13. Who Are You

198 9 0
                                    

Author POV.

Jimin melampiaskan segala amarahnya pada mantan satpam diperusahaannya dengan membabi buta hingga tubuh satpam itu tak berbentuk lagi. Setelah selesai bersenang-senang jimin tertawa puas dengan hasil karyanya seolah dia sudah membuat karya seni yang luar biasa.

"inilah akibatnya jika menyentuh milikku, sekarang bereskan mayat itu dan tetap awasi sarang jangan biarkan dia keluar dari kamarnya" tanpa mendengar jawaban dari para anak buahnya jimin keluar dari tempat penyiksaan itu dan kembali untuk mandi dan membersihkan diri.

Seletah mandi jimin kembali ke kamar untuk melihat keadaan sarang lagi. Dia memang sengaja tidak mandi kamarnya karena takut mengganggu sarang. Jimin sadar bahwa dia sudah sangat keterlaluan pada sarang tapi hanya ini yang bisa dia lakukan untuk mempertahankan sarang.

Saat membuka pintu hanya keheningan yang menyambut jimin. Jimin mendekat ke arah ranjang dan melihat sarang yang tertidur dengan mata sembabnya. Jimin mendekat dan kemudian mengecup kedua mata sarang dengan lembut karena tak ingin sarang terbangun. Tapi keberuntungan sepertinya tidak berada dipihak jimin, sarang terbangun dan terlihat kaget melihat jimin yang berada dekat sekali dengannya.

Seketika sarang terbangun dan menghindar dari jimin.

"apa yang kau lakukan park jimin jangan sentuh aku lagi" kembali lagi air mata sarang merembes keluar.

"aku tidak akan melakukan apa-apa padamu aku hanya ingin menengokmu saja, kamu belum makan sejak tadi siang dan aku kesini hanya untuk mengajakmu makan malam di bawah" jimin perlahan mendekat ke arah sarang dengan mengulurkan tangannya pada sarang. Tapi yang dia lihat, sarang mundur dan terduduk di lantai dengan ketakutan.

"baiklah jika kamu tidak ingin makan dibawah aku akan kebawah untuk mengambilkanmu makanan"

Jimin meninggalkan kamar itu dan kembali dengan nampan penuh makanan diatasnya.

"sekarang makanlah aku akan menyuapimu" tak ada tanggapan apa pun dari sarang dia hanya menutup mulut enggan menjawab jimin.

"sarang aku sudah mencoba bersabar dan bersikap lembut padamu jangan sampai kesabaranku habis kamu tidak akan tau apa yang akan aku lakukan jika itu terjadi...sekarang buka mulutmu dan makan!!!!" ucap jimin penuh perintah.

"jangan memerintahku park jimin pergi dari sini aku tidak ingin makan"

PRAAAANNGGGG.......

Sarang membanting semua makanan yang dibawa jimin tadi dengan sangat keras hingga terdengar suara pecahan di dalam ruangan.

"kau salah karena sudah membangunkan iblis dalam diriku sarang"

Jimin menarik tangan sarang dengan kasar. Dengan sekuat tenaga sarang melepaskan cekalan jimin ditangannya.

"kau sudah gila park jimin aku bukan lagi sarang yang bodoh yang mudah kau bohongi sekarang pertemukan aku dengan siwon oppa aku hanya ingin hidup dengan dengan oppa seperti dulu sebelum aku mengenalmu"

"itu tidak akan terjadi jika kau tidak bisa menuruti semua perintahku, jika kau terus membantah semua perintahku aku akan langsung mempertemukanmu dengan mayat oppa bodohmu itu"

PLAAAAAKKKKK ....sarang menampar jimin dengan sangat keras.

Rasa bersalah sempat menghampiri sarang sebelum dia melihat tatapan jimin yang begitu marah padanya, seketika sarang tersadar bahwa manusia didepannya ini bukanlah jimin yang dulu lagi.

"jangan pernah menghina oppaku karena kau tidak cukup suci untuk menghinanya park jimin kau pembohong, bajingan, aku sangat membencimu!!!!"

"baiklah jika itu yang kau mau kita lihat saja siapa yang akan menang" jimin keluar kamar dan membanting pintu dengan sarang keras.

My Liar  PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang