- Sembilan

73 6 0
                                    

Hollaa, happy reading❤

"mau ngapain lo? "tanya Lyla sinis

"yee,kenapa lo sinis gitu? "tanyanya

"suka-suka guelah"ucap Lyla

"awas bego, gue mau masuk"ucapnya sambil menggeser tubuh Lyla agar dia bisa masuk

"dasar sahabat laknat! "

Yaa, yang sedari tadi Lyla sinisin itu adalah Milley, sahabatnya. Lyla tidak benar-benar menyinisi sahabatnya itu, hanya saja Lyla masih kesal karena Milley tidak berniat untuk membangunkannya tadi

Dan lihat saja, Milley bahkan tidak merasa bersalah sama sekali, Milley bahkan dengan santainya malah temu kangen dengan Lauryl

Milley memang juga mengenal Lauryl, karena sejak dulu Milley sering bermain kerumah Lyla, jadi Milley ikut mengenal Lauryl saat Lauryl berkunjung kerumah Lyla

Lyla sudah berdehem berkali-kali untuk mengingatkan mereka berdua kalau Lyla ada disitu, tetapi Milley dan Lauryl malah pura-pura tak peduli dengan Lyla

Lyla menghembuskan napasnya pasrah, lihat saja besok, Lyla tidak akan mau berteman dengan Milley, biarkan saja Milley tak punya teman

Baru saja Lyla mendudukkkan pantatnya diatas kursi,bel rumahnya sudah berbunyi kembali. Lyla menggeram kesal, tidak bisakah datangnya agak nantian

Lyla kembali berdiri untuk membuka pintu rumahnya, Lyla berjanji akan mengumpati orang yang mengetuk pintu jika itu tidak penting

Lyla membuka pintu rumahnya, Lyla menatap datar orang yang sedang berdiri dihadapannya ini

"ngapain lo kerumah gue? "tanya Lyla ketus

"ketus amat neng"ucapnya lagi

"pergi gak lo, gue gak mau lihat muka lo"ucap Lyla malas

"yang mau lihat lo siapa, gue kesini mau ketemu Milley"ucapnya santai

Lyla membulatkan matanya sempurna, perasaannya bercampur aduk antara kesal dan malu. Lyla tak berbicara lagi, Lyla memilih untuk masuk kedalam rumahnya kembali

Baru selangkah Lyla berjalan, tangannya sudah dicekal saja

"gitu aja ngambek"ucapnya

"apasih Zen"ucap Lyla

Orang itu memanglah Dazen

"Kai"tegas Kai

"bodo amat"ucap Lyla

Dazen tidak menyahuti, dia hanya menatap Lyla

"siapa Lyl? "tanya Auryl

"temen"ucap Lyla

Auryl kemudian melihat siapa yang Lyla maksud teman tadi. Lyla heran melihat reaksi Auryl, seperti orang mendapat lotre saja

Lihat saja muka Auryl sekarang, matanya membulat, mulutnya terbuka lebar,Lyla juga yakin kalau sekarang Auryl sedang menahan napas

"napas Ryl"ucap Lyla malas dan membuat Dazen tertawa

Auryl tak menanggapi ucapan Lyla, Auryl malah menggeser kasar tubuj Lyla dan langsung pindah kesamping Dazen. Lyla geleng-geleng melihat keagresifan sepupunya itu

Lyla menatap malas kearah dua orang yang sedang berkenalan dan asik berbincang ria itu.Lyla memilih untuk masuk kerumahnya karena merasa lapar

"tunggu dulu Lyl"suara Dazen memberhentikan langkah Lyla

Kenapa sih harus ada orang seperti Dazen ini, tidak tahukah dia kalau Lyla sudah sangat lapar

"Ryl, kita pergi dulu ya"pamit Dazen

Shit SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang