Episode 15

1K 123 40
                                    

"Park Jimin terlihat sangat menggemaskan dengan wajah yang memerah , tapi.. Wajahnya memerah karena apa yah ? Sedang malu atau menahan amarah ? Ck, Molla." Ucap Dahyun.

Gadis cantik itu kini menyenderkan tubuhnya di belakang pintu utama Rumahnya. Oiyah, Jangan lupakan jaket Jimin yang masih terpampang jelas di tubuh mungil Dahyun, sesekali ia tersenyum menyesapi, menciumi bau parfum yang melekat pada jaket tersebut. "Hhmm, sangat wangi" ucap Dahyun. Sepertinya Dahyun menyukai wangi citrus milik Jimin ini, begitu maskulin namun tetap lembut. Sebenarnya, Jimin sengaja menyemprotkan parfumnya agar tak memiliki bau saat nanti dipakai Dahyun dan Tentunya hal ini tidak diketahui oleh gadis itu.

"Apa yang sedang di lakukan cucu kesayangan nenek di ambang pintu sambil senyum-senyum seperti itu, eoh?"

Dahyun menyadarkan pikirannya yang tadi entah kemana saat mendengar suara itu, oh tidak! ia sangat rindu dengan sosok yang yang di yakini adalah nenek nya .

"Nenek!!!" Teriak Dahyun sambil berlari kecil guna menghampiri sang nenek dan memeluknya erat.

"Uhh cucu nenek tersayang" ucap sang nenek mengelus rambut halus Dahyun dengan sayang, Dahyun pun melonggarkan pelukannya "Kenapa tidak mengabariku kalau mau datang ??" Kembali memeluk sang nenek.

"Nenek kan ingin memberi kejutan pada cucu nenek yang cantik ini", mencium kening Dahyun, "Dan yah, aku benar-benar terkejut nek atas kedatanganmu .. hehehe. Tapi nenek kapan datangnya?" Dahyunpun kembali melepaskan pelukkannya.

Kini cucu dan nenek itu berbincang sambil berjalan menuju ruang keluarga."Setelah kau pergi, nenek datang... Oiyah Bagaimana ?? Apa acara makan malamnya berjalan dengan lancar ?"

"Nenek tahu aku ada acara makan malam ? Hhmm tahu gitu aku mengajak nenek tadi, lain kali kabari aku nek kalau nenek mau datang", mereka kini duduk di tengah-tengah sofa.

"Iyah sayang, nenek juga diberitahu mendadak oleh ibumu. Rencana nenek sih mau datang besok pagi, eh ibumu memberitahu nenek untuk menemanimu makan malam dengan Keluarga Park karena ibumu mau menyusul ayahmu. Tapi nenek telat datangnya, dan kau sudah pergi"

"Nenek sih..."Dahyun memanyunkan bibirnya.

"Ya sudah tidak apa sayang" Nenek memeluk Dahyun erat. "Tampaknya wajah cucu nenek yang cantik ini berseri-seri, ada apa gerangan heum??"

Dahyun terdiam, ia lebih memilih mengulum senyumnya, 'apa terlalu kentara ?' Batinnya.

"Lihat, wajahmu memerah sayang. Wahh, senang yah karena habis makan malam dengan calon suami?" Goda sang nenek. Lagi-lagi Dahyun lebih memilih mengulum senyum nya, "Uuhh Cucuk nenek satu-satu nya ini sangat menggemaskan" si nenek gemas, dan yap berakhir dengan cubitan tak sakit yang mendarat di pipi berisi Dahyun.

"Auuhh, sakit nek" entah mengapa cubitan nenek nya ini terasa sakit, beda dengan yang dilakukan oleh ibunya Jimin.

"Heheh Mian, ya sudah pergilah ke kamarmu. Habis itu ganti bajumu, lalu cuci kaki dan cuci tangan, sikat gigi jangan lupa pakak krim malam mu setelah itu langsung tidur", Dahyun bangkit dari duduknya begitu pula juga dengan si nenek mengecup sayang puncuk pala cucu semata wayang nya. "Baiklah nek, aku ke kamar yah. Aku sayang nenek", nenek pun membalas " Nenek juga sayang Dahyun".

Dahyun pun berlenggok santai menaiki beberapa anak tangga, ia pun tak butuh waktu lama untuk sampai ke dalam kamarnya.

Setelah beberapa menit yang ia gunakan untuk melakukan semua ritual malam yang gadis rumahan biasa lakukan, Eh tidak.Ralat! Maksudku Tidak semuanya, dari semua ritual malam yang di anut Dahyun yaitu mencuci kaki,tangan, sikat gigi, memakai krim malam tetapi ada satu yang paling akhir yang belum ia jalankan... yaitu langsung tidur.

Modern Empire || Funfiction #Dahmin(DahyunJimin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang