- Sebelas

92 6 4
                                    

Salam membaca❤

Lyla yang baru saja masuk kedalam rumah setelah diantarkan oleh Dazen langsung mendapat tatapan tajam dari Auryl, sepupu yang yang paling Lyla sayangi

Lyla heran melihat sikap Auryl, memangnya apa yang dilakukan oleh Lyla hingga Lyla hrus mendapatkankan tatapan tajam seperti itu

Lyla menghembuskan nafasnya gusar, mencoba mengingat-ingat apa Lyla berbuat kesalahan semalaman ini

Sudah beberapa menit Lyla mencoba mengingat, tapi Lyla sama sekali tak menemukan dalam ingatannya kalau ia telah berbuat salah

"kenapa? "tanya Lyla akhirnya

"lo udah siap cerita? "tanya Auryl

"soal apa? "tanya Lyla

"gak usah pura-pura bodoh, soal ini"
ucap Auryl sambil menunjukkan barang yang Auryl temukan kemarin digudang

"gue belum siap"ucap Lyla

"gue gak mau tau"ucap Auryl

"kalau gitu ngapain lo nanyak gue udah siap apa belum"ucap Lyla malas

"biar lo gak tegang"ucapnya santai

Lyla mengambil barang yang ada ditangan Auryl lalu kemudian mendudukkan dirinya diatas sofa ruang tamu yang disusul oleh Auryl

Lyla memperhatikan satu persatu barang yang ada ditangannya itu, sungguh Lyla sangat berterima kasih pada orang yang mengirimkan ini

Lyla melihat ke barang pertama lalu membuka kertas berbentuk pesawat itu agar tulisan yang ada didalamnya terlihat

Lyla kemudian membaca setiap kata yang ada dikertas itu, padahal Lyla sudah hapal betul apa isi tulisannya

Lyla, jangan bodoh. Didalam liang lahat sana,banyak jenazah yang meminta bahkan mengemis-ngemis pada tuhan ,agar diberikan kesempatan untuk dapat hidup kembali dan dapat merasakan nikmatnya kehidupan dunia. Sedangkan kau disini?, ingin bunuh diri, sungguh aku tak tahu apa isi otakmu Lyla,berpikirlah kembali sebelum bertindak Frilyla

                                                 ~ L.G

Lyla menatap dua pesawat lainnya, Lyla tidak ingin melihatnya lagi. Karena itu sama saja seperti Lyla sedang membuka lukanya sendiri

Sampai sekarang Lyla tidak tahu siapa itu L.Z . Lyla sudah memikirkan segala kemungkinan, tapi tak satupun yang berinisial seperti itu .

Lyla terkejut mendengar deheman keras disampingnya, siapa lagi kalau bukan Auryl pelakunya

"ceritain sekarang"titahnya

"gue pernah ngelakuin percobaan bunuh diri"ucap Lyla

"berapa kali? "tanya Auryl dingin

"tiga kali"ucap Lyla lirih

"kenapa Lyl?,kenala lo gak cerita ama gue, lo nganggap gue apa sih Lyl? " tanya Auryl meneteskan air mata lalu sedetik kemudiam Auryl memeluk Lyla dengan sangat erat

Lylapun ikut menangis karena terharu dengan ucapan Auryl barusan, bukannya Lyla tak menganggap Auryl. Hanya saja Lyla tak ingin membebani orang lain

Setelah beberapa menit berada pada posisi berpelukan, akhirnya Auryl melonggarkan pelukannya dan pergi kekamarnya tanpa mengucapkan apapun pada Lyla

Lyla yang melihatnyapun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah melihat kelakuan aneh Auryl

Lylapun pergi kekamarnya juga untuk tidur karena sudah merasa lelah,tapi niatnya terurung karena bel rumahnya berbunyi

Shit SeventeenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang