Author POV.
Pagi ini sinar matahari yang sangat menyengat tampak tak mengganggu sepasang manusia yang tidur terlelap dalam mimpi yang indah setelah pergulatan mereka kemarin malam.
Sampai ada pergerakan dari sarang yang mulai terbangun karena sinar matahari yang mengenai wajahnya.
Sarang POV.
Aku mulai terbangun karena sinar matahari yang menyengat. Tepat saat kubuka mata kulihat wajah damai jimin yang tertidur pulas. Dia begitu tampan dan sangat manis hingga mulai membuat ku berfikir seberapa beruntungnya aku mendapatkan pria seperti dirinya. Tanpa sadar tangan ku sudah menggerayai setiap inci wajahnya.
"apa semalam kita benar-benar melakukannya? Ciihh.. Aku sungguh terpedaya oleh mu park jimin" tepat saat tanganku hampir menyentuh bibirnya ada tangan lain yang menghentikan tangan ku yang membuatku terkejut siapa lagi kalau bukan jimin.
"astaga...sejak kapan kau bangun?" tanyaku pada jimin apa dia mendengar semua perkataan ku, bodohnya kau sarang.
"sejak kau menyentuh wajahku mungkin? Kenapa menyentuh nya dengan tangan mu aku menunggu bibir mu yang menyentuhnya seperti semalam" ucap jimin sambil semakin mengeratkan pelukannya ditubuhku.
Seketika perkataan jimin membuat wajahku memerah. Kenapa aku bisa mencintai pria seperti jimin ini? Tapi dia memang tampan dan seksi sih. WHATTTT sarang apa yang kau pikirkan kau sudah mulai tertular virus byuntae nya.
"hya apa yang kau pikirkan"
Ucapan jimin membuyarkan lamunan ku. Belum sempat aku menjawab jimin sudah mendahului ku berbicara."jangan-jangan kamu memikirkan kejadian semalam?" goda nya.
"dasar aku akan mandi percuma meladeni pria seperti mu tidak akan ada habisnya" aku hampir saja beranjak dari tempat tidur sebelum jimin menarik ku dan mencuri satu kecupan di bibirku.
"Cupp...morning kiss aku belum mendapatkannya dan terima kasih sudah menjadikanku yang pertama bagimu" ucap nya sambil tersenyum hangat tanpa sadar ucapannya itu membuat hati ku hangat.
"semoga aku tidak salah menilaimu jimin" batinku.
"baiklah aku akan mandi saja" ucap ku sambil terkikik geli. Sebelum aku menutup pintu aku sedikit mendengar jimin berteriak
"kita akan pulang jam 10 nanti aku hanya ingin memberitahumu"
"baiklah" ucap ku entah terdengar oleh jimin atau tidak.
.
.
.
.
.
Setelah beberapa jam menempuh perjalanan aku dan jimin sampai di rumah ku. Saat turun dari mobil aku baru sadar ternyata siwon oppa sudah pulang. Aku harus menjawab apa saat dia bertanya seketika aku jadi panik karena bingung. Hingga ucapan jimin menyadarkan ku."apa yang kau pikirkan masuklah"
"aku takut jimin ada siwon oppa aku bingung harus menjawab apa kemana saja aku kemarin sampai tidak pulang" ucap ku menahan tangis sambil menggenggam tangan jimin.
"tenanglah aku yang akan menjelaskan semua nya pada oppa mu sekarang ayo kita masuk" ucap jimin sambil merangkul sarang.
"tapi aku takut siwon oppa kecewa pada ku jimin" aku tertunduk lesu.
"serahkan semua nya padaku okay."
Saat membuka pintu semua terlihat normal hingga tatapanku berhenti pada siwon oppa yang sedang duduk di ruang tamu dengan menatap jimin tajam.
"oppa maaf aku baru pulang aku hanya jalan-jalan saja bersamanya..oh ya kenalkan dia park jimin pacarku oppa, jimin kenalkan dia oppa ku satu-satunya keluarga yang ku punya" hingga aku sadar bahwa siwon oppa dan jimin sedang saling tatap seperti nya mereka memang sudah saling kenal.
"saya jimin pacar sarang" ucap jimin sambil mengulurkan tangannya pada siwon oppa dan ditanggapi oleh siwon oppa mereka bersalaman tapi kenapa hawa dingin yang kurasakan dari tatapan mereka berdua.
"sarang bisakah kamu pergi ke kamar dulu aku ingin mengobrol sedikit dengan pacar mu ini"
"baiklah oppa" ucap ku hanya menurut.
Aku pun pergi ke kamar dan mulai berganti baju santai. Semoga saja mereka bisa berteman.
.
.
.
.
.
Jimin POV.aku duduk berhadapan dengan siwon diruang tamu dia menatapku dengan sengit. Aku tau dia sudah tau semuanya tapi aku hanya akan diam saja.
" berani sekali kau keluarga park mengencani adik ku satu-satunya setelah kaluarga mu menghancurkan keluarga ku dan adikku, aku tidak akan membiarkan ini terjadi sekarang putuskan hubungan mu dengan sarang dan pergilah dari rumah ku" ucap siwon dengan geram.
"jaga bicara mu choi siwon aku bisa saja langsung membunuhmu saat ini jika kau bukan keluarga satu-satu nya yang sarang punya. Aku mencintai sarang dengan tulus apa itu saja belum cukup!. Aku sama sekali tidak ada hubungannya dengan semua masalah kalian dengan keluarga park yang aku tau adalah aku mencintai adik mu satu-satu nya dan aku tidak akan pernah melepasnya. Karena aku sudah memiliki dia seutuhnya" ucap ku sambil menunujukkam senyum devil ku.
"dasar park jimin sialan apa yang kau lakukan pada adikku haaa" amarah siwon sudah membludak hingga ia menggebrak meja dengan keras.
"dia sudah menjadi milikku seutuhnya jadi tidak ada alasan lagi kau menginginkan hubunganku putus dengan sarang mungkin saja dia sudah mengandung anakku karena aku melakukannya berkali-kali." ucapku dengan santai sambil berbisik ditelinganya.
"Brengsek sekarang dengar pergi dari rumah ku dan jauhi adikku"
"oppa kenapa mengusir jimin dia pria yang baik jadi jangan bersikap seperti itu padanya." ucap sarang tiba-tiba datang menyela perkataan siwon.
"dia bukan pria baik bagi mu sarang aku tau tentang dia jauhi dia okay jadilah sarang seperti dulu yang menuruti setiap perkataan oppa" ucap siwon sambil mengelus rambut sarang tapi ditepis oleh sarang.
"aku bukan anak kecil lagi oppa aku mengerti mana yang baik dan mana yang buruk jimin adalah pria yang baik aku sangat mencintai nya" sarang mulai menangis di depan kedua pria yang sangat disayangi nya.
"dia sangat licik sarang percaya pada oppa"
"apa salah jimin hingga oppa sangat membencinya dan menginginkan hubungan kami berkahir"
Siwon sedikit terpaku dan tak bisa berkata-kata lagi.
Disaat bersamaan jimin menghampiri sarang yang terduduk dilantai sambil menangis. Jimin mememluk sarang dengan penuh perasaan sambil membisik kan kata-kata penenang untuk sarang.
"semua akan baik-baik saja kau percaya pada ku kan?" ucap jimin sambil mengelus rambut sarang.
"sekarang kembali lah ke kamar aku akan menyelesaikan semua ini dengan oppa mu okay?" jimin berbicara dengan lembut pada sarang hingga sarang berdiri dan meninggalkan mereka berdua tapi sebelum itu sarang berucap.
"aku akan sangat membenci oppa bila oppa menghancurkan hubunganku dengan jimin" lalu sarang berlalu pergi ke kamar nya.
"selesaikan masalah ini besok sore dikantor ku jangan libatkan sarang pada masalah ini aku pergi" ucap jimin meninggalkan siwon dengan segala kebingungan dikepala nya.
*****
Bukan cinta namanya jika kamu tidak merasakan sedikit kekacauan dan kegilaan dalam kehidupanmu setelah mengenalnya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
My Liar Psychopath
RomanceSetiap hari menyewa wanita untuk menemaninya minum itu adalah kebiasaaannya . seorang pembisnis muda yang mewarisi segala kekayaan kedua orang tuanya, tanpa harus bekerja keras. Dia adalah Park Jimin. pemilik perusahaan "Park Company" yang hari-ha...