Kini sudah pukul 21.00 WIB tapi Na Eun belum juga keluar dari kamarnya.
Di rumah sudah ada Suho, Lay, mama, Bi An, Kai, Jung Ha dan juga Sehun. Bi An menelpon mereka untuk membujuk Na Eun keluar dari kamarnya. Sedari tadi siang ia belum makan sampai sekarang jadi mreka semua khawatir.
"Mah gimana dong ini Kaka gak mau keluar keluar," cemas Bi An.
"Mama juga bingung de."
"Coba tan aku bujuk lagi," pinta Kai dan langsung menuju kamar Na Eun.
Baru saja Kai ingin mengetuk pintu, pintu kamar Na Eun terbuka. Menampakkan seorang Na Eun dengan matanya yang bengkak karena menangis seharian.
"Na ... " panggil Kai tapi Na Eun tak menghiraukan nya dan berjalan terus. Semua orang yang menunggu di bawah sangat senang melihat Na Eun yang akhirnya keluar sedang menuruni anak tangga. Tapi mereka mengkhawatirkan alasan Na Eun menangis.
Saat Na Eun turun ia langsung menuju ke Lay dan memeluk Lay dengan erat, Lay membalas pelukannya.
"Makan dulu yuk?" tawar Lay dan Na Eun menggeleng. Mama langsung menghampiri Na Eun dan memegang bahunya.
"De nanti kamu sakit lagi loh." Na Eun langsung memeluk mamanya dan mamanya menuntunnya ke ruang makan.
Jung Ha, Sehun dan Kau memperhatikan Na Eun.
"Tan aku nginep sini gak apa-apa kan?" tanya Jung Ha dan disetujui Anggukan oleh mama.
"Aku juga!" seru Kai.
"Ikutan dong," celetuk Sehun.
"Yaudah Hun nanti kamu sama Kai tidur di kamar tamu aja," ucap Suho mereka mengangguk.
Setelah Na Eun selesai makan mereka semua berpindah ke ruang tengah.
"De kamu tidur sana udah malam," ujar Na Eun ke Bi An yang akhirnya dia angkat bicara.
"Gak! Aku mau nemenin kasay di sini pokoknya, titik!" ucapnya tegas. Na Eun tuh demen banget meluk orang terdekat dia dan ngedusel disel di badannya, sekarang aja dia lagi meluk Bi An erat seraya senderan di kursi.
"Na emangnya ada apa sih sampai kamu nangis gini?" tanya Lay.
"Chanyeol udah cerita ke gue Na, itu cuma salah paham," kata Kai.
"Engga ini bukan cuma masalah Chanyeol," jawab Na Eun.
"Terus?" tanya Suho.
"Aku ketemu papa lagi." Mereka semua terkejut.
"Sayang kamu kan pernah bilang gak mau nangisin orang kayak dia, terus kenapa sekarang kamu nangis? Hmm?" Mama mengelus rambut putri kesayangannya itu.
"Aku nangis bukan karena liat Chanyeol, aku nangis karena liat kedekatan papa sama putri tirinya mah," ucap Na Eun air matanya mulai ke luar, mereka semua hanya terdiam.
"Ternyata papa udah punya kesayangan baru, hahaha." Ia tertawa hambar. Mereka semua takut melihat tawa Na Eun yang seperti itu.
"Udah ah aku gak mau bahas lagi, aku mau tidur." Na Eun bangkit, Jung Ha langsung merangkul tangannya.
"Gue tidur sama lu yak." Na Eun mengangguk dan mereka berdua pergi ke kamar Na Eun, sedangkan yang lainnya memperhatikan punggung Na Eun hingga lenyap.
🍃🍃🍃
Sekarang sudah hari Minggu, besok mereka sudah masuk sekolah. Selama 5 hari ini Na Eun hanya berada di rumah Al hasil Jung Ha, Sehun dan Kai lah yang sering main ke rumah mereka. Sesekali Na Eun keluar untuk ke rumah Jung Ha, Chanyeol juga sudah berusaha menemui Na Eun tapi Na Eun terus menolaknya. Na Eun bilang ia akan mengingat kejadian itu jika melihat Chanyeol dan ia belum siap. Raba dan Irene juga sering ke rumah untuk sekedar menemani dan menghibur Na Eun.
KAMU SEDANG MEMBACA
What A Life ✖ Park Chanyeol ✔
Novela JuvenilPrang Semua mata tertuju pada Na Eun dan Tyuzu. "Aw ... Sakit, papa," rintih nya seraya memegang kakinya yang berdarah. Papa, Chanyeol dan yang lainnya langsung menghampiri Tyuzu. "Nana! Apa yang kamu lakukan sama Tyuzu!?" Bentak papanya. Na Eun b...