Prolog

13.7K 583 31
                                    

"Aahh..sakit..."ucap Krist kesakitan.

Singto menarik rambut Krist...

"Mendesah!!!Kau bilang sakit lagi!!!aku akan menambah hukumanmu diesok hari!!!"bisik Singto di telinga Krist.

Singto mencambuki tubuh Krist dengan ikat pinggangnya.
Tanpa sehelai pun Krist terikat di ranjangnya. Kaku dan tangannya terikat ditiap sisi pilar ranjangnya. Singto yang berdiri didepannya. Kembali mencambuki tubuh Krist dengan ikat pinggangnya.

Singto merangkak naik ke ranjangnya bersimpuh di depan Krist. Membuka bunga Krisan merah muda. Memasukkan lidahnya masuk kedalam bunga Krisan yang menggodanya itu.
Adik kecilnya langsung membesar. Singto memasukkan Dildo dengan kecepatan tinggi.

"Ahhh.ahhhahh.....aahhh...ahh..." Singto merangkak naik ke atas tubuh Krist, menarik paksa rambut Krist.

"Sebut namaku...dan mendesah!!!"teriak Singto.

Krist merasa tersiksa tapi Krist harus melakukan ini. Karena Singto adalah suaminya dan juga Krist tidak ingin mendapat hukuman berkali lipat bila melakukan kesalahan atau tidak menuruti suaminya.

"Ahhh..phi Sing...."Singto menampar pipi Kiri Krist.

"Ahh..ahhh...phi Sing..."Singto menapar pipi kanan Krist.

Memasukkan adik kecilnya ke dalam mulut Krist. Krist langsung memijat adik kecil Singto dengan lidahnya.

"U'umm lidahmu memang nikmat...sayang...aakhhh..."adik kecil Singto berkedut.

Singto langsung melepas adik kecilnya dari mulut Krist. Melepaskan mainannya di lubang kenikmatan Istrinya. Langsung menghujam hole Krist menusuk sangat dalam. Menetap sesaat di dalam. Hole Krist yang merasakan adik kecil Singto yang begitu nikmat di area pribadinya. Melumat adik kecil Singto kuat. Lalu berkedut-kedut.

"ahhh...sayang...hisap...kau nakal...akkh nikmat..."secara perlahan Singto mengeluarkan setengah adik kecil lalu menghujam keras sangat dalam.

"Phi Sing...!!!!"teriak Krist antar kesakitan dan kenikmatan.

Singto menyeringai...

Singto menggerakkan tangannya naik turun pada adik kecil Krist. Krist menggelinjang. Mendesah. Terus memanggil nama Suaminya berulang-ulang seperti perintah suaminya. Singto menyeringai.

Adik kecil Singto berdiam di hole Krist yang terus menggempur adik kecil Singto dengan hisapan dan kedutan kenikmatan. Dengan cepat Singto menaik turunkan tangannya.

Kenikmatan itu berlipat ganda bagi Singto. Kini Singto melayani pasangan hidupnya hingga Klimak yang kedua kalinya. Singto menjilat cairan kental itu yang berada di tangannya. Dan tersisa desahan-desahan Krist mengatur napasnya.

Singto yang kini bersimpuh di antara kedua kaki Krist yang terikat. Mengangkat kedua paha Krist di kedua paha Singto. Dengan cepat Singto menghujam sangat dalam. Begitu dalam.
Lagi-lagi Krist memanggil nama Suaminya. Karena rasa nikmat yang dirasakannya kini. Singto semakin bergairah.

Memuncakkan adik kecilnya dalam kenikmatan. Singto yang menyeringai melihat adik krist kembali menikmati irama Singto. Singto kembali mengklimakskan secara cepat adik kecil Krist.

Krist semakin mendesah, menggelinjang, kenikmatannya 2x lipat dari yang barusan dinikmatinya.

Setelah Singto memuntahkan kenimatannya bersamaan dengan Krist. Kini Krist pingsan karena kelelahan.

Singto melepaskan tautannya. Lalu menuju kamar mandi. Meninggalkan Krist yang pingsan dan masih terikat di ranjang. Begitu juga kamar pribadi Singto yang berantakan.

Dengan pakaian yang berserakan dimana-mana. Bantal yang terbuang dilantai. Mainan Singto yang tergeletak di meja nakas dan ranjangnya.

My Extreme husband [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang