Psiko? (Sekai)

9.1K 296 36
                                    

Tampak seorang pemuda tengah berjalan disebuah lorong gelap dalam sebuah gedung bertingkat. Ia berjalan dalam gelapnya malam tanpa pencahayaan didalam gedung itu. Ia berjalan dengan pelan tanpa menimbulkan suara, sebuah seringai licik menghiasi wajahnya.

Langkahnya terhenti ketika di hadapkan pada seorang pria paruh baya yang sudah berlumuran darah. Kedua tangannya terikat dibelakang punggungnya. Kedua kakinya tampak terikat kuat pada kaki kursi kayu yang ia duduki, sehingga menimbulkan luka merah darah pada ikatannya.

Pemuda itu menyiramkan segelas minuman untuk membangunkan pria paruh baya itu.

"Jongin-ah... Kumohon.... Maafkan aku...." Ujar pria itu memohon ampun pada pemuda yang tak lain ia anggap sebagai Kim Jong In.

"Jongin? Aku bukan lelaki lemah sepertinya! Aku Kai! Ingat itu hingga malaikat menanya mu!" Pemuda yang mengaku nama Kai itu mengeluarkan sebilah pisau kecil yang tampak berkilau dari belakang punggungnya, sepertinya sengaja di sembunyikan di balik jasnya.

"Ka-" ucapan pria paruh baya tersebut terpotong saat pemuda yang mengaku bernama Kai itu menusukkan pisau kecilnya ke tengah kerongkongan pria tersebut.

"Katakan pada malaikat mu, jika Kai yang menusukkan pisaunya! Bukan Jongin!" Ujar pemuda itu sebelum pria tersebut menutup matanya.
.
.

"Hyung..." Panggil seorang pemuda kepada seseorang pemuda lain yang tengah duduk melamun menatap jendela.

"Hunie... Kai melakukannya lagi... Aku tak bisa menghentikannya... Aku gagal menjaganya menggunakan tubuhku lagi... Ini salahku.... Harusnya aku tetap di ruangan itu saja... Harusnya aku tidak keluar dari sana...." Pemuda yang di panggil tadi mengalihkan pandangannya dari jendela, dan menatap lekat sang pemanggil dengan derai air mata membasahi wajahnya.

"Tenanglah Jonginie Hyung... Biar aku yang membereskannya... Heum...???" Sehun memeluk pemuda bernama Jongin itu, mengusap lembut punggung sang kekasih yang tengah terisak.

"Aku takut...." Tubuh Jongin masih bergetar karena tangisnya.

"Aku disini... Aku tak akan pergi lagi... Aku janji... Heum??? Tenanglah... Tidur yang nyenyak ya...." Sehun tetap mengusap punggung sang kekasih, berharap sang kekasih bisa tertidur dalam dekapannya.

Setelah didengar suara tidur sang kekasih, Sehun merebahkan tubuh Jong In ke atas ranjangnya sebelum menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Lex, bereskan ulah Kai!" Ujar Sehun saat sudah di depan kamar, menatap seorang asisten pribadinya. Benar, sudah empat tahun ini Jongin seperti ini, kekerasan dalam rumah tangga, pembullyan disekolah, bahkan pembullyan di depan umum.

"Baik tuan." Jawab Alex sang asisten sebelum menunduk berpamitan pergi.

"Sudah kubilang untuk jangan membawanya pergi dari rumah sakit ku! Biarkan aku merawat Jongin!" Seorang pemuda cantik baru saja muncul dari dapur dengan secangkir teh hangat di tangannya yang indah.

"Diamlah Baek Hyung! Kau sangat berisik jika lapar! Hubungi Chanyeol hyung dan pergilah berkencan daripada mengurusi kekasihku!" Sehun menyalakan sebatang rokok sebelum ia mendudukkan dirinya pada salah satu sofa  di ruang keluarga.

"Aku dokternya!" Bantah Baek Hyun

"Dan aku yang menggajimu!" Sehun tampak kesal jika Baek Hyun terus saja membantahnya.

"Siapkan saja obatnya! Jika seorang dokter sepertimu tak bisa menghilangkan Kai dari tubuhnya! Biar aku yang menghilangkannya!" Jawab Sehun yang terkesan meremehkan, tapi ada sesuatu yang membuatnya tampak tidak nyaman.

"Ku harap kau tak berlebihan! Ingat! Sudah berapa banyak nyawa yang dihilangkan oleh Jongin semenjak ia keluar dari rumah sakitku." Ujar Baek Hyun sebelum menyesap cangkir teh panasnya.

Pemikiran Sekai (Oneshoot Nya SeKai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang