「09」

1K 100 7
                                    

Yoongi's Point of View

Mobilku melaju di jalanan kota. Nampaknya kota belum begitu ramai di sore hari, Entah mungkin sekitar pukul tujuh hingga delapan malam dimana puncaknya wilayah kota akan ramai karena waktu dimana sebagian besar penduduk kota pulang dari tempat kerja nya. 

Oh ya, aku ingin menyombongkan diri sebentar. Mungkin kalian bertanya-tanya darimana mobil ini di dapat? Tentu saja ini bukanlah mobil curian, meskipun aku ini iblis namun seperti yang kalian ketahui aku juga menjelma sebagai manusia. Tak mungkin dengan seenaknya aku mencuri mobil dari dealer tertentu.

Aku meminta Namjoon untuk memberi ku uang saku karena tentu saja di dunia ini perlu uang. Entah percaya atau tidak percaya, ia mengatakannya bahwa ia mendapatkannya dari bank. Ketika ku memintanya untuk menjelaskan bagaimana ia bisa mendapatkannya ia hanya menjawab; "Aku ini iblis tentu saja aku bisa"

Sebenarnya aku masih penasaran namun berhubung aku ini orang yang tidak suka membuang-buang waktu ku jadi aku hanya merespon nya dengan kata 'oh' lalu meninggalkannya dengan segera pergi menembus portal dari dunia immortal menuju dunia mortal untuk membeli mobil ini dan sisa nya untuk menyewa apartemen aku tidak mau jika seseorang mulai mencurigaiku tidak punya rumah. Sekaligus mengenali setiap sudut kota dengan berkeliling menggunakan mobil baru ku yang baru saja kemarin ku beli di dealer yang bisa dibilang cukup jauh dari gerbang portal dimana aku biasanya tiba ke bumi untuk pergi ke sekolah. Karena portal tersebut berada di stasiun, para makhluk immortal pastinya menembus dunia mortal melalui portal itu. Portal itu tak hanya satu, mungkin bisa saja beribu-ribu tergantung jumlah para immortal yang hendak bertransportasi ke bumi. Portal-portal itu biasa muncul di dalam kereta, tangga subway, peron, dan bisa saja di dalam kamar mandi stasiun. Tergantung portal itu menempatkannya. Namun portal itu bisa di atur penempatannya sesuai dengan apa yang orang tersebut inginkan tapi tentu ada syaratnya; Dan ia haruslah pemimpinnya. Hanya pemimpin dari makhluk immortal yang bisa mengatur portal tersebut dan tentu saja itu 'Para Malaikat' .

Langit sore menampakkan warna jingga ke biru-biruannya yang memberikan kesan hangat pada kota. Mata ku menatap lurus jalanan sambil terus menyetir mobil ku. Seketika mataku menangkap insan yang tengah berjalan kaki di sisi trotoar; ya, itu Jimin. Ia berjalan begitu santai seakan tas ransel yang ia bawa tak terasa sama sekali bahkan terlihat ringan. Padahal pelajaran hari ini cukup banyak dan tebal.

Yang ku ketahui dalam perilaku para makhluk mortal; biasanya seseorang harus memberikan orang yang ia kenali nya itu tumpangan bila bertemu atau paling tidak menyapa nya dengan senyuman. Namun, kau pasti sudah tahu diriku ini. Jadi Aku melewatinya tanpa menyapa terlebih dahulu. Memang sebenarnya itu tidak sopan. Namun, aku terlalu malas untuk memberikannya tumpangan bahkan untuk membuka kaca mobil saja ku malas. Aku ingin secepatnya tiba di flat ku untuk berbaring di atas tempat tidur yang empuk.

Sekilas aku bisa melihatnya dari kaca spion,ia melihat mobil ku melaju dan sepertinya ia membaca plat nomornya. Apa sebenarnya dia tahu bahwa ini aku? Tapi bagaimana ia bisa tahu bahwa ini mobil ku? Apa dia melihat ku ketika turun dari mobil? Atau ia menguping dari kerumunan gadis?

Masa bodoh, ku tidak terlalu memikirkannya.

Sesampainya di flat, aku berbaring diatas tempat tidur ku lalu mencoba menutup mataku. Tidak aku tidak berupaya untuk tidur aku hanya mengistirahatkan mata ku saja. Ya mudah-mudahan tidak terbablas masuk ke alam mimpi. Memang aku ini salah satu makhluk immortal yang cukup aneh; dimana makhluk immortal yang lain pastinya tidak membutuhkan tidur sedangkan diriku ini senang merasakan tidur. Awalnya aku benar-benar penasaran dengan manusia yang tengah ku awasi saat... ehem... aku masih menjadi bagian dari klan malaikat, jika ku perhatikan setiap manusia itu tertidur tapi bahkan ada yang begadang sampai pagi namun setelah itu pasti mereka akan merasa lemah dan kehilangan energi segingga lama-kelamaan mereka tertidur. Aku mencoba salah satu perilaku mereka yakni 'tidur' memang cukup aneh untuk pertama kali aku hanya bisa menutup mata ku tanpa merasakan apa pun yang menarik dari tidur. Namun lama-kelamaan dengan mata ku yang tertutup itu aku merasakan seperti kehidupan baru muncul atau bisa juga aku seperti bintang film kala itu (Yang kalian sebut dengan 'Mimpi'), Lalu terbangun dengan rasa malas untuk melakukan apapun namun setelah itu keadaan tubuh terasa lebih kuat dari biasanya. Entah sebenarnya aku ini benar-benar makhluk immortal asli atau hanyalah manusia biasa yang terobsesi dengan tidur? Jangan salahkan aku, kasur ini lah yang menggoda ku. Godaan para gadis pun dapat terkalahkan oleh godaan kasur empuk ini.

Demon; yoonminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang