatirkan mu karna hanya dirimu yang kupunya di dunia ini mengerti?" ucapnya sambil mencium keningku

"baiklah oppa selamat malam"

setibanya di kamar aku langsung merebahkan diri di kasur ku. aku hampir memejamkan mata saat dering ponsel ku membangunkan ku lagi dan ternyata itu adalah park jimin senyumku seketika merekah.

"ada apa?" tanya ku.

"kau belum tidur?" tanyanya

"apakah itu perlu kujawab kau pun pasti tau kalau aku belum tidur " terdengar suara kekehan dari jimin.

"baiklah sekarang tidurlah maaf mengganggumu aku tutup dulu i love you"

setelah panggilan itu tertutup aku berjingkrak-jingkrak seperti orang gila diatas kasur seperrti orang gila.

"baiklah aku akan tidur sampai besok park jimin" ucapku sendirian.

***

" Jangan tanyakan apa alasanku mencintaimu.. karena cinta datang dari hati tanpa ku tau apa sebabnya"

Choi Sarang

.

.

.

.

My Liar  PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang