Sarang POV.Pagi hari yang melelahkan bagiku entah sejak kapan aku sudah tertidur hingga pagi. Mungkin karena aku sudah terlalu lelah manangis semalaman. Tunggu...semalam apa saja yang terjadi pada jimin dan siwon oppa?.
Aku berlari menuruni tangga menuju ruang biasa nya siwon oppa akan bersantai disitu sebelum dia berangkat kerja. Dan benar dia berada disana sambil melamunkan sesuatu mungkin dia masih banyak pikiran belum lagi masalah kemarin malam. Aku seharusnya lebih bisa mengontrol emosi ku semalam. Aku sangat menyesali perbuatan ku semalam.
Aku berjalan mendekat ke arah nya dan duduk disampingnya sambil memeluk lengannya.
"oppa baik-baik saja?"
"aku baik-baik saja bagaimana denganmu apa sudah memikirkan perkataan oppa semalam?"
"oppa kenapa masih bersikukuh menyuruhku mengakhiri hubungan ku dengan jimin aku sangat mencintai nya oppa" akhirnya jatuh juga air mata ku yang sudah aku tahan dari tadi.
" ini demi kebaikan mu sarang dengarkan aku hanya ingin yang terbaik untukmu dan kebahagiaanmu saja"
"jimin yang sekarang yang menjadi sumber kebahagiaanku oppa!!!" teriakku pada oppa entah sejak kapan aku sudah berani meneriaki nya.
"sarang dengarkan oppa dulu" ucap oppa ku sambil meraih tanganku tapi kutepis.
"apa karena marga dia park yang membuat perusahaan appa bangrut dan membuat oppa harus kehilangan perusahaan yang harusnya diwariskan untuk oppa? Jimin bukan dari keluarga itu dia hanya seorang pengusaha cafe biasa oppa" ucap mulutku tanpa bisa terkontrol lagi.
PLAKKK....
Dan tanpa disangka-sangka oppa menamparku hingga membuatku terdiam seketika.
"jaga perkataanmu aku tidak pernah memikirkan perusahaan yang bangkrut itu aku hanya memikirkanmu adikku satu-satunya yang ku punya yang selalu ku jaga. Sadarlah sarang aku sangat menyayangi mu"
"tapi apa yang baru saja oppa lakukan pada ku tadi sangat menyakiti ku oppa!!!" aku berlari ke kamar membanting pintu dan langsung mengunci nya.
Pertama kali oppa ku menampar ku dengan sangat keras. Dia dulu selalu menjadi yang pertama menenangkanku saat aku menangis, membelaku saat semua orang membully ku, dan dia yang selalu menjadi satu-satu nya teman yang kupunya saat semua teman ku meninggalkanku. Aku sungguh sangat kecewa padanya.
Aku menangis tersedu-sedu di dalam kamar hingga suara gedoran pintu terdengar dari luar.
"sarang maafkan oppa buka pintunya oppa akan menjelaskan semuanya" gedoran pintu semakin keras dan aku hanya diam tak membalas perkataan oppa sama sekali.
Hingga beberapa menit kemudian tidak ada lagi suara gedoran pintu itu. Tangisku mulai mereda, aku perlahan kesadaranku menghilang karena kantuk mulai menghampiriku.
.
.
.
.
.Tak terasa sore menjelang aku terbangun dari tidurku dan kulihat ponsel ku yang dari pagi sama sekali belum ku lihat. Banyak sekali notifikasi dari jimin 50 pesan dan 39 panggilan. Tanpa berniat membalasnya aku bangun dan langsung pergi ke kamar mandi, aku berencana akan mendatanginya di cafenya saja.
Setelah siap, aku berangkat menggunakan sepedah motorku seperti biasa. Saat di tengah perjalanan aku melihat mobil jimin melaju menuju arah lain, aku yang tadinya akan pergi ke cafe jimin beralih mengikuti jimin.
"bukankah ini jalan menuju PARK COMPANY kenapa jimin pergi kesana?"
Tepat saat mobil jimin melaju masuk kedalam aku mengikutinya hingga seorang satpam memberhentikan ku.
![](https://img.wattpad.com/cover/186641231-288-k958890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Liar Psychopath
RomantizmSetiap hari menyewa wanita untuk menemaninya minum itu adalah kebiasaaannya . seorang pembisnis muda yang mewarisi segala kekayaan kedua orang tuanya, tanpa harus bekerja keras. Dia adalah Park Jimin. pemilik perusahaan "Park Company" yang hari-ha...