Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku pesan satu Iced Café Creme."
"Satu Strawberry Smoothies."
Setelah membayar pesanan, Aku danㅡ ehm, cowok emo pun menuju meja dekat jendela yang sudah kami incar semenjak datang ke café ini.
Bisa menebak apa yang kami lakukan?
Tidak, tidak, ini bukan kencan. Ray hanya mengajakku ke café yang kebetulan baru dibuka seminggu yang lalu ini. Dan lagi, ada diskon pelajar!
Dia mengincar minuman stroberi yang katanya jadi best seller, sudah kuduga. Untungnya ada minuman kopi-kopian. Kalau tidak, bisa mati kutu Aku di depan pelayannya tadi.
"Ini pesanannya," seorang pelayan yang berbeda mengantarkan pesanan ke meja kami, "selamat menikmati."
"Terima kasih!"
Aku menerima minumanku dengan semangat. Pelayan itu mengangguk dengan ramah dan berlalu.
Walau dalam diam, Aku bisa melihat kesenangan di wajah cowok emo yang duduk di sebrangku.
Imutnya!ㅡ eh, apa yang kupikirkan?!
"Jadi itu alasanmu mengajakku?"
Aku membuka percakapan di antara kami, Ray yang sebelumnya asyik menikmati minumannya pun berhenti dan menoleh padaku.
"Memangnya ada alasan lain?"
Mendengar jawabannya Aku menghela napas, memangnya apa yang Aku harapkan sih. Lalu menyesap minumanku sedikit.
Tidak buruk. Mungkin bisa masuk daftar tempat nongkrongku.
"Kenapa?"
Pertanyaannya berhasil mengganggu pikiranku soal tempat nongkrong. Aku pun menoleh, dan sudah kudapati ia sedang menatapku dengan tatapan aneh.
"Ti-tidak kok! Aku hanya berpikir minumannya enak." jawabku sekenanya.
Namun seperti tidak terpuaskan dengan jawabanku, ia masih menatapku. Malah seperti tatapan introgasi.
"... dan soal tempat nongkrongㅡ" tatapannya semakin menyudutkanku, "ㅡah... bukan soal itu ya?"
Ia pun mengangguk.
"Kau pikir ada alasan lain Aku mengajakmu?"
Ray seperti menyebutkan ulang pertanyaannya. Yang kujamin, sebelumnya Aku bahkan tak sadar itu sebuah pertanyaan. Kupikir ia hanya menyindir atau meledekku.
