[19] Diganggu lagi

12K 448 12
                                    

Usai membeli oleh oleh untuk teman dan keluarga, Rey dan Fara bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta. Pesawat mereka dijadwalkan jam tiga sore. Setelah satu jam lebih, mereka sudah sampai di Jakarta.

Mereka tidak langsung ke apartemen, melainkan ke rumah orangtua Rey terlebih dahulu.

"Yaampun... Dua hari gak ketemu, Mamah kangennya kebangetan!"

Ami langsung memeluk mereka berdua.

"Nih oleh olehnya." Rey meletakkan begitu saja tas kardus berisi oleh oleh yang mereka beli tadi. Lalu berlalu ke kamarnya karena capek.

"Cepiki cepiki dulu kek kamu Mah! Ngobrol ngobrol apa gitu, malah langsung ke kamar!" Desis Ami.

Fara ikut terkekeh.

"Kalian... Udah baikan kan?" Tanya Ami.

Fara mengangguk. "Mamah gak usah khawatir."

~~~

Setelah ngobrol ngobrol bentar dengan Ami, Fara pergi ke kamar, menyusul Rey. Di kamar, Rey tidak tertidur, melainkan duduk bersandar di dinding kasur. Memainkan ponsel, sambil menunggu Fara datang.

"Kenapa lama banget sih?" Decak Rey.

"Ngobrol dulu sama Mamah, emangnya kamu!" Desis Fara sambil melemparkan diri ke kasur dengan posisi tengkurap dan bersiap untuk tidur.

"Capek?" Tanya Rey sambil mengusap rambut Fara.

Fara mengangguk tanpa bicara.

"Tidur gih." Rey mengecup rambut Fara.

Fara tersenyum dalam diam menerima perlakuan lembut dari Rey. Sangat manis. Ini yang ia impikan dari dulu. Mempunyai suami yang memperlakukannya dengan lembut.

18.15 , Rumah orangtua Rey.

Fara mengerjapkan matanya. Tidurnya sangat nyenyak sekali. Sampai matanya terasa sulit dibuka. Ia merasakan sesuatu yang kenyal dan lembab di pipi, kening, dan bibirnya secara berkala.

Setelah sepenuhnya membuka mata, Fara tersadar, ternyata itu ciuman dari Rey.

"Are you sleep well?" Tanya Rey.

Fara mengangguk.

Rey memegang tangan Fara lalu menciuminya berkali kali.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Fara, heran.

"Kenapa?"

"Kamu aneh, Rey. Kenapa kamu jadi lembut gini sih?"

Rey terkekeh pelan. "Gini rasanya jatuh cinta."

Fara mendadak diam. Tak bisa dipungkiri bahwa Fara merasa malu dengan ucapan Rey.

"Jam berapa?" Tanya Fara mengalihkan obrolan.

"Jam enam lewat lima belas menit."

Fara tiba tiba beranjak duduk. "Seriusan?!"

Rey mengangguk.

"Saya secapek itu ya?"

Rey terkekeh. "Iya, semoga nggak capek kalo gue cium nanti ya."

Pasutri Retjeh#2 - Nikahin dosen galakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang