#2 ✉

949 125 34
                                    

Kalau ditanya soal tingkat popularitasku, tentu saja Aku akan menjawab dengan lantang: ADA DI TINGKAT TERBAWAH TANGGA POPULARITAS!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau ditanya soal tingkat popularitasku, tentu saja Aku akan menjawab dengan lantang: ADA DI TINGKAT TERBAWAH TANGGA POPULARITAS!

Dibandingkan dengan cowok emo, ibarat raja dan rakyat jelata, Akulah si rakyat jelata itu.

Tapi Aku tak pernah ambil pusing masalah itu, memangnya kenapa kalau Aku rakyat jelata? Yang penting Aku bahagia! Maksudku, bahkan Aku menjalani masa-masa di akademi dengan mudah tanpa hambatan.

Kalau kau menebak Aku selalu bersama cowok emo itu, kau salah besar. Aku bukan dayangnya hei. Dan lagi dialah yang selalu tiba-tiba muncul.

Kali ini Aku sedang bersama beberapa teman perempuan di kelasku, hanya bergabung untuk menghindari pandangan orang lain soal cewek aneh yang selalu sendiri.

"Hei, pernah terpikir tidak sih kalau Ray itu cowok idaman?"

"Tapi bukankah dia agak susah untuk didekati ya?"

"Ah! Benar juga. Aku jarang melihatnya ngobrol dengan cewek di kelas kita."

"Apa jangan-jangan dia...."

Semua gadis di hadapanku merinding dan memasang tampang masam. Aku yang terjebak dalam obrolan fangirl cowok emo ini hanya bisa memutar bola mataku, kalau dia gay Aku adalah orang pertama yang akan meruqiyahnya pikirku dalam hati.

"Tenang saja, dia normal kok."

Aku memecah suasana, dan mereka pun kembali normal dan menertawai pemikiran bodoh mereka.

"Ahahaha benar juga. Tidak mungkin kan ya!"

"Iya! Apasih yang kita pikirkan hahaha"

Bukannya Aku tahu segala hal tentang Ray, hanya saja sebagai murid yang duduk di belakangnya selama hampir satu tahun ini Aku sudah sering melihat kebiasaannya.

Saat sedang asyik melamun, tiba-tiba suasana kerumunanku menjadi ricuh. Suara jeritan yang tertahan, dan suara-suara cewek manja memenuhi telingaku.

Oke, mulai lagi?

Aku menoleh malas, sudah kuduga. Cowok emo itu baru kembali ke kelas. Entahlah apa yang dia lakukan.

Dan, tak lama setelahnya, tanpa pernah kuduga sebelumnya. Dia bergabung dengan kerumunan kami.

Tumben?

Sementara para gadis sibuk bertanya, Aku hanya melihat sambil tertawa. Berbagai macam pertanyaan dilontarkan, mulai dari makanan favorit, pelajaran favorit, dan apakah dia sedang dekat atau pernah chatting dengan perempuan.

"Kalau hanya chatting tentu saja. Misalnya dengan guru, atau petugas perpustakaan." Ray menjawab sambil terkekeh.

Aku yang dalam diam pun ikut tertawa, tentu saja siapa yang mau chatting dengannya 'kan. Kerjaan cowok itu hanya membaca buku.

"Kalau dengan teman sekelas? Atau adik kelas? Apa kau sering chatting dengan dia?" seseorang memprotes jawaban Ray dan tiba-tiba menunjukku.

Terkejut, Aku pun tertawa.

"Tidak, tidak, tidak. Kau bisa mengecek daftar obrolanku kalau kau mau." Aku menyanggah sambil menodongkan smartphone ku, diam-diam Aku melirik Ray. Reaksinya biasa saja. Tentu saja, itu kenyataannya 'kan.

Aku dan dia tidak pernah chatting. Untuk hal-hal sepele maksudnya.

Obrolan itu pun berakhir dengan kekecewaan para fangirl Ray atas jawabannya yang tidak memuaskan. Aku menghela nafas panjang saat kembali ke kursiku.

Saat akan duduk, Aku merasakan sesuatu bergetar di kantong rok ku. Aku ambil smartphone ku dan menyalakan layarnya. Ada pesan baru rupanya.

Ray

Segitunya ingi chatting denganku ya? Ini sudah, haha

Segera setelah membacanya Aku buru-buru melihat ke arah bangku Ray yang tepat di depanku, Aku bisa melihat punggungnya bergetar. Dia tertawa!

Ah! Menyebalkan! Dia meledekku!

Dengan kecepatan jari netizen, Aku mulai mengetik balasan untuk pesannya itu.

Wah terima kasih! Aku merasa sangat terhormat!

SEND!

Tak butuh lama untuk dapat balasan, kupikir dia adalah tipe orang yang sangat lama membalas pesan. Ternyata tidak juga.

Ray

Tentu saja, sudah seharunya seperti itu 😎】

"Wha... sombongnya..." gumamku yang tanpa kusadari tersenyum menyeringai.

Dan di tengah hiruk pikuk kelas di jam kosong itu, dua bangku di pojok kelas asyik bergulat dengan smartphone nya masing-masing dalam chatroom yang sama.

(¯'*•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(¯'*•.¸,¤°'✿.。.:* 𝒮𝓎𝒶𝓁𝒶𝓁𝒶𝓁𝒶𝓁𝒶 *.:。.✿'°¤,¸.•*'¯)


i c h i g o  ×  c o f f e eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang