Seorang namja muda baru saja keluar dari sebuah tempat gym. Tubuhnya terlihat basah karena keringat, malam ini ia lupa membawa pakaian ganti jadi ia tak sempat mandi di tempat gym. Pemuda itu berjalan menuju parkiran mobil, hingga seseorang tanpa sengaja menubruk tubuhnya.
"Auw! Shit!" Teriak Jongin yang merasakan seseorang baru saja menubruk tubuhnya.
"Maaf! Tolong! Tolong aku! Uhuk! Uhuk!" Pemuda di atasnya itu tampak tampan, namun beberapa bekas luka pukulan menghiasi wajahnya.
"Hey, tenanglah!" Jongin mencoba mendudukkan tubuhnya, membantu pemuda didepannya untuk ikut berdiri.
"Beberapa orang mengejarku! Uhuk! Uhuk!"
"Ah, masuk ke mobil! Cepat!" Jongin segera membuka pintu belakang, mengarahkan pemuda asing itu memasuki mobilnya.
Tak berapa lama, beberapa pria tampak mencari-cari saat Jongin sudah ikut masuk kedalam mobil, ia mulai menyalakan mobilnya seolah tidak terjadi apa-apa.
Jongin membawa pemuda itu ke rumahnya, pemuda itu sepertinya tertidur saat keduanya sudah berhenti di depan rumah Jongin.
"Hey! Bangunlah! Kita sudah sampai." Jongin mencoba membangunkan pemuda asing tersebut.
"Dimana kita?"
"Di rumahku, setidaknya disini lebih aman. Ayo kita masuk!" Jongin berjalan mendahului, di ikuti oleh pemuda itu.
Rumah itu tampak sangat mewah, beberapa hiasan ukiran beruang menghiasi rumah ini. Beberapa maid tampak sibuk di dapur, seorang lelaki terlihat berdiri mengawasi persiapan makan malam.
"Hyung!" Panggil Jongin membuat lelaki yang tengah memunggunginya berbalik.
"Ah! Jonginie~"
"Kau sudah tiba? Heum? Siapa itu? Temanmu?""Dia..." Jongin baru sadar jika ia belum mengetahui nama pemuda yang ia tolong.
"Sehun, nama saya Sehun..." Pemuda asing itu membungkukkan tubuhnya, menunjukkan hormatnya.
"Ah, aku Siwon. Kakak dari Jongin. Kau bisa memanggilku hyung..." Siwon menepuk bahu Sehun pelan, "Jongin, ajak dia ke kamarmu. Sebentar lagi kita makan malam. Oke?" Siwon sudah beralih menatap sang adik.
"Hmmmm.... Sehun! Ayo!" Jongin menggandeng tangan Sehun, menariknya menuju kamar di lantai atas.
Kamar itu di dominasi warna cokelat, dindingnya berwarna coklat tua, senada dengan sprei serta selimutnya. Semua sisi dan bagian berwarna cokelat tua, menunjukkan elegan dan simple di saat yang bersamaan.
"Bersihkan dirimu..." Jongin memberikan kaos dengan celana jeans serta celana dalam dan handuk baru kepada Sehun.
Sehun menerimanya dengan senyuman sebelum berjalan memasuki kamar mandi. Jongin sudah tampak bersih dengan pakaian barunya di tepi ranjang saat Sehun keluar dari kamar mandi. Jongin terlihat sibuk dengan perlengkapan P3K.
"Kemarilah!" Jongin menepuk bagian ranjang yang kosong saat menyadari jika Sehun sudah keluar dari kamar mandi, "Aku akan membantumu mengobati itu..." Ia menunjukkan kapas dan obat-obatan didekatnya.
Sehun berjalan mendekat, ia mendudukkan dirinya di hadapan Jongin. Sehun memperhatikan setiap pergerakan Jongin, ada sesuatu pada diri Jongin yang membuatnya nyaman untuk memperhatikan dalam jarak sedekat itu.
"Kau tampan dan punya tubuh yang bagus. Aku ragu kau bisa mendapat pukulan begitu saja dari mereka." Jongin memulai pembicaraan sembari memberikan salep pada luka lebam di wajah Sehun.
"Mereka menyerangku saat aku belum siap, mereka mengeroyok ku. Jadi, aku tidak sanggup melawan."
"Jika dilihat dari penampilan mereka, mereka bukanlah orang yang akan menyerang begitu saja. Mereka terlihat rapi dengan pakaian hitam, jas hitam, dan juga kemeja hitamnya. Jika diperhatikan betul, mungkin pekerjaan mereka adalah seorang pengawal orang penting" Sehun terlihat meringis saat Jongin tanpa sengaja menekan lebam di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemikiran Sekai (Oneshoot Nya SeKai)
FanficSeKai ChanBaek KrisTao ChenMin HanSoo SuLay